Tahun 2013 merupakan salah satu tahun emas bagi persepakbolaan Indonesia kelompok umur 19 tahun. Pada saat itu, Timnas Indonesia U-19 yang dikomandoi oleh coach Indra Sjafri, sukses mempersembahkan gelar juara untuk kali pertama bagi Indonesia selepas medali emas Sea Games di tahun 1991.
Pada laga final gelaran, Timnas Indonesia U-19 yang dikapteni oleh Evan Dimas, sukses mengandaskan perlawanan Vietnam U-19 melalui adu tendangan penalti. Meskipun di fase penyisihan grup mereka sempat kalah dari Vietnam, namun di pertemuan kedua di partai puncak, Pasukan Garuda Nusantara sukses melakukan revans dan menggebuk sang lawan untuk menyegel gelar juara untuk kali pertama bagi Garuda Muda.
Namun ternyata, di balik kegemilangan Garuda Muda menekuk Vietnam di partai final Piala AFF U-19 edisi 2013, terdapat sebuah kisah unik yang justru berkebalikan dengan penampilan para pemain. Jika di lapangan pertarungan kita melihat perjuangan para pemain yang begitu heroik saat membela Timnas Indonesia, namun ternyata sempat tersimpan perasaan pesimis ketika generasi emas persepakbolaan Indonesia tersebut saat hendak berhadapan dengan Vietnam di turnamen.
Hal itu bahkan diakui secara langsung oleh salah satu penggawa utama Timnas U-19 saat itu, Hansamu Yama Pranata. Dalam siniar yang diunggah oleh kanal Sport77 Official, pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu membeberkan perasaannya ketika hendak berhadapan dengan Vietnam.
"Ketika mas Hansamu dari Uruguay bergabung dan langsung terjun di AFF yang kita juara itu ya (2013), itu ngerasa tim itu bagus banget gak sih? Kalau dari pemain itu sendiri?" tanya Riphan Pradipta sang host siniar.
Setelah menunggu beberapa saat, jawaban yang diberikan oleh Hansamu justru di luar perkiraan banyak orang.
"Kita dulu sempet pesimis sih kita," ujar Hansamu mengawali jawabannya.
"Karena kita denger, salah satu lawan kita, Vietnam, dia itu sudah berkumpul berapa tahun itu. Sampai TC di mana. Dan itu satu grup sama kita," lanjutnya.
"Wah, tim ini bagus nih mainnya, kata anak-anak gitu kan. Bisa nggak kita ngalahin? Gitu. Sempat pesimis kita," imbuh Hansamu semakin menegaskan perasaan Timnas U-19 saat itu.
Beruntungnya, perasaan pesimis yang melanda anak-anak Timnas U-19 bisa mereka atasi. Dan meskipun sempat kalah di babak grup, Hansamu Yama dan kolega pada akhirnya bisa bangkit di partai final, mengalahkan Vietnam, menjadi juara Piala AFF U-19 edisi 2013 dan membawa kebanggaan bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Tak Dapatkan Kartu Meski Bermain Keras, Sejatinya Sebuah Hal yang Biasa bagi Justin Hubner
-
Kembali Cetak Gol untuk Indonesia, Selebrasi Ole Romeny Nyaris Berakhir Tidak Estetik
-
Berikan Assist Berkelas bagi Ole Romeny, Marselino Justru Tak Tunjukkan Ciri Khas Permainannya
-
Selain Jadi si Paling Sibuk, Rizky Ridho Juga Menjadi Pemain Tanpa Cela di Laga Indonesia vs Bahrain
Artikel Terkait
-
Viral Video Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia, Fakta Sebenarnya Mengejutkan!
-
AFC Beri Penghargaan Ole Romeny yang Jadi Pahlawan Timnas Indonesia
-
Punya Nama Khas Orang Jawa, Siapa Diego Wagimin? Rekan Setim Dean James
-
Pemain Keturunan Indonesia Bikin Malu Raksasa Liga Jepang, Bakal Dipanggil Kluivert?
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
Hobi
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Carlo Ancelotti Wajib Jaga Fokus Pemain, Imbas Jadwal Padat Real Madrid?
-
Bukayo Saka Siap Tampil Lawan Fulham, Mikel Arteta Rencanakan Misi Revans
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Review Film 'Pabrik Gula': Teror Mistis di Balik Industri Gula Kolonial