Di kalangan para pencinta sepak bola nasional, nama seorang Tommy Welly alias Bung Towel dikenal sebagai sosok yang sangat anti terhadap Shin Tae Yong (STY). Beragam kebijakan dan pencapaian yang diraih oleh pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut selalu saja tak mendapatkan impresi dari Bung Towel.
Bukan hanya itu, pria berkacamata yang juga merupakan pengamat sepak bola nasional ini juga seringkali menyebut STY sebagai pelatih yang gagal, dan beberapa kali sudah menyuarakan kepada PSSI agar segera melakukan evaluasi terkait kegagalan mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut.
Baru-baru ini, pria yang juga kerap menjadi komentator pertandingan sepak bola nasional tersebut kembali bersuara. Berbeda dengan komentar-komentar sebelumnya, di komentar kali ini, Bung Towel terkesan cenderung "lebih berisik" dan mulai mencatut federasi agar segera mengambil keputusan terkait STY.
Pada 7 Januari 2024, Bung Towel menyiratkan agar PSSI segera mengakhiri hubungan kerja sama dengan STY, meskipun tak menyuarakannya secara inplisit.
"Ya pertanyaannya, PSSI menunggu apa lagi?" beber Bung Towel.
"Karena dia (STY) sudah mengatakan kita ada di level Asia, tapi kalah 5-1 dari Irak di (kualifikasi) Piala Dunia kemarin, lalu kalau di Piala Asia seandainya kalau gagal, tidak memperlihatkan sebuah penampilan yang sangat baik lawan Irak, Vietnam dan Jepang, PSSI mau tunggu apa lagi?" sambung Bung Towel sembari memberikan pertanyaan retoris.
"Enggak usah buang waktu, waktu sudah diberikan, kelengkapan sudah diberikan, fasilitas sudah diberikan, dorongan sudah diberikan, naturalisasi sudah diberikan, ya PSSI harus melakukan sebagai federasi. Evaluasi, review dan ambil keputusan (terhadap STY)" terangnya.
Terlihat jelas dari lontaran-lontaran kalimat yang dilepaskan oleh Bung Towel, dirinya sudah mulai gerah dengan pencapaian yang diraih oleh coach STY.
Rentetan hasil buruk yang didapatkan oleh Timnas Indonesia belakangan ini seolah menjadi santapan lezat bagi pria yang satu ini dan dia gunakan untuk menyerang sang pelatih secara verbal.
Namun sayangnya, dirinya tak menyadari bahwa sejatinya membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia 2023 saja sudah merupakan sebuah pencapaian yang besar untuk Timnas Indonesia.
Jika melihat fenomena seperti ini, akan sangat mungkin Bung Towel akan tetap begini meskipun nantinya coach Shin sukses membawa Indonesia berprestasi di gelaran Piala Asia.
Ah, STY jadi serba salah jadi pelatih Timnas Indonesia di mata Bung Towel!
Baca Juga
-
Lengserkan Branko Ivankovic, Cinta Lama Timnas China kepada STY Berpotensi Mekar Kembali
-
Imbas Kalah Telak dari Malaysia, Timnas Vietnam Jadi Bahan Olok-Olokan Media China
-
Sebut Indonesia Bakal Kalah dari Malaysia, Tak Ada yang Salah dengan Komentar Pundit Vietnam
-
Indonesia Sudah Pasti, Bagaimana Perhitungan Peluang Lolos Tim-Tim ASEAN ke Piala Asia 2027?
-
Hadiah Juara Piala Presiden 2025 Rp5,5 Miliar, Besar Mana dengan Kampiun Liga 1 dan Liga 2?
Artikel Terkait
-
Terkait Hoax Jordi Amat, Pentolan Local Pride Ungkap Alasan Dirinya Tak Mau Minta Maaf
-
Gelandang Irak Ungkap Ketakutan Jelang Lawan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
-
Jelang Laga Uji Coba Menghadapi Iran, Timnas Indonesia Fokus Asah Taktik
-
Shin Tae-yong Wajib Bereskan 2 Masalah Ini di Timnas Indonesia Sebelum Tampil di Piala Asia 2023
-
Perbandingan Harga Pasar Timnas Indonesia vs Iran, Skuad Garuda Kalah Jauh
Hobi
-
Lengserkan Branko Ivankovic, Cinta Lama Timnas China kepada STY Berpotensi Mekar Kembali
-
Imbas Kalah Telak dari Malaysia, Timnas Vietnam Jadi Bahan Olok-Olokan Media China
-
Piala Presiden 2025 Tandai Langkah Baru PSSI, Berikut Jadwal Tandingnya
-
Kontrak Habis Akhir Musim, Jack Miller Bertahan di Pramac atau ke WorldSBK?
-
Timnas Putri Indonesia Naturalisasi 4 Pemain, Bisakah Debut Saat ASEAN Womens Cup?
Terkini
-
Bet You'll Regret It oleh Baby DONT Cry: Percaya Pada Pesona Diri Sendiri
-
Review Film Junk Head: Memukaunya Petualangan Stop-Motion di Dunia Distopia
-
Memaknai Kesederhanaan Hidup Lewat Drama When Life Gives You Tangerines
-
Goa Selomangleng, Wisata Sejarah dengan Panorama Alam Indah di Kediri
-
Seni Memimpin dengan Empati dalam Film Portrait of a Prime Minister