Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Agus Siswanto
Aksi Justin Hubner saat laga melawan Jepang tadi malam (24/1) (pssi.org)

Mengamati perjalanan kiprah Justin Hubner di timnas Indonesia sangat menarik. Pasalnya, bek andalan Wolverhampton Wolves U-21 ini pernah jadi bulan-bulanan netizen di awal kiprahnya. Saat itu Hubner dianggap bertanggung jawab atas blunder yang dilakukan saat menghadapi Libya.

Padahal secara nalar hal itu wajar saja. Sebab hari itu, Hubner baru saja bergabung dengan pemusatan latihan di Turki. Ternyata esok harinya Hubner dipasang sebagai bek saat hadapi Libya.

Hasilnya jelas sangat mengecewakan. Adaptasi yang sangat kurang, membuat dirinya kebingungan. Hasilnya, timnas Indonesia harus rela dilibas Libya. Dan Hubner sendiri panen hujatan sampai-sampai dia menutup kolom komentar di akun instagramnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Hubner mulai ‘nyetel’ dengan tim. Saat dirinya dipasang sebagai gelandang bertahan, ternyata mampu diperankannya dengan baik. Hubner dengan sigap menghentikan alur  serangan lawan.

Demikian pula saat mengisi posisis sebagai bek kanan, berpasangan dengan Sandy Walsh, dia membuktikan kualitasnya. Dalam laga melawan Vietnam, tidak sekalipun dibiarkan para pemain Vietnam melewati garis pertahanan. 

Hubner dan Walsh dengan lugas menghentikan pergerakan para pemain Vietnam. Postur tubuh yang jangkung ditambah dengan kokohnya badan mereka, membuat para pemain Vietnam terpental saat berhadapan.

Aksi serupa pun dilakukan dalam laga tadi malam saat menghadapi Jepang (24/1). Meski timnas Indonesia kalah dengan skor 1-3, penampilan Hubner terbilang habis-habisan. Hubner menempatkan diri sebagai bek yang tangguh.

Beberapa kali intersep dan aksi menyelamatkan gawang tersaji beberapa kali. Meski harus berhadapan dengan Endo, Minamino, maupun Kubo, Hubner tetap berani berduel. Sehingga saking kerasnya bertahan, harus mendapat hadiah kartu kuning.

Memang ada sedikit momen yang membuat Hubner harus menerima kekecewaan pendukung. Gol bunuh diri yang dilakukan pada menit ke-88, membuat Jepang menang 3-1 atas Indonesia.

Namun meskipun ada kejadian tersebut, secara keseluruhan Hubner tampil bagus. Sandy Walsh sebagai pasangannya, tampak saling mengisi. Sehingga wajar jika Shin Tae-yong merasa puas. Semakin membaiknya penampilan Hubner, sejalan dengan apa yang dilakukan Sandy Walsh.

Dengan banyaknya pilihan di lini belakang, baik pemain lokal maupun naturalisasi, membuat Shin Tae-yong lebih mudah meracik lini pertahanannya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Agus Siswanto