Setelah sesi sprint race yang menegangkan, sesi balap utama GP Qatar juga menampilkan drama yang tak kalah menarik.
Hasil akhir dari main race tersebut, yakni Fabio Di Giannantonio di urutan pertama, Francesco Bagnaia urutan kedua, Luca Marini ketiga, diikuti Maverick Vinales di posisi keempat dan Brad Binder kelima. Terkejut? Pasti, setiap orang juga merasa demikian.
Lantas, dimana Jorge Martin? Sayangnya, sang jawara sprint race itu hanya bisa finis di urutan ke-10. Start di urutan kelima sebenarnya bukan hal yang sulit bagi seorang Jorge Martin, bisa dilihat dari hasil sprint race kalau dia bisa tetap memenangkan balapan meski tidak memulai balapan dari grid terdepan.
Namun, kesalahan fatal pada ban Martin saat start membuat segalanya berubah, rider asal Spanyol itu melewatkan momen emas hingga tertinggal jauh oleh pembalap lain.
Martin berada di urutan kedelapan pasca start, keadaan semakin memburuk saat pembalap lain di belakangnya, seperti Vinales, Marquez, Jack Miller, dan Fabio Quartararo mulai menyalip.
Dia tampak menunjukkan gestur kesal beberapa kali karena motor yang dinaikinya tak mampu berbuat apa-apa, Martin terus terjun ke bawah hingga balapan usai.
Kembali disayangkan karena Martin hanya gacor saat balapan Sabtu saja, padahal balapan Minggu tetap jadi penyumbang poin terbanyak.
Sementara itu, Pecco yang start tak jauh dari Martin, yakni dari grid keempat berhasil melesat kedepan dengan mulus dan memipin balapan dengan tenang. Kegagalan di sprint race seolah dibayar lunas oleh Pecco di sesi kali ini.
Di 3 putaran terakhir, posisi Pecco diincar oleh Di Giannantonio. Setelah sempat beberapa kali melakukan duel, Pecco pun takluk dari rider sekampunghalamannya itu.
Fakta menariknya, ini merupakan kemenangan pertama Di Giannantonio di kelas MotoGP. Kemenangan manis sebelum mengakhiri musim dengan cukup berat, pasalnya Di Giannantonino belum punya tempat untuk musim depan, mengingat posisinya akan digantikan oleh Marc Marquez.
Setelah melewati garis finis, beberapa pembalap terlihat mengucapkan selamat pada Di Giannantonio atas kemenangan ini.
Di sisi lain, gap antara Pecco dan Martin kembali menebal yakni sebanyak 21 poin. Asal Pecco bisa main aman di GP Valencia nanti, dapat dipastikan dia bisa meraih gelar juara dunia 2023.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Sapu Bersih Kemenangan di MotoGP Qatar 2025, Strategi Marc Marquez Jitu
-
Pecco Bagnaia Sebut 2 Kesalahan di MotoGP Qatar 2025: Tak Boleh Terulang
-
Puncak Klasemen Direbut Sang Kakak Lagi, Alex Marquez Tak Sakit Hati
Artikel Terkait
-
Yamaha Keluar dari Zona Nyaman, Mengintip Sosok Mesin V4 yang Siap Menggetarkan MotoGP
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Yamaha Siap Tinggalkan Mesin Inline, Bakal Gunakan V4 untuk MotoGP Mendatang
-
Sapu Bersih Kemenangan di MotoGP Qatar 2025, Strategi Marc Marquez Jitu
-
Pecco Bagnaia Sebut 2 Kesalahan di MotoGP Qatar 2025: Tak Boleh Terulang
Hobi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Erick Thohir Bicara Kans Timnas Indonesia Kalahkan Jepang, Apakah Mungkin?
-
Jelang Laga Kontra Cina, PSSI Sebut Tak Ada Pemain Naturalisasi Baru
Terkini
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku
-
5 Rekomendasi Drama China tentang Siluman, Ada The Demon Hunter's Romance