Pertandingan yang diselenggarakan pada 16 November 2023 kemarin, Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak melawan Irak dengan nilai skor 1 - 5.
Awalnya memang Timnas Indonesia mengalami beberapa kesulitan untuk bertanding di liga perdana Grup F Babak Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada babak kedua terlihat bahwa Timnas Indonesia tidak bisa memasukkan gol sama sekali, alhasil Irak memenangkan pertandingan dan nyaman berada di puncak.
Terus, apa penyebab dari kekalahan tersebut, berikut evaluasinya.
1. Passing yang sering salah
Pada awalnya Timnas Indonesia belum pernah mengalami kesalahan dalam hal passing. Namun, pada saat di pertengahan babak banyak sekali peluang yang seharusnya dilakukan dan banyak sekali kesalahan momentum passing yang dirasa kurang tepat.
Terlebih lagi ada beberapa pemain dari Indonesia yang salah melakukan umpan, hal tersebut dapat mempermudah lawan untuk menyerang.
2. Kurangnya Pertahanan pada Lini Tengah
Lini tengah merupakan sebuah tameng dari sebuah gawang, para pemain tengah yang kurang menguasai lapangan dan tidak bisa melakukan passing kepada para striker.
Gelandang seharusnya menjaga bola agar tidak sering diserang, tidak heran ada beberapa pemain dari lini tengah yang ditarik oleh pelatih Shin Tae-yong pada babak kedua pada pertandingan tersebut. Namun, sangat disayangkan pergantian tersebut mendapatkan hasil yang sama.
3. Kurangnya Penyerangan Lini Depan
Timnas Indonesia mendapatkan satu skor pada babak pertama, namun dikarenakan ada pergantian pemain pada menit ke-39. Malah membuat penyerangan lini depan mengalami penurunan performa.
Hal ini dapat dibuktikan ketika pada menit ke-39 hingga pertandingan selesai, Timnas Indonesia tidak bisa mendapatkan skor sama sekali. Ini adalah sebuah keputusan dari pelatih yang sangat fatal bagi keberlangsungan pertandingan
4. Banyak Dukungan dari Pihak Irak
Memang hal ini tidak bisa dijadikan sebuah alasan, akan tetapi dengan perbedaan pendukung yang sangat signifikan dapat memberikan dampak bagi pemain agar bisa memenangkan sebuah pertandingan.
Bagaimana tidak? Terdapat puluhan ribu pendukung Irak yang membuat Timnas Indonesia mengalami gangguan secara mental. Hal tersebut dapat mengurangi semangat dari para pemain Timnas Indonesia
Nah, itulah alasan mengapa Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak melawan Irak. Semoga dengan adanya artikel ini bisa menjadikan wawasan baru buat kalian agar lebih menghargai dan senantiasa selalu mendukung anak muda kebangsaan Indonesia. Teruntuk Timnas Indonesia semoga bisa memenangkan pertandingan di liga berikutnya.
Baca Juga
-
Wisata Alam Hits dengan Pemandangan yang Instagramable di Goa Pinus Malang
-
Wisata Petik Buah yang Seru dan Edukatif di Lumbung Stroberi, Malang
-
Ulasan Buku Harry Potter Christmas at Hogwarts: Sekuel Harry Potter Versi Natal
-
Ulasan Buku Impossible Creatures: Kekuatan Persahabatan dan Keadilan
-
Ulasan Buku The Lightning Thief: Dunia Dewa yang Penuh Legenda Misteri
Artikel Terkait
-
Bima Kurang Sakti, Erick Thohir Isyaratkan Ganti Kepelatihan Timnas Indonesia U-17
-
Main Under Perform, Timnas Indonesia Kena Mental Lawan Tim Peringkat Tertinggi?
-
5 Pemain Timnas Indonesia yang Tampil Buruk saat Lawan Irak, Bikin Dibantai 1-5
-
Shin Tae-yong Akui Mental Timnas Indonesia Runtuh Lawan Irak, Ini Penyebab Utamanya
-
Statistik Miris Nadeo Argawinata: Kebobolan 5 Gol Meski Irak Cuma Lepaskan 4 Shot
Hobi
-
Dari Hobi ke Prestasi, Futsal Jadi Gaya Baru Anak Muda
-
AFC Cari Gara-gara Lagi dengan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Futsal dan Persahabatan Gen Z
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
Terkini
-
Ajudan Presiden: Kepsek dan Satpam Kembali Bertugas di SMP 1 Prabumulih
-
Demo Ojol 2025: Tragedi, Tuntutan Menteri Dicopot, dan Masa Depan Transportasi Online
-
Menguak EEHV, Virus yang Renggut Nyawa Gajah Tari
-
Plot Twist! Raffi Ahmad Dikabarkan Tolak Jadi Menpora, Erick Thohir Udah Pasti Nih?
-
Profil Djamari Chaniago, Calon Kuat Menko Polkam di Kabinet Prabowo