Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Pelatih Timnas Malaysia, Kim Pan Gon (nst.com.my)

Keputusan tak terduga diambil oleh Kim Pan Gon. Pelatih asal Korea Selatan yang digadang-gadang bakal membangunkan tidurnya masa kejayaan di Timnas Malaysia, namun justru memilih hengkang lebih cepat dari kursi kepelatihan Harimau Malaya.

Pengumuman mundurnya Kim Pan Gon diungkap oleh FAM melalui unggahan di akun Instagram resminya, Selasa (16/7/2024).

“Untuk diketahui semua, Pan Gon telah bertemu dengan manajemen FAM untuk menyampaikan keinginannya memperpendek durasi kontraknya,” kata Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi, Wakil Presiden FAM.

Diketahui, sebelumnya Kim Pan Gon gagal membawa Harimau Malaya untuk lolos ke 16 besar Piala Asia 2023. Tak hanya itu, Malaysia juga dipastikan tersingkir dari Kualifikasi Piala Dunia 2026. Meski masa depannya di Negeri Jiran itu sempat dipertanyakan, Pan Gon menyatakan dirinya tetap bertahan.

Keputusan mengundurkan diri yang tiba-tiba diumumkan tentu menuai banyak tanda tanya. FAM pun mengaku sempat membujuk pelatih berusia 55 tahun tersebut, tetapi agaknya Kim Pan Gon telah memikirkan dengan matang.

Alasan Mundur

Dalam sebuah video yang diunggah FAM, Kim Pan Gon telah mengungkapkan alasannya meninggalkan Malaysia.

“Hari ini saya memiliki pesan sedih dan maaf untuk dibagikan kepada semua orang. Hari ini, saya memutuskan untuk mundur sebagai pelatih kepala Timnas Malaysia karena komitmen pribadi saya. Saya minta maaf atas kekecewaan yang mungkin ditimbulkan pada semua orang,” kata Kim Pan Gon.

Meneken kontrak sejak 21 Januari 2022 lalu, sejatinya Kim Pan Gon masih memiliki durasi hingga akhir tahun 2025 mendatang bersama Timnas Malaysia.

Sempat Menjadikan Indonesia Kiblat Perubahan

Kegagalan Malaysia dalam Piala Asia maupun Kualifikasi Piala Dunia 2026 seakan memberi tamparan telak untuk skuad Harimau Malaya yang memang sedang tidak baik-baik saja.

Ia menilai bahwa kondisi di Malaysia saat ini cukup sulit dan mengaku tidak tahu bagaimana cara memperbaiki karena ada banyak hal yang perlu diperhatikan.

“Kita tidak bisa membandingkannya dengan Korea atau Jepang karena mereka punya sistem yang bagus. Saya pikir kita perlu meninjau dan meningkatkan sistem kita untuk memiliki banyak talenta muda,” kata Kim Pan Gon.

Lebih lanjut, ia pun tak sungkan menyarankan agar Malaysia mengikuti jejak Timnas Indonesia yang melakukan gebrakan apik dengan program naturalisasi pemain keturunan. Perubahan signifikan yang ditunjukkan skuad Garuda disebutnya layak menjadi kiblat yang patut dicontoh.

“Upaya lain mungkin kita bisa mencontoh pelatih Indonesia untuk terbang ke Eropa mencari pemain naturalisasi. Tapi bagi saya yang paling penting adalah sistem pengembangan yang menghasilkan pemain lokal terbaik,” sambungnya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rana Fayola R.