Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rizal Khoirul Huda
Pasangan ganda putri Indonesia Siti Fadia Silva Ramadhanti / Apriyani Rahayu saat berlaga di Daihatsu Indonesia Masters 2022. (twitter.com/@BadmintonTalk)

Pasangan ganda putri Siti Fadia Silva Ramadanti / Apriyani Rahayu berhasil menjaga peluang Indonesia untuk mendapat gelar pada BWF World Championship 2023 di Kopenghagen, Denmark. Siti / Apriyani mengunci tiket ke babak final usai mengandaskan perlawanan pasangan Republik Korea, Kim So-yeong / Kong He-young dua set langsung dengan skor 21-9 dan 22-20.

Di partai puncak, Siti / Apri akan menantang unggulan pertama turnamen asal China yakni Chen Qing Chen / Jia Yi Fan. Terdapat beberapa fakta unik dibalik keberhasilan Siti / Apri melaju ke final yaitu:

1. Potensi ukir sejarah

Fakta unik pertama yaitu Siti / Apri berkesempatan mengukir sejarah bagi dunia badminton Indonesia di partai puncak ganda putri BWF World Championship 2023. Apabila mampu memenangkan laga, Siti / Apri bakal menjadi ganda putri pertama Indonesia sepanjang sejarah kejuaraan dunia yang mampu mendapatkan medali emas.

Ganda putri Indonesia menjadi satu-satunya sektor yang belum menghasilkan emas bagi kontingen merah putih. Harapannya, Siti / Apri mampu memutus catatan kurang mengenakkan tersebut dengan meraih kemenangan di final nanti.

2. Kali ketiga Indonesia tempatkan wakil di final ganda putri

Walau belum ada ganda putri Indonesia yang mendapat emas di kejuaraan dunia, bukan berarti Indonesia belum pernah ke partai puncak ganda putri Kejuaraan Dunia. Dalam sejarah Siti / Apri menjadi ganda putri ketiga Indonesia yang mampu melaju ke final. Sebelumnya telah ada dua ganda putri Indonesia yang mengukir catatan serupa

Yang pertama terjadi di edisi 1980 Jakarta dimana Verawaty Fajrin / Imelda Wiguno mampu menjadi wakil merah putih di final sebelum dikalahkan ganda Inggris, Nora Perry / Jane Webster. Kemudian yang kedua yaitu pasangan Finarsih / Lili Tampi pada edisi 1995 di Lausanne, Swiss. Finarsih / Lili Tampi melaju ke final sebelum dikalahkan oleh ganda Korea, Gil Young-ah / Jang Hye-ock. 

3. Lawan tangguh di partai puncak

Lawan yang dihadapi Siti / Apri di final yakni Chen Qing Chen / Jia Yi Fan bukanlah lawan sembarangan. Ganda putri Tiongkok ini merupakan pemilik ranking pertama dunia sekaligus unggulan pertama dalam BWF World Championship. Chen / Jia juga telah menjadi jawara kejuaraan dunia sebanyak tiga kali yakni pada edisi 2017, 2021, dan 2022. Dengan rekor mentereng ini, apabila Siti / Apri mampu memberi perlawanan ataupun bahkan memenangkan pertandingan akan menjadi prestasi yang luar biasa hebat. 

4. Peluang gelar perdana tahun ini

Siti / Apri punya kans untuk meraih gelar perdana tahun 2023 ini apabila mampu memenangkan laga final nanti. Selama berpasangan, Siti / Apri telah meraih 3 gelar dari 4 final yang mereka ikuti. Siti / Apri menjadi juara di Indonesia Masters 2019, Malaysia Open 2022, dan Singapore Open 2022. Sementara itu satu-satunya kekalahan di partai puncak Siti / Apri alami di Indonesia Masters 2022.

Mulai dari potensi untuk mengukir sejarah hingga kesempatan meraih gelar perdana tahun ini merupakan beberapa fakta unik dari keberhasilan Siti / Apri melaju ke final BWF World Championship 2023. Apapun hasilnya nanti, semoga Siti / Apri mampu bermain maksimal di laga final nanti. Semangat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rizal Khoirul Huda