Urusan hujat-menghujat dalam pemilihan pemain, tidak hanya menimpa Shin Tae-yong rupanya. Phillip Troussier, pelatih timnas Vietnam pun merasakan hal itu. Rilis 34 pemain yang akan diterjunkan dalam Piala Asia 2023 menuai hujatan.
Jika Shin Tae-yong diserang dengan tidak memanggil Stefano Lilipaly dan Nadeo Argawinata, Troussier pun demikian. Beberapa pemain yang dianggap mampu berperan dalam tim, justru tidak dipanggil dalam timnas.
Hal ini diungkap oleh The Thao 247 dalam artikel berjudul ‘Pemain berprestasi tidak dipanggil oleh pelatih Troussier untuk Piala Asia’, Selasa (26/12).
Pemain pertama yang mengundang kontroversi karena tidak dipanggil adalah Ho Tan Tai. Pemain CAHN dengan posisi bek ini mempunyai penampilan yang luar biasa di V-League. Dan dia selalu menjadi pilihan utama pada pelatih sebelumnya.
Alasan yang mungkin muncul adalah ketidaksesuai filosofi pemain dengan yang dterapkan sang pelatih. Hal ini seperti yang terjadi pada Ilija Spasevic di mata Shin Tae-yong. Namun meski alasan filosofi, Tindakan Troussier ini mendapat reaksi keras dari publik Vietnam.
Pemain kedua adalah Bui Tien Dung yang menduduki posisi bek Tengah kiri di timnas Vietnam sebelumnya. Saat menghadapi Irak, bek ini pun tidak dibawa sehingga tidak dimainkan oleh sang pelatih.
Sedangkan untuk Doan Van Hau, publik tidak berkomentar apapun. Keberadaan Van Hau yang dalam kondisi cedera Panjang, membuat semua orang maklum jika Troussier tidak membawanya. Padahal kehilangan Van Hau sangat merugikan dari sisi penampilan Vietnam.
Satu lagi pemain yang mungkin akan menjadi kontroversi adalah keberadaan kiper baru Filip Nguyen. Dari gelagat yang muncul, sang pelatih lebih condong pada kiper naturalisasi baru ini. Dan jika ini terjadi, bukan tidak mungkin Van Lam akan tergusur.
Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa di mana pun negara, pilihan pemain timnas oleh pelatih akan mendatangkan kontroversi. Di Indonesia sendiri, Indra Sjafri yang dikenal kalem pun terkena hujatan saat rilis nama pemain timnas Indonesia U-20 kemarin.
Oleh karena itu ketegasan seorang pelatih dalam hal ini dalam ujian. Hasil minor yang dicapai gegara pilihan pemainnya, bukan tidak mungkin akan berujung pada pemecatan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025 Tidak Hanya Untungkan Timnas Indonesia
-
Tambah 4 Pemain Diaspora, Harusnya PSSI Berani Revisi Target SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Borong 2 Gol Kemenangan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Penuhi Janjinya
Artikel Terkait
-
Shin Tae-yong Tegur Pemain Timnas Indonesia yang Masak Mi Instan
-
Bungkam Vietnam di Laga Final AFF 2013 Silam, Timnas U-19 Ternyata Sempat Dirundung Rasa Pesimis
-
Berkekuatan Full Pemain Liga Domestik, Tapi Vietnam Tetap Tak Boleh Diremehkan
-
Vietnam Rilis Skuad untuk Piala Asia 2023, Rival Timnas Indonesia Langsung Ketiban Apes
-
Dicibir ke Timnas Jalur 'Kasihan', Pratama Arhan Pamer Skill di TC Sampai Pemain Lain Heboh
Hobi
-
Kata-Kata Ivar Jenner usai Timnas Indonesia Kandas di Fase Grup SEA Games
-
Indra Sjafri Minta Maaf usai Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
Terkini
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Sinopsis dan Kontroversi Drama China Love dan Crown, Layakkah Ditonton?
-
5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan
-
Indonesia di Mata Ji Chang Wook: Perjalanan Healing yang Penuh Makna
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan