Perjalanan panjang yang ditempuh anak asuhan Nova Arianto dalam menerbangkan Garuda Muda di kancah internasional memang belum berakhir. Manyadur dari laman resmi PSSI pada Kamis (11/4/2024), Timnas Indonesia yang dikapteni oleh Putu Panji telah rampung mengikuti Piala AFF U-16, salah satu kompetisi pemain muda bergengsi di Asia Tenggara.
Pasukan Merah Putih yang hadir sebagai juara bertahan sekaligus tuan rumah memang tak mampu mempertahankan singgasana. Namun di balik gagalnya Timnas Indonesia U-16 meraih gelar juara, putra-putra bangsa itu telah menampilkan performa yang apik. Bahkan di luar ekspektasi, para pemain mampu menampilkan permainan yang solid dan menghibur.
Terlepas dari adanya pekerjaan rumah yang masih harus dibenahi, fisik dan mental Timnas Indonesia menjadi pondasi kuat untuk bertarung di turnamen selanjutnya. Putu Panji dkk jarang mengalami kram, mereka juga terus fight meskipun berada dalam posisi tertinggal. Walau sempat dibuat kewalahan dan takluk oleh Australia, Garuda Muda berhasil membayar tuntas kekecewaan dengan kemenangan telak atas Vietnam di perebutan tempat ketiga.
Kembali Bertemu Australia, Timnas Indonesia Diminta Mengubah Mindset
Pemain asuhan Nova Arianto bakal bertanding dalam babak kualifikasi Piala Asia U-17 di Kuwait. Lagi-lagi mereka bakal berhadapan dengan Australia yang menjadi momok di partai semifinal Piala AFF U-16 kemarin. The Socceroos cukup merepotkan, ditambah kesalahan-kesalahan tidak perlu yang berujung merugikan. Menariknya, Indonesia bisa tetap melawan meski kalah jumlah pemain.
Tentu pertemuan kedua di kualifikasi Piala Asia U-17 ini bisa menjadi panggung balas dendam yang harus dimanfaatkan. Australia senior memang langganan piala dunia, performa para juniornya di U-16 pun tak kalah diakui setelah menjuarai Piala AFF U-16. Namun Timnas Indonesia tak perlu gentar.
Nova Arianto sendiri meminta para pemainnya untuk tidak takut menghadapi tim manapun, termasuk Australia yang di atas kertas memang jauh lebih kuat.
“Peluang lolos akan selalu ada. Kita harus mengubah mindset (pola pikir), klau kita tidak bisa bersaing dengan mereka (Australia). Yang penting, pemain bisa memberikan kemampuan terbaik agar hasilnya bisa maksimal," kata Nova kepada Suara.com, dikutip pada Rabu (10/7/2024)
Selain Australia, Timnas Indonesia juga akan menghadapi Kuwait dan Kepulauan Mariana Utara pada Oktober mendatang. Sebagai informasi, nantinya hanya juara grup yang bisa lolos otomatis ke putaran final. Sedangkan lima tim dapat lolos melalui jalur runner up terbaik.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Piala Asia U-20: Menerka Formula Indra Sjafri untuk Kejutkan Uzbekistan
-
Indra Sjafri Merasa Familiar dengan Uzbekistan, Garuda Muda di Atas Angin?
-
BRI Liga 1: Pelatih PSM Makassar Usung Misi Khusus ke Markas PSIS Semarang
-
Persebaya Surabaya Kembali ke Jalur Kemenangan, Kans Menjadi Juara Masih Terbuka?
-
Tak Berkutik di Tangan Iran, Timnas Indonesia Perlu Evaluasi Besar-besaran?
Artikel Terkait
-
Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala Asia U-20 2025
-
Hasil Babak 1 Timnas Indonesia vs Uzbekistan Piala Asia U-20 2025: Saling Menekan, Jens Raven Menggila
-
Profil Marselinus Ama Ola, Winger Lincah Bantu Jens Raven Bobol Gawang Uzbekistan U-20
-
Prediksi Shin Tae-yong Soal Timnas Indonesia U-20 Terbukti Benar, Indra Sjafri Gigit Jari
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-20 2025 Malam Ini
Hobi
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025
-
Piala Asia U-20: Menerka Formula Indra Sjafri untuk Kejutkan Uzbekistan
-
Jelang Lawan Uzbekistan, Timnas Indonesia U-20 Dihantui Statistik Buruk Indra Sjafri
-
Piala Asia U-20: Laga Lawan Uzbekistan dan Capaian Shin Tae-yong yang Terus Membayangi
-
Pecco Bagnaia: Marc Marquez Kompetitif dan Paling Siap Jalani MotoGP 2025
Terkini
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!
-
Demi Efisiensi Anggaran, Pendidikan Dikorbankan: Bijakkah Keputusan Ini?