Kiper Timnas Inonesia, Ernando Ari adalah pemain yang paling menjadi sorotan di laga Final piala AFF U-23 yang mempertemukan Indonesia vs Vietnam. Pertandingan tersebut berlangsung di Royong Province Stadium, Thailand, Sabtu malam (26/06/2023) WIB.
Betapa tidak, Ernando Ari berhasil tampil laksana pahlawan selama 90 menit waktu normal ditambah 30 menit babak perpanjangan waktu pada laga final kali ini. Namun saat adu pinalti, dirinya justru menjadi pecundang setelah melakukan eksekusi pinalti terlalu pelan dan arah tendangan pinaltinya berhasil terbaca oleh kiper Vietnam.
Selain itu kiper berusia 21 tahun taun tersebut juga tidak mampu tampil heroik dalam babak adu pinalti. Tidak ada satupun tendangan pinalti dari pemain Vietnam yang mampu ia gagalkan.
Namun yang menjadi pertanyaan besar mengapa Shin Tae-Yong memilih Ernando Ari sebagai eksekutor pinalti. Padahal di sana masih ada pemain lainnya.
Kebiasaan pada umumnya kiper maju sebagai eksekutor ketika sudah tidak ada lagi pemain yang tersisa untuk melakukan tendangan pinalti. Namun ternyata, Ernando Ari memang salah satu eksekutor pinalti dari Indonesia.
Terkait kegagalan sebagai eksekutor pinalti, kiper milik Persebaya Surabaya tersebut menyampaikan permintaan maaf melalui akun media sosial miliknya.
"Pertama-tama saya ingin meminta maaf untuk seluruh masyarakat Indonesia yang kecewa dengan saya karena kegagalan saya dalam melaksanakan tugas. Namun saya hanyalah manusia biasa yang ingin memberikan yang terbaik untuk bangsa" ungkap Ernando Ari melalui akun Instagram @Ernandoariiiss
Selain itu Indonesia juga terkendala dalam urusan kebugaran pemain. Pergantian pemain sulit diterapkan secara maksimal karena keterbatasan pemain membuat Timnas Indonesia terlihat begitu lelah.
Namun apa mau dikata, Timnas Indonesia hanya punya 5 pemain saja di bangku cadangan. Bahkan Arkhan Fikri yang juga merintih kesakitan berkali kali juga tidak bisa diganti begitu saja. Hal ini dikarenakan tidak ada pemain lain yang bisa tampil di posisi Arkhan Fikri.
Kekalahan ini juga buat Timnas Indonesia era Shin Tae-yong masih puasa trofi. Bahkan pelatih asal Korea Selatan tersebut dua kali mendapatkan kartu kuning dari wasit sepanjang turnamen.
Kartu pertama ia dapatkan di laga Timnas Inonesia vs Malaysia pada pembuka babak penyisihan grup. Shin Tae-Yong sangat emosional dengan keputusan wasit yang kerao kali membuat keputusan yang merugikan Indonesia.
Sedangkan kartu kedua kedua didapatkannya pada laga semalam menjelang berakhinya waktu normal. Juru taktik asal Korea Selatan dianggap melakukan protes yang terlalu berlebihan.
Publik tanah air tentunya masih bermimpi trofi di era STY walaupun sama sekali belum terlihat sejauh ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mengenal Zahaby Gholy, Striker Indonesia yang Jadi Pemain Terbaik di Piala AFF U-16
-
Hanya Penghangat Bangku Cadangan, Pratama Arhan akan Susul Asnawi ke Liga Thailand?
-
Siap Bela Timnas Indonesia, Ini Dia Sosok Mauro Zijlstra
-
Ernando Ari Akui Hampir Jadi Korban Malpraktek Dokter Gadungan Timnas
-
Kalahkan Calvin Verdonk, Segini Harga Fantastis Thom Haye Usai Bela Timnas Indonesia!
Artikel Terkait
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Dokumen Naturalisasi Siap, Pemain Keturunan Bandung Debut di Piala AFF U-23 2025?
-
Berkah Dipecat PSSI, Shin Tae-yong Banjir Job di Korsel
-
Shin Tae-yong Minta Piala AFF U-23 Dihapus! Kini Indonesia Tuan Rumah
-
Sah! Indonesia Tuan Rumah, Kapan dan di Kota Apa Piala AFF U-23 2025?
Hobi
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
Terkini
-
3 Pertarungan Epik Anime Moonrise, Orisinal Netflix Penuh Aksi dan Emosi
-
Masalah Logistik, Konser Taeyeon di Tokyo Dibatalkan Mendadak
-
Taman Siswa: Mimpi dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Novel The One and Only Ivan, Kisah Emosional Gorilla di Dalam Jeruji