Pupus sudah peluang Indonesia untuk meraih medali emas cabang olah raga bulutangkis dalam Asian Games 2022. Anthony Ginting, satu-satunya harapan Indonesia, takluk dua gim langsung dari Li Shi Feng, China.
Kekalahan ini seakan menjadi gambaran buruknya performa cabang bulutangkis Indonesia setahun belakangan ini. Semula PBSI berani memasang target 3 medali emas dalam ajang ini. Target itu berada di nomor beregu putra, tunggal, dan ganda putra.
Hitungan yang digunakan masuk akal, sebab sektor putra masih bisa diharapkan. Meskipun terbilang minim, masih ada beberapa gelar yang dicapai di tahun ini.
Namun satu per satu target itu lepas. Nomor beregu putra terbukti tidak bisa bicara apa-apa. Di babak awal mereka harus terjungkal. Penakluknya bukan China, namun Korea Selatan jagoan bulutangkis baru dunia.
Target kedua, lepas tadi pagi. Setelah kegagalan Leo/Daniel maju ke perempat final, maka Fajar/Rian menjadi tumpuan harapan. Lawan yang harus dihadapi Lee Yang/Wang Chi Lin dari China Taipei.
Bagi Fajar/Rian, pasangan China Taipei ini selalu mendatangkan kesulitan. Terbukti dalam 7 pertemuan, Fajar/Rian baru menang satu kali. Saat kedua pasangan bertemu, terbukti pasangan Indonesia dibuat tidak berkutik.
Perlawanan gigih yang dilakukan Fajar/Rian belum cukup untuk menaklukkan Lee Yang/Wang Chi Lin. Akhirnya pasangan penghuni peringkat 2 BWF, Fajar/Rian takluk 2 gim langsung. Pasangan China Taipei yang berhak maju ke babak semifinal esok pagi.
Tidak beda dengan Anthony Ginting. Optimisme yang dibawa Ginting ternyata tidak cukup. Bekal 4 kemenangan yang dikantongi selama pertemuan keduanya, tidak membuat Ginting mendominasi permainan.
Hal yang terjadi justru sebaliknya. Bola-bola smash keras Li Shi Feng justru menyulitkan Ginting. Meski Ginting sempat mengambil alih kendali permaian di gim kedua, ternyata itu tidak lama. Li Shi Feng dengan segala kemampuannya berbalik mendikte Ginting.
Akibat dari semua itu, Ginting harus mengakui keunggulan Li Shi Feng dalam 2 gim langsung. Berarti peluang medali emas tertutup.
Memang masih ada Jorji yang akan menghadapi Aya Ohori dari Jepang pada laga berikutnya. Namun dengan hitungan apapun sulit bagi Jorji mencapai hasil medali emas, keberadaan An She Yong dipastikan akan menjadi hadangan berat.
Kegagalan tim bulutangkis Indonesia merebut medali emas ini, menjadi catatan penting bagi perjalanan Sejarah bulutangkis Indonesia. Sebab selama ini bulutangkis adalah sektor yang tidak pernah kering dari medali emas dalam Asian Games.
Baca Juga
-
Meski Sama-sama Gagal di Piala Asia U20, Prestasi Shin Tae-yong Disebut Lebih Baik
-
Media Vietnam Ramal Indra Sjafri Dipecat Pasca Gagal di Piala Asia U20 2025
-
Vietnam Remehkan Peluang Timnas Indonesia dalam Ajang Piala Asia U-20 2025
-
Menang Atas Hong Kong di BAMTC 2025, Tim Bulutangkis Indonesia Belum Teruji
-
Media Asing Anggap Kehadiran Ole Romeny Amat Penting bagi Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
Kesempatan Dua Turnamen Super 300, PBSI Justru Tarik Mundur Verrel/Pitha
-
Siti Fadia dan Sederet Atlet Badminton Ini Bermain Rangkap, Siapa Saja?
-
Pekan Depan, 9 Wakil Indonesia Siap Bertanding di German Open 2025
-
Kesempatan Tipis, PBSI Tarik Mundur 3 Ganda Campuran di German Open 2025
-
BAMTC 2025: Hasil Drawing Babak Perempat Final, Indonesia Lawan Taipei
Hobi
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
Piala Asia U-20: Timnas Indonesia dan Yaman Jalani Pertarungan Pelipur Lara
-
Persik Kediri Bidik Kemenangan di Bali, Badai Cedera Tak Jadi Penghalang?
-
PSS Sleman Rekrut Pieter Huistra, Tugas Berat Menanti Eks Pelatih Borneo FC
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase
-
J-Hope BTS dan IVE Dikonfirmasi Tampil di Festival Lollapalooza Berlin 2025