Saat Shin Tae-yong memutuskan untuk memanggil Hokky Caraka ke timnas Indonesia, muncul berbagai pertanyaan dari publik. Sebab berdasar data yang ada, hanya terdapat kebutuhan 2 pemain. Saat itu Jordi Amat dan Yance Sayuri dikonfirmasi cedera.
Namun ketika mengumumkan pemain pengganti, yang muncul justru 3 nama. Selain Fachruddin Ariyanto dan Dzaky Ashraf, muncul juga nama Hokky Caraka.
Hal ini jelas mengejutkan. Sebab sang pemain sendiri relatif masih muda, belum lagi selebrasi yang dilakukan saat bergabung dalam timnas Indonesia sempat mengundang reaksi dari berbagai kalangan.
BACA JUGA: Rafael Struick dan Marselino Ferdinan Cedera, Pemain Ini Siap Menggantikan Posisinya
Namun faktanya Shin Tae-yong memanggil pemain PSS ini. Sang pemain sendiri tidak menyangka dengan undangan ini. Namun Hokky Caraka menyatakan kegembiraannya dengan undangan ini.
Misteri tersebut akhirnya teruangkap saat dua hari yang lalu Shin Tae-yong melakukan konperensi pers. Dalam sesi tersebut disampaikan bahwa Marselino Ferdinan dan Rafael Struick dalam kondisi cedera.
Posisi Marselino Ferdinan jelas tidak masalah karena sudah ada pelapisnya, di antaranya Arkhan Fikri. Namun posisi Rafael Struick jelas jadi masalah besar. Sebab di lini depan hanya ada Ramadhan Sananta, Rafael Struick, dan Dimas Drajat.
Otomatis jika Rafael Struick cedera, posisi lini depan jelas kritis. Dengan pemanggilan Hokky Caraka, masalah ini akhirnya terpecahkan. Hokky Caraka menjadi pengisi puzzle yang hilang dari lini depan Shin Tae-yong.
BACA JUGA: Alami Cedera, Rafael Struick Absen saat Timnas Indonesia Hadapi Brunei
Langkah-langkah yang dilakukan Shin Tae-yong membuktikan akan visi sang pelatih. Hal-hal yang di luar rencana telah ada dalam benaknya, termasuk dengan kondisi saat ini.
Demikian pula dengan langkah pemanggilan beberapa pemain muda, menjadi sisi plus yang tidak semua orang tua. Langkah tersebut tidak ubahnya penyerahan tongkat estafet timnas Indonesia melalui proses yang alami.
Dalam benak sang pelatih, para pemain muda inilah yang kelak akan menjadi tulang punggung timnas. Proses alih generasi yang lebih dini dan terprogram, diyakini akan membuat proses itu berjalan baik.
Karena dengan cara ini, secara perlahan-lahan akan terjadi pergeseran dalam skuat timnas Indonesia secara alami. Persentase antara pemain senior dan yunior pelan-pelan akan berubah.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025 Tidak Hanya Untungkan Timnas Indonesia
-
Tambah 4 Pemain Diaspora, Harusnya PSSI Berani Revisi Target SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Borong 2 Gol Kemenangan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Penuhi Janjinya
Artikel Terkait
-
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam di Leg 1 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Rafael Struick dan Marselino Ferdinan Cedera, Pemain Ini Siap Menggantikan Posisinya
-
Timnas Indonesia Disebut Pakai 8 Striker Sekaligus untuk Hadapi Brunei Darussalam, Shin Tae-yong Tertawa
-
3 Pemain Timnas Indonesia Ini Bisa Jadi Kunci Kalahkan Brunei Darussalam
-
Alami Cedera, Rafael Struick Absen saat Timnas Indonesia Hadapi Brunei
Hobi
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
-
Hadapi Myanmar, Timnas Indonesia U-22 Pertaruhkan Dua Hal Sekaligus
-
Ada Ivar Jenner, Ini 3 Pemain Pilar Timnas Indonesia untuk Kalahkan Myanmar
-
Kevin Diks Ajak Timnas Indonesia Bangkit usai Gagal ke Piala Dunia 2026
Terkini
-
Banjir Aceh-Sumatera: Solidaritas Warga Lari Kencang, Birokrasi Tertinggal
-
4 Rekomendasi HP Terbaik 2025 dengan Harga Rp 2 Jutaan, Chipset Kencang dan Baterai Awet
-
Mengenal Neophobia: Ketika Rasa Takut pada Hal Baru Menjadi Hambatan
-
Cillian Murphy Diincar Kembali Main dalam Film Ketiga 28 Years Later
-
Raih 100 M di Usia 19 Tahun, Ini yang Membuat Suli Beda dari Anak Seusianya