Laga uji coba terakhir timnas Indonesia kontra Iran kembali harus berakhir dengan kekalahan. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), Jordi Amat, dkk harus rela takluk dari salah satu tim mantan juara Piala Asia tersebut dengan skor telak 5-0.
Dengan hasil ini, timnas Indonesia praktis tidak pernah meraih 1 kemenangan dalam 3 laga uji coba melawan 2 timnas lain, yakni Libya saat melakoni 2 laga uji coba di Antalya, Turki dan Iran saat beruji coba di Doha, Qatar.
Kekalahan dengan margin 5 gol tersebut membuat timnas Indonesia mencatatkan rekor kebobolan terbanyak sejauh ini dan tidak mencetak 1 gol pun saat ditangani oleh Shin Tae-yong.
Selain itu, timnas Indonesia juga merasakan gawangnya kebobolan sebanyak 11 kali dalam 3 laga uji coba terakhir dan hanya menyarangkan 1 gol saat melakoni laga uji coba kedua kontra Libya pada Jumat (05/01/2024) kemarin.
Menanggapi hasil buruk saat kontra Iran kemarin, pelatih kepala timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku para pemainnya masih kerap kali melakukan kesalahan di area pertahanan sendiri.
Bahkan, pelatih yang pernah menangani timnas Korea Selatan ini beruja 3 dari 5 gol yang dicetak Iran murni kesalahan anak asuhnya. Namun, dirinya tetap mengapresiasi perjuangan anak-anak garuda dalam laga, Selasa (09/01/2024) kemarin.
“Memang ada beberapa kesalahan dari lini belakang kita, apalagi ada tiga gol yang merupakan hasil dari kesalahan kita sendiri. Kedepannya lawan akan lebih banyak menguasai bola. Karenanya kita akan melatih situasi itu, agar pemain bisa mencari celah untuk menyerang balik dan menciptakan peluang yang baik,” ujar Shin Tae-yong dikutip dari laman resmi PSSI.
Tumpulnya Lini Depan dan Keroposnya Lini Belakang Menjadi Masalah Utama Timnas
Usai menjalani 3 laga uji coba jelang Piala Asia, tentunya ada beberapa permasalahan yang masih menjadi ‘pekerjaan rumah’ bagi skuad garuda.
Namun, 2 permasalahan utama yang masih belum ditemukan solusi jitunya adalah tumpulnya lini depan dan keroposnya pertahanan di lini belakang.
Di lini depan, timnas Indonesia sama sekali belum mencetak gol dari 3 laga kendati bisa menyarangkan 1 gol saat jumpa Libya di laga kedua.
Akan tetapi, gol tersebut justru dicetak oleh Yakob Sayuri yang sejatinya merupakan wing-back atau pemain sayap. Tentunya hal ini harus segera ditemukan solusi agar meningkatkan ketajaman lini depan.
Di lini belakang, kebobolan 11 gol dari 3 laga tentunya bukanlah rekor yang baik bagi timnas Indonesia. Lini belakang skuad garuda kerap kali melakukan blunder dan salah umpan yang menyebabkan tim lawan mampu mencetak gol ke gawang timnas Indonesia.
Tentunya diharapkan hal ini harus segera diminimalisir apabila tidak ingin menjadi lumbung gol tim lawan di gelaran Piala Asia nanti.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Rivalitas dalam Futsal: Panas di Atas Lapangan, Meriah di Tribun Penonton
-
Tentang Futsal: Ekspresi Diri Anak Muda, Jadi Wadah Reuni Kaum Dewasa
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
-
Gagal Lolos ke Piala Asia U-23, Jadi Ironi Skuad Garuda saat Jumpa Korea Selatan
Artikel Terkait
Hobi
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Futsal Pakai Musik, Bikin Main Makin Asyik!
-
Mengulik Sejarah Perkembangan Futsal di Indonesia
-
Rizky Ridho Ngamuk? Strategi Diving Bali United Kacaukan Skenario Persija Jakarta
-
Futsal 4.0: Dari Lapangan Mini ke Generasi Digital yang Serba Cepat
Terkini
-
Ulasan Novel Mean Streak: Keberanian Memilih Jalan Hidup Sendiri
-
Daniel Craig akan Terus Main di Seri Knives Out, Asal Syarat Ini Dipenuhi
-
Sakura dalam Pelukan: Hangatnya Cinta Ayah yang Jarang Diceritakan
-
Ulasan Novel Petjah: Benang Takdir yang Membuka Luka di Masa Lalu
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh