Pasukan Merah Putih Timnas Indonesia senior akan kembali menjalani laga melawan Brunei Darussalam dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran pertama. Setelah menjadi tuan rumah pada leg pertama lalu, kali ini anak asuh coach Shin Tae Yong tersebut akan bertandang ke Bandar Seri Begawan.
Momen tandang Timnas Indonesia ke Brunei Darussalam, merupakan salah satu momen yang spesial bagi seorang Dimas Drajad. Penyerang andalan Timnas Indonesia tersebut berkesempatan untuk menghapuskan mimpi buruk yang dialaminya saat bermain di ibu kota Brunei Darussalam.
Hal tersebut tak lepas dari apa yang dialami oleh Dimas Drajad dan skuat Timnas Indonesia U-19 pada tahun 2014 lalu. Kurang lebih sembilan tahun lalu, Dimas Drajad beserta Timnas Indonesia U-19 yang dinakhodai oleh Indra Sjafrie, tampil di Hassanal Bolkiah Trophy yang kala itu rutin diadakan oleh pemerintah Brunei.
Namun sayangnya, Indonesia yang berstatus sebagai juara Piala AFF U-19 pada tahun 2013, justru tampil antiklimaks dan diluar dugaan. Indonesia yang tergabung di grup B bersama dengan Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja dan Singapura, harus terlempar di posisi kelima klasemen akhir grup.
Dengan empat poin yang diraih oleh Dimas Drajad dan kolega, Indonesia hanya unggul atas Singapura saja di papan klasemen. Sebuah capaian yang sangat minor, karena mereka harus kalah posisi dengan tim sekelas Brunei Darussalam dan Kamboja.
Disadur dari unggahan akun TikTok mangkulangittt, momen menyesakkan bagi Dimas Drajad bersama Timnas Indonesia juga terjadi di Hassanal Boliah National Stadium Bandar Seri Begawan. Bersua dengan tuan rumah Brunei Darussalam, Indonesia dibungkam oleh tuan rumah dengan skor 1-3.
Satu gol yang dicetak oleh Ilham Udin Armayn di menit 74 kala itu, tak mampu mengejar ketertinggalan dari Brunei yang melaju kencang lewat trigol Adi Said pada menit ke 9, 41 dan 44. Dimas Drajad sendiri bermain sebagai pemain pengganti.
Meski demikian, satu gol yang diciptakan oleh Indonesia merupakan andil dari pemain berusia 26 tahun tersebut. Back-heel manis Dimas di depan gawang Brunei, berhasil diselesaikan dengan baik oleh Ilham Udin dan membawa Indonesia mencetak satu-satunya gol di laga tersebut.
Kini, sembilan tahun berselang Dimas Drajad kembali ke stadion yang sama dan di kota yang sama. Namun dengan komposisi pemain yang berbeda, Dimas Drajad memiliki kans besar untuk bisa menghapuskan kenangan pahit saat dia dan rekan-rekannya kandas dari Brunei Darussalam yang sama sekali tak diunggulkan.
Semoga saja bisa kembali menunjukkan permainan yang gemilang ya!
Baca Juga
-
Pratama Arhan, Bangkok United dan Kans Ciptakan Memori Manis pada Musim Perdananya
-
Dilepas JDT, Ini 2 Alasan Jordi Amat Harus Terima Pinangan Klub Liga 1 Indonesia
-
Jika Sandy Walsh Saja Ditepikan, Sudah Pasti Liga Jepang Tak Ramah kepada Pemain Indonesia
-
Sandy Walsh, Yokohama F. Marinos dan Teguran Keras Semesta Melalui Al-Nassr
-
Babak 8 Besar ACL Elite, dan Hilangnya Tuah Sandy Walsh bagi Yokohama F. Marinos
Artikel Terkait
-
Media Asing: Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Bintang
-
PSSI Gelar Kongres Tahunan Sehari Jelang Timnas Indonesia vs China, Ada Apa?
-
Jordi Amat Jawab Soal Rumor Pindah ke Klub Liga 1 Indonesia
-
Peluang Cerah Timnas Indonesia yang Masuk Pot 3 Piala Dunia U-17 2025
-
Dean James: Ingin Menang Sebanyak Mungkin untuk Timnas Indonesia
Hobi
-
Pratama Arhan, Bangkok United dan Kans Ciptakan Memori Manis pada Musim Perdananya
-
Dilepas JDT, Ini 2 Alasan Jordi Amat Harus Terima Pinangan Klub Liga 1 Indonesia
-
BRI Liga 1: Paul Munster Tak Remehkan Arema FC, Persebaya Surabaya Siap Tempur!
-
Persis Solo Lanjutkan Tren Positif, Ong Kim Swee Soroti Catatan Clean Sheet
-
Selain Jens Raven, 3 Pemain Diaspora Ini Layak Main di Ajang Piala AFF U-23
Terkini
-
Ulasan Film Night Bus: Perjalanan Menegangkan Lewati Zona Konflik Berbahaya
-
Ajisaka, The King and The Flower of Life: Animasi Lokal yang Layak Tayang Secara Global
-
Chen EXO 'Broken Party,' Lagu Perayaan Patah Hati dan Kesendirian
-
Berlatar Tahun 1997, 4 Poster Karakter Pemeran Utama Film Korea Big Deal
-
Korupsi Rp984 Triliun: Kita Cuma Bisa Bilang 'Yaudahlah'?