Kekalahan telak timnas wanita Indonesia U-17 atas Korea Selatan dengan skor telak 12-0 tanpa balas dalam lanjutan laga grup A Piala Asia wanita U-17, kamis (09/05/2024) kemarin memang cukup memalukan. Namun, hal itu sejatinya memang merupakan cerminan dari persiapan timnas wanita U-17 yang terkesan seadanya. Bayangkan saja, liga wanita yang dikelola secara profesional di Indonesia belum tersedia di musim 2023/2024 ini. Belum lagi persiapan dan pembentukan timnas wanita U-17 yang terkesan mepet dan kurang persiapan.
Hal inilah yang juga dirasakan oleh kiper timnas wanita U-17 Indonesia, Gadhiza Asnanza. Melansir dari kanal berita ANTARA (antaranews.com), dirinya mengakui bahwa faktor komunikasi dan chemistry antar pemain masih belum terbentuk secara baik kendati sudah melakukan pemusatan latihan selama kurang lebih beberapa pekan di Bali. Gadhiza juga menganggap faktor inilah yang menjadi salah satu biang keladi kekalahan telak skuad garuda pertiwi atas Filipina 1-6 dan Korea Selatan 12-0.
“Mungkin ya paling tepat (evaluasi di) komunikasi karena bingung mau jaga pemain yang mana, mau ambil siapa, satu atau dua orang yang ambil. Jadi komunikasi paling penting. Terus juga banyak bola-bola tembakan yang kita harus duel atau enggak ada yang duel,” ujar Gadhiza Asnanza.
Di sisi lain, dirinya juga menyoroti perbedaan kualitas antara timnas Indonesia U-17 dengan Korea Selatan pada laga kemarin. Menurutnya, para pemain Korea Selatan U-17 memiliki pola permainan yang lebih tergorganisir dan sesekali melakukan spekulasi sesuai visi permainan masing-masing individu dalam tim.
“Di ruang ganti, kita saling memberikan dukungan kayak ayo bangkit lagi masih bisa, masih ada 45 menit lagi untuk bangkit dan saling menguatkan mental juga. Terus kita juga harus banyak pukul kasih juga di belakang,” imbuh Gadhiza.
Gadhiza Asnanza Minta Rekan-rekannya Ambil Pelajaran dari Kekalahan
Sementara itu, Gadhiza juga menyemangati rekan-rekannya untuk bangkit dan melakukan evaluasi jelang laga terakhir grup A melawan Korea Utara pada Minggu (12/05/2024) nanti. Kendati sudah tidak dipastikan lolos ke semifinal, skuad garuda pertiwi diharapkan mampu memberikan permainan terbaiknya dalam laga terakhir nanti.
“Pelajaran yang bisa kita petik, ini mental harus lebih ditingkatkan lagi, karena mental itu penting buat kita, karena tidak ada yang bisa mengalahkan mental selain diri sendiri. Coach Sandy selalu memberikan semangat, kasih tahu untuk bangkit dan bangkit lagi. Harus kuatkan lagi juga mentalnya, Banyak evaluasinya dari laga tadi, depan ke belakang, karena memang juga kita bisa dibilang kalah jauh, semuanya harus diperbaiki, dari kiper, pemain belakang, tengah dan depan,” imbuh Gadhiza Asnanza.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Menang dari Taiwan Tak Jadi Tolak Ukur Kekuatan Timnas Indonesia, Mengapa?
-
Dimas Drajad Gabung Malut United, Aroma Eks-Persib Kian Terasa di Skuad
-
Menjamu Laos, Skuad Timnas Indonesia U-23 Tak Boleh Remehkan Tim Lawan!
-
Banyak Pemain Naturalisasi Pulang Kampung, Ini Tanggapan Patrick Kluivert!
-
Gabung LOSC Lille, Calvin Verdonk Ungkap Misi Selanjutnya dalam Karirnya
Artikel Terkait
-
Gagal Lolos ke Olimpiade, Media Korea Soroti Performa STY Bersama Timnas
-
Rencana PSSI Satukan Pemain Timnas di Satu Klub, Eks-Ketum Berikan Komentar
-
Kasus Kriminal Timpa Pemain Timnas Malaysia, Netizen Indonesia Ikut Komentar
-
Jelang Hadapi Korea Selatan, Pelatih Timnas Wanita Indonesia Anggap Lawan Tim Kuat
-
Skuad Garuda Bisa Menang! Ini Keunggulan Indonesia Dibandingkan Guinea
Hobi
-
Jejak Kreatif Futsal dalam Mengubah Wajah Gaya Hidup Generasi Muda
-
Futsal sebagai Medium Terapi Jiwa: Mengubah Emosi Menjadi Kekuatan Positif
-
Main Futsal Resmi 2 Babak, Tapi Anak Tongkrongan Tahan Setengah Babak Aja
-
Fakta Unik Makau, Koloni 442 Tahun Portugal yang Timnasnya Tak Warisi Kehebatan Os Navegadores
-
Gerald Vanenburg Instruksikan Timnas U-23 Sudahi Euforia, Ini Sebabnya!
Terkini
-
10 Ide Hadiah Anti-Mainstream buat Book Lovers, Nggak Cuma Buku Aja!
-
Kode Halus SBY untuk Prabowo di Pameran Seni: Rangkul Seniman Demi Redam Amarah Massa?
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
-
Evil Does Not Exist, Menelanjangi Judul Film yang Terasa Gugatan Hamaguchi
-
5 Teori Topi Jerami Raksasa One Piece, Senjata Kuno Berkaitan dengan Nika