
Pasca dibungkam oleh Irak dengan skor 1-5 di laga perdana lalu, Timnas Indonesia langsung bersiap untuk meladeni tantangan Filipina di laga kedua babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua. Bermain di Rizal Memorial Stadium Manila, Timnas Indonesia dituntut untuk memenangi laga tersebut demi tetap menjaga kans lolos ke putaran berikutnya terbuka.
Meskipun secara kesejarahan dan catatan statistik Timnas Indonesia masih superior daripada sang lawan, namun sejatinya ada noda merah dalam lima pertandingan terakhir Indonesia kala berhadapan dengan Filipina.
Menyadur dari laman 11v11.com, antara Timnas Indonesia dan Filipina sejauh ini telah bermain sebanyak 25 kali. Dan bisa ditebak, dari 25 pertemuan tersebut, Pasukan Merah Putih mampu memetik kemenangan yang jauh lebih banyak daripada sang lawan.
Berdasarkan catatan yang ada, Timnas Indonesia sukses memetik 20 kemenangan, empat imbang dan satu laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
Namun sayangnya, satu-satunya kekalahan yang diderita oleh Timnas Indonesia tersebut terjadi dalam rentang waktu lima pertarungan terakhir. Satu-satunya kekalahan tersebut harus dirasakan oleh Timnas Indonesia di ajang Piala AFF edisi 2014 lalu.
Kala itu, Timnas Indonesia yang diasuh oleh Alfred Riedl baru mentas dari dualisme kepengurusan. Menghadapi Filipina pada turnamen yang digelar di Vietnam, Timnas Indonesia di luar dugaan justru dipermak oleh The Azkals dengan skor sangat telak, empat gol tanpa balas.
Kekalahan tersebut pada akhirnya menjadi pintu penghalang bagi Timnas Indonesia untuk lolos dari fase grup. Meskipun di laga terakhir Filipina dihajar tuan rumah Vietnam dengan skor 1-3, namun 6 poin yang mereka miliki tetap menempatkan mereka di zona aman dari kejaran Indonesia yang hanya bisa mengoleksi 4 poin saja di fase grup.
Setelah kekalahan tersebut, Timnas Indonesia dan Filipina kembali bertemu sebanyak tiga kali, di mana dua laga berakhir imbang dan satu laga terakhir di Piala AFF lalu berhasil dimenangi oleh Indonesia.
Kekalahan 0-4 Indonesia atas Filipina pada 25 November 2014 tersebut hingga saat ini menjadi noda yang mencoreng rekor manis Skuat Garuda atas sang lawan. Kita berharap, semoga saja tragedi di tahun 2014 tersebut tetap menjadi satu-satunya kekalahan yang diderita oleh Timnas Indonesia, sehingga besok coach Shin dan anak asuhnya bisa pulang ke tanah air dengan koleksi 3 poin dari kandang Filipina.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tragisnya Timnas Indonesia U-23, Terjungkal di Kandang Sendiri karena Taktik dari Mantan Pelatih
-
Bikin Sakit! Ini 3 Duplikasi Taktik STY oleh Kim Sang-sik di Final Piala AFF U-23
-
Laga Final Piala AFF U-23 dan Reduksi Permainan Timnas Indonesia U-23 yang Kian Terlihat Nyata
-
Piala AFF U-23: Timnas Vietnam Berikan Tamparan Keras bagi para Pengkritik Shin Tae-yong
-
Final Piala AFF U-23 dan Pembelajaran Mahal dari Junior Shin Tae-yong kepada PSSI
Artikel Terkait
Hobi
-
Tragisnya Timnas Indonesia U-23, Terjungkal di Kandang Sendiri karena Taktik dari Mantan Pelatih
-
Bikin Sakit! Ini 3 Duplikasi Taktik STY oleh Kim Sang-sik di Final Piala AFF U-23
-
Kalau Gagal Oper, Salah Siapa? Yuk Cek Oksitosin dan Kepercayaan Tim Futsal
-
Tendangan Rabona di Futsal? Ini Cara Melakukannya Tanpa Malu-Malu!
-
Laga Final Piala AFF U-23 dan Reduksi Permainan Timnas Indonesia U-23 yang Kian Terlihat Nyata
Terkini
-
Key SHINee Bagikan Pesan Tentang Dirinya Sendiri di Album Solo 'Hunter'
-
Buku The Proudest Blue: Ketika Hijab Jadi Simbol Keberanian dan Identitas
-
Vivo Y400 4G Segera Rilis ke Indonesia, Desain Layar HP Flagship dan Lulus Sertifikasi Tahan Air
-
Studio Rosid: Menyusuri Jejak Ingatan dalam Sunyi yang Terawat
-
Mengungkap Greenwashing: Menjual Keberlanjutan, Menyembunyikan Kerusakan