Lolosnya timnas Indonesia ke babak round 3 ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai menundukkan Filipina di laga terakhir grup F pada Selasa (11/06/2024) kemarin tentunya menjadi tonggak sejarah baru bagi pesepakbolaan nasional. Bagaimana tidak? skuad garuda yang terseok-seok di awal fase round 2 justru lolos ke babak round 3 untuk pertama kalinya dalam keikutsertaanya di ajang Kualifikasi Piala Dunia.
Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), timnas Indonesia yang lolos dengan predikat runner-up grup F di bawah Irak tentunya harus bersiap menghadapi segala kemungkinan di babak round 3 nanti. Apalagi timnas Indonesia berpeluang akan menghadapi tim-tim ‘raksasa’ di benua Asia semacam Jepang, Korea Selatan, Australia, Jordania dan Irak.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang tentunya perlu dievaluasi oleh Shin Tae-yong dan punggawa timnas Indonesia sebelum berjibaku di babak round 3 nanti yang direncanakan akan mulai digelar pada bulan September 2024 mendatang.
1. Lini Serang yang Sangat Tumpul
Tumpulnya di sektor lini serang timnas Indonesia seakan-akan menjadi permasalahan yang tak kunjung menemukan jalan keluar. Hal tersebut ternyata masih menjadi problem bagi Shin Tae-yong dalam 2 laga terakhir kontra Irak dan Filipina kemarin. Melansir dari laman resmi AFC (the-afc.com), lini serang timnas Indonesia dianggap menjadi yang paling tidak produktif sejauh ini di gelaran kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bayangkan saja, dari 8 gol yang dicetak oleh timnas Indonesia di babak round 2 kemarin, hanya 3 gol saja yang berasal dari lini depan. Ironisnya, ketiga gol tersebut dicetak oleh pemain yang berposisi sebagai winger, yakni Saddil Ramdani saat hadapi Filipina di bulan November 2023, Egy Maulana Vikri saat hadapi Vietnam di bulan Maret 2024 dan Ragnar Oratmangoen juga saat hadapi Vietnam di bulan Maret 2024 lalu.
Shin Tae-yong sejatinya sudah sering mencoba banyak penyerang mulai dari yang berasal dari Liga 1 hingga penyerang naturalisasi atau keturunan. Namun, permasalahn tumpulnya lini depan ini tetap belum bisa menemukan solusi jitu saat ini.
2. Perlunya Pelapis di Lini Pertahanan
Dalam laga kontra Filipina kemarin, lini belakang timnas Indonesia memang terlihat sangat kokoh dan susah ditembus. Hal ini kemungkinan besar karena peran Jay Idzes di lini belakang yang cukup baik. Namun, saat lawan Irak, absennya bek asal klub A.C. Venezia ini membuat lini pertahanan timnas Indonesia sedikit rapuh.
Menuanya Jordi Amat dan sedikit permasalahan yang menghinggapi Elkan Baggott sepertinya membuat Shin Tae-yong harus menemukan pelapis sepadan di posisi ini. Belum lagi nanti timnas Indonesia akan melakoni 10 laga di babak round 3 yang tentunya cukup riskan pemain absen karena terkena kartu atau cedera.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Operasional VAR Liga 1 Dikritik Banyak Pihak, PSSI Perlu Lakukan Evaluasi
-
Tak Hanya Gacor! 3 Alasan yang Bisa Buat Egy Maulana Vikri Dipanggil Timnas Indonesia
-
Heboh Munculnya Grup Fantasi Sedarah, Bukti Kemerosotan Moral Masyarakat?
-
Mees Hilgers Ukir Rekor, Patrick Kluivert Harus Jeli Manfaatkan Sang Pemain
-
Auto Masuk Timnas! Asnawi Mangkualam Kembali Cetak Rekor di Liga Thailand
Artikel Terkait
-
Naik Level, Jay Idzes Diincar Klub Serie A yang Sudah 7 Kali Juara
-
Kim Pan-gon Minta FAM Tiru Cara Indonesia dalam Membentuk Timnas
-
Bung Towel Dilempari Botol Air Mineral saat Nobar Pertandingan Timnas Indonesia Vs Filipina
-
3 Pemain Timnas Indonesia dengan Performa Paling Gahar di Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Anang Hermansyah Jelaskan Duduk Persoalan Imbas Disoraki Suporter Timnas, Panitia Kini Didesak Klarifikasi
Hobi
-
BRI Liga 1: Madura United Terhindar dari Degradasi, Bali United Gigit Jari
-
Berpotensi Comeback ke Timnas Indonesia, Asnawi Bakal Undur Diri dari Tim ASEAN All Stars?
-
BRI Liga 1: Pieter Huistra Janjikan Malam Spesial untuk PSS Sleman
-
MU Lawan ASEAN All Stars: 2 Alasan Fans Timnas Indonesia Lebih Baik Skip!
-
Hanya Mendominasi Sprint Race, Marc Marquez Harus Fokus di Main Race
Terkini
-
KISS OF LIFE Batal Tampil di KCON LA 2025, Imbas Isu Apropriasi Budaya
-
Dari Pop ke Dangdut: Transformasi Epik Anya Geraldine di Film Mendadak Dangdut!
-
Ngajar di Negeri Orang, Pulang Cuma Jadi Wacana: Dilema Dosen Diaspora
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Resmi Rilis, Oppo Reno 14 Pro Chipset Kencang dan Triple Rear Camera 50 MP