Menjelang perhelatan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong melakukan langkah mengejutkan. Langkah itu berupa pencoretan 3 nama yang menjadi langganan skuad Timnas Indonesia dalam beberapa ajang. Nama-nama Elkan Baggott, Jordi Amat, dan Yance Sayuri yang harus menepi.
Kabar ini jelas sangat mengejutkan, sebab bagaimanapun juga Elkan Baggott dan Jordi Amat adalah palang pintu pertahanan timnas Indonesia sedangkan Yance Sayuri bermain di sayap.
Namun Shin Tae-yong tidak merasa risau dengan absennya 3 pemain tersebut karena cedera.
“Pastinya akan ada dampak negatif, tapi saya percaya dengan pemain-pemain yang ada di sini pun pasti bisa menunjukkan yang terbaik,” ungkap Shin Tae-yong dalam laman resmi PSSI (19/3/2024).
Jawaban yang muncul dari Shin Tae-yong menunjukkan bahwa tidak ada masalah dengan lini belakang timnas Indonesia. Banyaknya pemain belakang yang ada, baik lokal maupun naturalisasi memberikan ketenangan bagi Shin Tae-yong.
Hal ini bertambah kuat ketika Jay Idzez dipastikan akan merumput bersama timnas Indonesia dalam menghadapi Vietnam 2 hari lagi. Pemain klub Venezia ini diharapkan mampu mengisi posisi kosong tersebut, termasuk juga Sandy Walsh.
Sementara itu masih ada nama Justin Hubner, Rizky Ridho, Wahyu Prasetyo, Nathan, maupun Pratama Arhan. Nama-nama tersebut dapat digunakan untuk menutup lobang-lobang yang ada.
Berkaca dari kondisi ini ada benarnya jika Shin Tae-yong selama ini tampak menumpuk pemain belakang dalam proses naturalisasi. Sebab selain untuk memperkuat lini belakang juga untuk melapis jika terdapat pemain yang tidak dapat diturunkan.
Dalam latihan perdana tersebut Shin Tae-yong belum menerapan latihan taktikal. Focus pemusatan latihan adalah pemulihan kondisi fisik pemain seperti yang dilakukan Indra Sjafri.
“Hari ini latihan pemulihan yang ringan dan sisa dua hari lagi kami akan melawan Vietnam. Kami akan mempersiapkan tim ini untuk melawan Vietnam supaya bagaimana caranya kami harus menang,” ungkap ShinTae-yong.
Alasan kelelahan yang mendera pemain menjadi alasan utama. Bagi pemain naturalisasi, selain harus menjalani penerbangan panjang, sebagian juga baru saja menjalani pertandingan di klub masing-masing.
Sedang bagi pemain lokal, tidak jauh beda. Mereka baru saja mengikuti BRI Liga 1 yang tengah memasuki masa krusial.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025 Tidak Hanya Untungkan Timnas Indonesia
-
Tambah 4 Pemain Diaspora, Harusnya PSSI Berani Revisi Target SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Borong 2 Gol Kemenangan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Penuhi Janjinya
Artikel Terkait
Hobi
-
Kata-Kata Ivar Jenner usai Timnas Indonesia Kandas di Fase Grup SEA Games
-
Indra Sjafri Minta Maaf usai Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
Terkini
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Sinopsis dan Kontroversi Drama China Love dan Crown, Layakkah Ditonton?
-
5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan
-
Indonesia di Mata Ji Chang Wook: Perjalanan Healing yang Penuh Makna