Pemain belakang Timnas Indonesia, Justin Hubner akhirnya merilis klub barunya pada Selasa, 12 Maret 2024 ini. Setelah kurang lebih sepekan menebarkan teka-teki dan misteri kepada para penggemarnya, pemain berusia 20 tahun tersebut akhirnya mengumumkan bahwa dirinya kini akan membela Cerezo Osaka, klub yang kini mentas di kasta tertinggi Liga Jepang.
Meskipun pada akhirnya berlabuh ke Cerezo Osaka di Liga Jepang, bukan di Palermo atau bahkan Inter Miami, namun sejatinya apa yang dilakukan oleh kapten Wolves U-21 tersebut patut untuk tetap mendapatkan apresiasi.
Pasalnya, di liga Jepang sendiri, Cerezo Osaka bukanlah klub kaleng-kaleng, apa lagi kacangan. Klub yang bermarkas di Yodoko Sakura Stadium tersebut merupakan salah satu klub paling sukses di Liga Jepang, dan kerap kali menjadi jawara kompetisi domestik di Negeri Matahari Terbit itu.
Seperti contoh, menyadur laman transfermarkt.com, klub ini telah menjuarai 5 kali Liga Jepang pada edisi 1971, 1974, 1975, 1980 dan musim 1993/1994. Selain itu, Cerezo Osaka juga tercatat telah 4 kali juara Piala Jepang di edisi 1968, 1970, 1974 dan 2017.
Tak hanya itu, dalam perjalanannya mentas di kompetisi sepak bola Jepang, Cerezo Osaka juga tercatat pernah memenangi Piala Liga Jepang pada tahun 2017, kemudian memenangi Piala Super Jepang pada 2018 lalu, serta sebuah gelar bertajuk Thai Queen's Cup pada tahun 1975/1976.
Dengan deretan gelar yang dimiliki oleh Cerezo Osaka, tentu menjadi sebuah hal yang sangat tidak bisa dipertanggungjawabkan jika masih ada komentar yang menyatakan bahwa Justin Hubner salah dalam menentukan klub baru.
Karena bagaimana pun, level Cerezo Osaka sendiri saat ini sudah bukan level domestik lagi, melainkan sudah berlevel benua Asia. Hal ini dibuktikan dengan kontinuitas mereka dalam mewakili Jepang di pentas Liga Champions Asia, di mana mereka pernah memiliki capaian terbaik di babak perempat final pada edisi 2011 lalu.
Jadi, sekali lagi keputusan Justin Hubner untuk bergabung dengan Cerezo Osaka bukanlah sebuah downgrade kualitas dari sang pemain, melainkan sebuah hal yang wajar dan bisa diterima. Terlebih lagi, Justin juga pasti memiliki keuntungan besar ketika nanti dirinya bermain di tim senior dan mendapatkan banyak menit bermain.
Karena kita tahu, selama di Wolves, dirinya lebih sering bermain di level junior, dan sama sekali belum mendapatkan menit bermain bersama tim utama.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Kegagalan Gerald Vanenburg Bersama Timnas U-23 dan Alarm Bahaya bagi Timnas Indonesia Senior
-
Dipinjamkan ke AS Trencin, Baiknya Marceng Belajar dari Perjalanan Calvin Verdonk
-
Pilih Pemain Sendiri, Gerald Vanenburg Terkesan Lempar Kesalahan Pasca Raih Kegagalan
-
Mirisnya Nasib para Pelatih Asal Belanda, Sampai Kapan Mereka Dibandingkan dengan STY?
Artikel Terkait
-
Kabar Buruk, Gelandang Naturalisasi yang Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Alami Cedera
-
Satu Ganjalan yang Bisa Menunda Debut Nathan Tjoe-A-On Bareng Timnas Indonesia, Belum Main Lawan Vietnam
-
Teka-Teki Justin Hubner Berakhir, Sang Pemain Akhirnya Publish Klub Barunya
-
Waspada Justin Hubner! 4 Pemain Indonesia Gagal Bersinar di Liga Jepang
-
Biodata dan Pendidikan Nathan Tjoe-A-On: Resmi Jadi WNI, Siap Buat Bela Timnas Indonesia?
Hobi
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Futsal Pakai Musik, Bikin Main Makin Asyik!
-
Mengulik Sejarah Perkembangan Futsal di Indonesia
-
Rizky Ridho Ngamuk? Strategi Diving Bali United Kacaukan Skenario Persija Jakarta
Terkini
-
Ulasan Novel Mean Streak: Keberanian Memilih Jalan Hidup Sendiri
-
Daniel Craig akan Terus Main di Seri Knives Out, Asal Syarat Ini Dipenuhi
-
Sakura dalam Pelukan: Hangatnya Cinta Ayah yang Jarang Diceritakan
-
Ulasan Novel Petjah: Benang Takdir yang Membuka Luka di Masa Lalu
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh