Penundaan BRI Liga 1 musim 2023/2024 di pekan ke-31 memang kini menjadi polemik di kalangan pegiat sepakbola nasional. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), BRI Liga 1 musim 2023/2024 pekan ke-31 resmi ditunda hingga awal bulan Mei guna mengakomodir kepentingan timnas Indonesia U-23.
Timnas Indonesia U-23 sendiri memang akan melakoni persiapan dan putaran final Piala Asia U-23 2024 yang digelar di Qatar. Direncanakan, skuad garuda U-23 akan melakoni pemusatan latihan di Dubai, Uni Emirat Arab pada 1-11 April 2024 dan akan menjalani putaran final Piala Asia U-23 yang dijadwalkan digelar pada 15 April-3 Mei 2024 nanti.
Penundaan ini kemudian menimbulkan polemik di banyak pihak, khususnya di klub-klub Liga 1. Ada beberapa klub yang mendukung langkah tersebut, adapula beberapa tim yang memprotes keputusan PSSI dan PT LIB yang dirasa terlalu mendadak dan merugikan klub dari segi materi.
Namun, langkah yang diambil oleh PSSI tersebut justru diapresiasi oleh National Olympic Comitte (NOC) atau Komite Olimpiade Indonesia. Melansir dari kanal berita ANTARA (antaranews.com), ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari menyebut langkah yang diambil oleh PSSI tersebut sudah tepat guna mendukung kepentingan klub dan juga timnas Indonesia.
“Kami mengapresiasi sikap tegas PSSI yang memprioritaskan Olimpiade dari pada liga. Langkah yang diambil ini sudah sangat tepat karena kepentingan Nasional atau Merah Putih lebih besar dari kepentingan pribadi maupun kelompok. Sebagai masyarakat Indonesia kita harus mendukung perjuangan Timnas Indonesia supaya bisa lolos ke Olimpiade. Jika terjadi, ini bisa menjadi sejarah baru buat sepak bola Indonesia dan memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola kita ke depan,” ujar Raja Sapta Oktohari.
Perlukah Diliburkannya Liga Selama Ajang Piala Asia U-23?
Pengumuman penundaan BRI Liga 1 di pekan ke-32 musim 2023/2024 ini tentunya cukup menimbulkan pro dan kontra di beberapa kalangan. Pasalnya, peliburan liga ini terkesan mendadak dan tidak melalui proses sosialisasi kepada pihak klub. Terlebih lagi, pengumuman peliburan liga di pekan ke-31 tersebut disampaikan pada Minggu (31/03/2024) dini hari yang membuat beberapa klub tengah mempersiapkan skuadnya jelang pekan ke-31.
Timnas Indonesia U-23 sendiri memang ditargetkan untuk mencapai babak semifinal di ajang Piala Asia U-23 kali ini. Hal ini dikarenakan babak tersebut sekaligus menjadi batas aman dari lolosnya tidaknya timnas Indonesia ke ajang Olimpiade Paris 2024.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Rizky Ridho Disarankan Abroad ke Eropa, Ini 3 Liga yang Direkomendasikan
-
Jordi Amat dan Shayne Pattynama Kian Tersisih, Begini Nasibnya di Timnas!
-
Rumor Jordi Amat Gabung Klub Liga 1, Bagaimana Karirnya di Timnas Indonesia?
-
3 Pemain Keturunan Ini Dirumorkan Akan Segera Dinaturalisasi, Siapa Saja?
Artikel Terkait
-
Viral Video Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia, Fakta Sebenarnya Mengejutkan!
-
AFC Beri Penghargaan Ole Romeny yang Jadi Pahlawan Timnas Indonesia
-
Punya Nama Khas Orang Jawa, Siapa Diego Wagimin? Rekan Setim Dean James
-
Pemain Keturunan Indonesia Bikin Malu Raksasa Liga Jepang, Bakal Dipanggil Kluivert?
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
Hobi
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Carlo Ancelotti Wajib Jaga Fokus Pemain, Imbas Jadwal Padat Real Madrid?
-
Bukayo Saka Siap Tampil Lawan Fulham, Mikel Arteta Rencanakan Misi Revans
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Review Film 'Pabrik Gula': Teror Mistis di Balik Industri Gula Kolonial