Kabar kembali datang dari salah satu calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen. Melansir dari akun TikTok @mangkulangittt, pemain yang kini membela klub Eredivisie di kasta tertinggi Liga Belanda, Fortuna Sittard mengaku keputusannya membela tanah leluhurnya, yakni Indonesia di masa depan membuat orang tuanya sedikit terkejut, terutama ibunya.
Pasalnya, sebelumnya pemain yang pernah merumput bersama FC Groningen tersebut dikabarkan sempat menolak pinangan PSSI untuk membela timnas Indonesia. Namun, kini pemain yang genap berusia 25 tahun tersebut pada akhirnya memutuskan untuk membela skuad garuda di masa mendatang.
Menurut penuturan sang pemain, sang ibu yang merupakan warga negara Belanda sejak lahir mengaku cukup terkejut mengenai proses perpindahan kewarganegaraannya yang tergolong cepat. Namun, Ragnar juga berujar ibunya cukup senang dengan keputusannya untuk membela timnas Indonesia di masa depan, negara leluhur dari ayahnya.
“Orang tua saya sangat bahagia untuk saya, meskipun ibu saya juga sedikit terkejut. Meskipun ayah saya lahir di sini, dia sudah lama tidak memiliki kewarganegaraan. Ada tanda bintang di paspornya. Akibatnya, dia bukan warga negara Belanda penuh, misalnya tidak punya hak pilih,” ujar Ragnar Oratmangoen kepada kanal berita Leuwarder dikutipn dari akun tiktok @mangkulangittt.
Ragnar Oratmangoen Dipastikan Tidak Bisa Membela Timnas Indonesia di Piala Asia 2024
Meskipun tengah menjalani proses naturalisasi, akan tetapi nama Ragnar Oratmangoen dipastikan tidak akan masuk ke dalam skuad timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia 2024 di Qatar. Melansir dari kanal berita suara.com, hal ini dikarenakan ada beberapa berkas yang harus dia lengkapi dan hal tersebut menyebabkan proses naturalisasinya baru bisa dilaksanakan pada awal tahun depan.
Selain itu, batas akhir pendaftaran skuad untuk Piala Asia 2024 mendatang adalah pada tanggal 10 Desember 2023 kemarin. Namun, kemungkinan besar Ragnar Oratmangoen akan bisa membela timnas Indonesia saat menghadapi Vietnam di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 di bulan Maret 2024 mendatang. Hal ini dikarenakan PSSI menargetkan proses naturalisasi pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap dan striker tersebut selesai sebelum bulan Maret 2024 nanti.
Kita tunggu saja bagaimana perkembangan proses naturalisasi Ragnar Oratmangoen kedepannya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tak Pandang Bulu, Ini Cara Nova Arianto Seleksi Pemain Untuk Timnas U-20!
-
Persiapan Buruk, Pergerakan Melenceng: Kritik Keras untuk Timnas Indonesia U-22
-
Akhir Pahit di SEA Games 2025: Timnas U-22 Tersingkir, Rekor Indra Sjafri Terhenti
-
SEA Games 2025: Waketum PSSI Disebut Jadi Biang Keladi Kegagalan Timnas?
-
Belajar dari Era STY, PSSI Sebaiknya Tak Hanya Fokus pada Pelatih Belanda
Artikel Terkait
-
Momok Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Jadi Sorotan AFC
-
Proses Pindah Federasi Dikabarkan Selesai, Justin Hubner Bisa Bela Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
-
Terungkap Cyrus Margono Tidak Masuk Rencana Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
-
Ajak Kenalan Adiba Khanza Lewat DM Instagram, Egy Maulana Vikri Lama Dicueki
-
Adu Statistik Justin Hubner vs Jenson Seelt, Amunisi Baru Timnas Indonesia dengan Bek yang Tolak Shin Tae-yong
Hobi
-
Bakal Tentukan Pelatih Anyar dalam Waktu Dekat, PSSI Harus Belajar dari Kasus STY dan Indra Sjafri
-
Indra Sjafri dan Perjalanan Pengabdian 14 Tahun untuk Tanah Air yang Berakhir Antiklimaks
-
Torehkan Beragam Pencapaian, Sejatinya Indra Sjafri Masih Layak untuk Tetap Berada di PSSI!
-
Tak Pandang Bulu, Ini Cara Nova Arianto Seleksi Pemain Untuk Timnas U-20!
-
Tekuk Vietnam Lewat Adu Penalti, Filipina Kejutan Sempurna SEA Games 2025
Terkini
-
Rp17 Miliar Terkumpul, Musisi Indonesia Peduli bagi Korban Bencana
-
Yoon Bomi Apink Tulis Surat untuk Penggemar, Ungkap Rencana Pernikahan dengan Rado
-
Review Drakor Oh My Ghost Client: Kisah Jung Kyung Ho Jadi Pengacara Hantu
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Murah 2025, Spek Gahar dengan Harga Mulai Rp 2 Jutaan
-
Penunjukan Eks Tim Mawar Jadi Dirut ANTAM Tuai Kritik Keras dari KontraS