Pertarungan antara Timnas Indonesia melawan Australia di babak 16 besar gelaran Piala Asia 2023 tampaknya masih akan terus menjadi buah bibir para pencinta Timnas. Bagaimana tidak, menghadapi The Socceroos, Pasukan Merah Putih tampil sangat jauh di luar prediksi.
Perbedaan kekuatan yang mencolok dari kedua kesebelasan, membuat banyak kalangan sempat memprediksikan bahwa Pasukan Merah Putih kemungkinan akan tampil secara bertahan untuk mengantisipasi gempuran dari Australia.
Namun, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya, Anak-anak Garuda yang tampil tanpa beban, justru menunjukkan permainan spartan dan keluar menyerang sedari awal menit pertandingan digulirkan.
Ini tentu menjadi sebuah hal yang sangat unik. Pasalnya, permainan menyerang yang dipertontonkan oleh Timnas Indonesia, selain tak mewakili peringkat FIFA yang mereka miliki, juga seolah menistakan status Australia yang merupakan negara langganan putaran final turnamen Piala Dunia.
Bagaimana bisa, anak-anak muda yang secara rata-rata usia belum menyentuh angka 25 tahun, membuat repot pertahanan tim yang hanya kalah 1-2 dari Argentina di babak 16 besar Piala Dunia edisi tahun 2022 lalu?
Bagaimana bisa, tim yang memiliki peringkat FIFA terendah di babak 16 besar, justru sukses mengacak-acak dan mengobok-obok Timnas Australia yang secara rangking merupakan tim terbaik ketiga di benua Asia setelah Jepang dan Iran?
Tentu saja pertanyaan-pertanyaan itu akan terus menggelayut, dan akan menjadi sebuah pencapaian tersendiri bagi Timnas Indonesia di waktu-waktu mendatang.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut memang sangatlah pantas untuk dilontarkan. Mengingat, Pasukan Merah Putih sendiri saat berjumpa Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023, kalah dalam segala aspek.
Selain peringkat FIFA, capaian terbaik, hingga komposisi pemain, anak asuh Shin Tae Yong tersebut berada jauh di bawah sang lawan.
Namun tidak demikian halnya dengan semangat juang yang mereka miliki. Berbekal keinginan untuk mengharumkan nama bangsa, pasukan yang menurut data transfermarkt.com memiliki rerata usia di angka 24 tahun tersebut, secara mengejutkan sukses membuat Australia kerepotan.
Bahkan, laman lapangbola.com pada 29 Januari 2024 merilis, selain sukses mengimbangi Australia dengan 49 persen penguasaan bola, Pasukan Garuda juga sukses menciptakan lima peluang yang mengancam gawang The Socceroos.
Padahal, Australia dalam rilisan transfermarkt, dihuni oleh para pemain yang memiliki rerata usia di angka 26,7 tahun, berpengalaman di persepakbolaan Eropa, langganan Piala Dunia, dan sukses merepotkan Argentina di Piala Dunia edisi terakhir.
Kok bisa ya? Ada yang tahu alasannya?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Suporter Venezia Ngamuk, Jay Idzes Hampir Cetak Gol
-
Alasan Fans Harus Pahami Miliano Jonathans Tak Prioritaskan Timnas Indonesia
-
Riwayat Pendidikan di Singapura Janggal, Gibran Ternyata Punya Surat Penyetaraan SMA di Australia
-
AFF Cup 2024: Hokky Caraka Berpeluang Jadi Striker Utama Timnas Indonesia?
-
Kepada Media Denmark, Kevin Diks Ungkap Kesan Manis Debut di Timnas Indonesia
Hobi
-
Media Vietnam Soroti Kualitas Skuad Indonesia Jelang AFF Cup 2024, Ada Apa?
-
Metaphor: ReFantazio Pecahkan Rekor, Terjual 1 Juta Kopi di Hari Pertama!
-
Bojan Hodak Lega, Laga Lawan Bali United di BRI Liga 1 Ditunda PT LIB
-
Sudah Dapat Juara Dunia Keempat, Max Verstappen Masih Belum Puas?
-
Petualangan Epik Baru! Game AAA Avatar: The Last Airbender Segera Hadir
Terkini
-
Ulasan Buku The Alpha Girl's Guide: Menjadi Perempuan Smart dan Independen
-
Keluar Zona Nyaman, Park Bo Young akan Bintangi Drama Kriminal 'Goldland'
-
TWS 'Last Festival': Nostalgia Perpisahan Sekolah Penuh Emosi
-
Ulasan Novel Teka-Teki Sabita, Perjalanan Cinta dan Dilema Remaja
-
Cha Hak Yeon Menerima Tantangan Berperan di Drama BL 'My Neighbor Killer'