Memiliki pembalap-pembalap hebat di dalam kandang sendiri, membuat Ducati dihadapkan dalam dua situasi, situasi pertama adalah kemenangan bisa dengan mudah dicapai karena mereka sudah memiliki pembalap yang handal dan pintar.
Mereka bisa mendapat kesempatan menang dari tim pabrikan maupun satelit, seperti halnya kasus Pecco Bagnaia dan Jorge Martin, siapapun yang menang di antara keduanya adalah sama-sama kemenangan Ducati.
Sedangkan situasi kedua adalah yang saat ini sedang dialami oleh Gigi Dall'igna, General Manager Ducati Corse, tersebut mengungkapkan bahwa saat ini dia sedang kebingungan dalam menentukan siapa yang akan bersanding dengan Pecco Bagnaia di tim pabrikan musim depan.
Ducati kini memiliki 3 pembalap pilihan yang penampilannya paling menonjol, yakni Marc Marquez, Jorge Martin, dan Enea Bastianini. Ketiganya memiliki keunggulan masing-masing yang bisa membuat mereka layak berada di tim pabrikan.
Akan tetapi, keunggulan itulah yang membuat Gigi Dall'igna merasa kebingungan, pasalnya tanggung jawab untuk menentukan siapa yang akan bergabung dengan factory team musim depan ada di tangannya.
Hal ini juga berarti Dall'igna lah yang menentukan karier tiga rider tadi, sehingga dia tidak bisa gegabah saat mengambil keputusan.
Meskipun mungkin dia tidak akan merasa rugi jika asal memilih salah satu di antaranya, tapi keputusannya bisa sangat berpengaruh terhadap masa depan dua rider lainnya.
"Ya, kami memiliki tanggung jawab ini dan faktanya kami memberukan semua orang materi terbaik, tapi yang pasti bagaimanapun keadaannya, kami harus mengatakan tidak pada beberapa pembalap penting. Itu adalah keputusan yang membuat kakiku gemetar karena harus membuatnya," ungkap Gigi Dall'igna, dilansir dari laman GP One pada Rabu (1/5/2024).
Terkait dengan persaingan di antara pembalap-pembalapnya, Dall'igna tidak terlalu melihatnya sebagai sesuatu yang bagaimana.
Seperti saat Pecco dan Martin berebut gelar juara dunia musim lalu, dia tidak menghalangi Martin untuk bisa meraih kesempatan tersebut asal dia sanggup.
Mengingat dia adalah seorang insinyur yang terbiasa melihat suatu balapan dari sudut pandang teknis, sehingga untuk memilih siapa yang akan masuk ke factory team, diharapkan dia juga bisa lebih objektif.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
Artikel Terkait
-
PT Pertamina Lubricants Rayakan Kemenangan Tim Raih Juara Ketiga MotoGP Spanyol 2024
-
MotoGP Jerez Test 2024: Quartararo dan Rins Senang dengan Performa Motor M1
-
Menang 3 Kali di Jerez, Pecco Bagnaia: Ini Adalah Salah Satu yang Terbaik
-
Dari P23 ke P3, Quartararo Gagal Dapat Medali karena Melanggar Aturan Ini
-
Sengit! Battle Marquez dan Bagnaia di MotoGP Jerez 2024 Gak Ada Obat
Hobi
-
Rizky Ridho Blak-blakan Soal Blunder Maut Lawan Irak: "Sepersekian Detik Saja..."
-
Prioritaskan SEA Games, PSSI Turunkan Timnas U-23 di FIFA Matchday November
-
SEA Games 2025: Indra Sjafri di Ambang Cetak Rekor Bersejarah di Timnas!
-
Dari Lapangan ke Komentar: Bukti Nyata Perbedaan Level Shin Tae-yong dan Alex Pastoor
-
Coach Justin Sentil Erick Thohir: Jangan Mundur, Saatnya Ambil Keputusan!
Terkini
-
Novo Club: Wadah Mahasiswa untuk Bertumbuh dan Memberi Dampak
-
Hangout sampai Dinner Date! 4 Gaya OOTD Basic Shin Seul Ki yang Fleksibel
-
Rilis Trailer, Crime 101 Tampilkan Chris Hemsworth sebagai Pencuri Ulung
-
Makna Perjuangan dan Cinta di Balik Novel Lotus In The Mud
-
Pendidikan di Era Global: Belajar dari Dunia, tapi Tetap Jadi Diri Sendiri