Wonderkid Indonesia, Marselino Ferdinan kembali membuat rekor pribadi dalam karir sepak bola profesionalnya. Seiring dengan usainya gelaran babak kualifikasi Piala Asia U-23, pemain KMSK Deinze berusia 19 tahun tersebut secara resmi dan sah menahbiskan dirinya menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang sukses membantu empat level Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia.
Bagaimana perjalanan lengkapnya? Mari kita ulas!
1. Kualifikasi Piala Asia U-16.
Ketika masih remaja dan memperkuat Timnas U-15, Marselino Ferdinan sejatinya sudah menunjukkan bakat besarnya dalam sepak bola. Berada dalam asuhan Bima Sakti, Marceng yang belum genap berusia 15 tahun kala itu tampil baik dan membantu Timnas U-15 melaju ke putaran final Piala Asia U-16 edisi 2020.
Indonesia U-15 yang berada di grup G, berhasil menduduki posisi runner-up group di bawah China, dan masuk dalam deretan runner-up terbaik yang berhak melaju ke putaran final gelaran. Namun sayangnya, pandemi covid-19 yang melanda dunia, membuat turnamen AFC U-16 edisi 2020 dibatalkan.
2. Kualifikasi Piala Asia Senior.
Tak hanya sebagai pelengkap, Marceng juga memegang peran signifikan di Timnas Indonesia senior. Pada babak kualifikasi Piala Asia Senior di bulan Juni 2022 lalu, Marceng juga menjadi salah satu pemain kepercayaan dari coach STY untuk mengawal lini tengah timnya.
Tak hanya bermain, Marceng kala itu bahkan sempat menyumbangkan satu gol ketika Indonesia melumat Nepal dengan skor tujuh gol tanpa balas.
3. Kualifikasi Piala Asia U-20.
Bulan September 2022, Marselino Ferdinan kembali menjadi bagian dari skuat Timnas U-20 untuk menjalani babak kualifikasi Piala Asia U-20. Menjadi andalan lini tengan Indonesia, Marceng kerap menjadi pembeda di babak ini.
Tercatat, pemain yang baru genap berusia 19 tahun tersebut total menymbangkan tiga gol selama kualifikasi. Dua gol diciptakannya saat Indonesia menghantam Hong Kong 5-1, dan satu gol ketika Indonesia menang 3-2 atas Vietnam dalam pertandingan yang dramatis.
4. Kualifikasi Piala Asia U-23.
Terbaru, Marceng kembali menjadi bagian dari sejarah kelolosan Timnas Indonesia U-23 di tahun 2023 ini. Marceng yang menjadi pemain tengah andalan Indonesia, sukses menunjukkan kelasnya sebagai seorang wonderkid.
Sarangan dua gol selama kualifikasi, membantu skuat Garuda U-23 sukses membuat sejarah dengan lolos untuk kali pertama ke putaran final Piala Asia U-23 tahun depan.
Sepertinya, rekor yang dicatatkan oleh Marceng akan bertahan cukup lama di persepakbolaan Indonesia ya! Kira-kira, kapan ya rekor ini akan dipatahkan?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Tag
Baca Juga
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
-
Melihat Kedewasaan Mental Bermain Marselino Ferdinan Melalui Brace yang Dilesakkannya ke Gawang Arab Saudi
-
Indonesia vs Arab Saudi: Mencoba Memahami Makna di Balik Selebrasi Seorang Marselino Ferdinan
Artikel Terkait
-
Hasil NEC Nijmegen vs FC Utrecht: Ole Romeny Turut Permalukan Calvin Verdonk
-
13 Warisan Budaya Tanah Air Diakui UNESCO, Fadli Zon: Indonesia Siap Jadi Kiblat Budaya Dunia
-
IDI Bogor Komitmen Tingkatkan Kapasitas Dokter, Percepat Penanganan Darurat, Hengky Apresiasi
-
Eks Kapten Rival Manchester United Klaim Sudah Ciptakan "Predator" Berbahaya untuk Timnas Indonesia
-
'Kiamat' Karier Shayne Pattynama di Timnas Indonesia Sudah Dekat?
Hobi
-
Julian Oerip Pemain Keturunan Mirip Tijjani Reijnders Grade A
-
Pujian Berkelas Legenda Inggris ke Timnas Indonesia: Sedang Naik Daun
-
Gegara Belanda, Jayden Oosterwolde Masih Tunda Tawaran Timnas Indonesia dan Suriname
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
Terkini
-
3 Drakor Ciamik yang Dibintangi Bae Doona, Ada The Silent Sea
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
-
Scrambled: Journeylism, Misteri Dokumen yang Hilang dan Musuh dalam Selimut
-
Ulasan Novel If You Need Me, Cerita Cinta Palsu yang Jadi Nyata