Musim ini mungkin akan menjadi musim yang sangat dikenang oleh rider asal Italia, Fabio Di Giannantonio, setelah meraih podium pertamanya di MotoGP pada seri Australia lalu, di seri Qatar ini dia berhasil mencatatkan namanya menjadi juara.
Memulai balapan dari posisi kedua, Diggia sempat mundur ke urutan keempat pasca race dimulai. Mau tidak mau dia harus battle dengan Alex Marquez serta Luca Marini untuk bisa naik posisi.
Di lap kedelapan, dia sudah mulai tenang dan nyaman berkendara di urutan kedua, persis di belakang. Balapan tinggal menyisakan 5 putaran lagi, Diggia tampak sudah sangat ingin merebut posisi Pecco. Namun, instruksi mapping 8 muncul untuknya. Apa itu mapping 8?
BACA JUGA: Hadapi Filipina, Timnas Indonesia Miliki Rekor Pertemuan Jauh Lebih Baik
Kejadian ini mengingatkan pada MotoGP musim 2017 silam, saat itu perebuta gelar juara dunia antara Andrea Dovisiozo dan Marc Marquez juga tengah terjadi.
Di GP Malaysia 2017, Jorge Lorenzo kala itu tengah memimpin balapan, Andrea Divisiozo berada di urutan kedua, dan Marquez di urutan keempat.
Jelang balapan berakhir, Lorenzo mendapat instruksi mapping 8. Pasca ada pesan tersebut, Lorenzo terlihat seperti hilang kendali sehingga Dovisiozo berhasil menyalip dan memenangkan balapan.
Melansir dari laman Crash, manajer Ducati, Davide Tardozzi, mengungkapkan makna dari pesan mapping 8 yang diberikan pada Lorenzo tersebut.
"Ya, tapi ini bukan masalah pesan," kata Tardozzi. "Jorge tahu betul apa skenarionya. Dengan skenario ini, dia tahu apa hasilnya. Ini sangat sederhana. Kami harus tetap membuka kejuaraan dan Jorge membantu tim dan Ducati untuk tetap membuka kejuaraan,".
BACA JUGA: Keren! Gregoria Mariska Tunjung Libas Chen Yu Fei dalam Japan Masters 2023
Instruksi mapping 8 yang diberikan pada Diggia diduga merupakan skenario agar dia bertahan di posisi tersebut dan tidak menyalip Pecco, mengingat misi Pecco saat itu adalah memperlebar jarak dengan Martin.
Namun, ada juga pendapat bahwa mapping 8 dan 0000 di pit board berarti Diggia perlu berhati-hati jika ingin melakukan overtake. Alhasil, saat kesempatan itu datang Diggia berhasil melakukannya dengan sangat rapi.
Di sisi lain, jika benar mapping 8 di balapan kemarin diartikan sebagai tim order (saling bantu), artinya Diggia memilih untuk tidak menghiraukan pesan tersebut dan tancap gas karena kesempatan ini mungkin tidak bisa didapatkannya lagi.
Terlepas dari itu semua, kemenangan ini dirasa begitu mani bagi Diggia mengingat tahun depan nasibnya masih abu-abu, sedangkan posisinya di Gresini Racing kini sudah jelas akan digantikan oleh Marc Marquez.
Banyak yang berharap agar Honda mau mengontrak Diggia untuk menggantikan Marquez di musim depan, tapi masih belum ada wacana dan keterangan resmi untuk hal itu.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP Mugello 2025: Statistik Mentereng, Pecco Bagnaia Bakal Juara?
-
Kontrak Habis Akhir Musim, Jack Miller Bertahan di Pramac atau ke WorldSBK?
-
Toprak Razgatlioglu ke MotoGP, Apa Saja Culture Shock yang Bakal Ditemui?
-
P4 di GP Aragon 2025, Pedro Acosta Sakit Hati Lihat Jarak KTM dan Ducati
-
Jadwal Formula 1 GP Kanada 2025, Max Verstappen Tak Boleh Lakukan Kesalahan
Artikel Terkait
-
Balapan MotoGP Qatar di Malam Hari, Berapa Daya Listrik Sirkuit Lusail?
-
Towing, Kebiasaan Marc Marquez yang Bikin Pembalap Lain Geregetan
-
Sprint Race MotoGP Qatar 2023: Martin Bawa Title Fight ke Valencia
-
Sengit! Ini Syarat Pecco Bagnaia Bisa Kunci Gelar Juara Dunia MotoGP 2023
-
Dua Rider Astra Honda Siap Bertarung di Qatar, Terjun di Seri Pemungkas IATC 2023
Hobi
-
Media Italia Bongkar Masa Depan Jay Idzes Bersama AC Venezia, Seperti Apa?
-
Patrick Kluivert Nilai Lini Depan Buruk, Dua Nama Ini Bisa Jadi Solusi Timnas Indonesia
-
Pecat Imran Nahumarury, Malut United FC Bakal Rekrut Pelatih Asing?
-
Panggil Jens Raven, Gerald Vanenburg Ingin Maksimalkan Potensi Sang Pemain?
-
5 Pemain Persib Dipanggil Timnas U-23, Bukti Regenerasi Klub Berjalan Baik?
Terkini
-
Hearts2Hearts Jadi Peri Keberuntungan di Sekolah Lewat Teaser MV Lagu Style
-
Fakta Peran Moon Ka Young di Drama 'Law and the City', Jadi Pengacara Muda
-
Ulasan Novel Built to Last: Pertemuan Dua Hati di Tengah Renovasi
-
Review Novel Ikhlas Penuh Luka: Bukan tentang Melupakan, Tapi Merawat
-
Lemon Drop oleh ATEEZ: Pengakuan Cinta yang Manis dan Menyegarkan