
Pertandingan Grup C Piala AFF U-19 juga menyajikan persaingan sengit antara Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, serta Singapura. Dua laga perdana dimainkan di Stadion Gelora 10 November, Surabaya.
Harimau Malaya yang tampil sore hari berhasil meraih kemenangan telak. Brunei Darussalam dibuat tak bisa berkutik usai Malaysia dengan mudah menjebol gawang mereka lewat sebelas gol. Mirisnya, Brunei tak bisa membalas satu gol pun.
Duel tersebut berlangsung satu arah, didominasi oleh Malaysia yang berhasil membuka keran gol ketika pertandingan baru berusia dua menit. Pavithran Gunalan membawa Malaysia unggul 1-0.
Kemudian hanya berjarak dua menit setelahnya, keunggulan ini sukses digandakan oleh Abid Safaraz. Tandukan kepalanya tidak mampu diantisipasi oleh penjaga gawang Brunei Darussalam.
Abid Safaraz menambah pundi-pundi gol ketiga di menit ke-16. Kemudian disusul Danis Hakimi yang kembali menjebol gawang lawan pada menit 25. Gunalan dan Safaraz masing-masing mencetak satu gol lagi di sisa bakal pertama, sehingga pertandingan dijeda dengan skor 6-0 untuk keperkasaan Malaysia.
Dominasi yang ditunjukkan Harimau Malaya terus berlanjut sampai waktu turun minum selesai. Serangan bertubi-tubi dari Malaysia kian tak terbendung.
Setidaknya ada lima gol tambahan yang dilepas oleh Izzat Syahrir (dua gol), Abid Safaraz, Zamirul, dan Muhammad Zafrizan. Skor 11-0 pun menjadi bukti keunggulan Malaysia atas Brunei Darussalam.
Di sisi lain, Thailand justru mengalami situasi yang sulit ketika berhadapan dengan Singapura. Antara News melaporkan, tim asuhan pelatih Emerson Pereira Da Silva tertinggal lebih dulu melalui gol Saho Garv di menit ke-25.
Skema crossing yang diandalkan Singapura berhasil membuat Thailand harus tampil lebih agresif untuk mencetak gol penyama kedudukan. Termasuk lewat tendangan bebas pada menit ke-33. Umpan yang diberikan Jirapong Pungviravong disambut baik oleh rekannya, sayang masih bisa dihalau penjaga gawang Singapura.
Skor 1-0 untuk keunggulan Singapura tak berubah hingga babak pertama rampung. Thailand baru bisa mengejar ketertinggalan di menit ke-79. Sundulan Phongsakon Sangkasopha berhasil membuat permainan kembali hidup.
Tak berselang lama, Thailand berbalik unggul melalui serangan cepat yang dibarengi penyelesaian apik dari Pikanet Laohawiwat. Skor 2-1 bertahan sampai wasit meniup peluit panjang. Dengan begitu, Thailand pun menduduki urutan kedua klasemen sementara Grup C.
Meski memiliki poin yang sama dengan Malaysia, Harimau Malaya unggul jumlah gol sehingga lebih berhak menduduki peringkat pertama.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
Carlo Ancelotti Wajib Jaga Fokus Pemain, Imbas Jadwal Padat Real Madrid?
-
Bukayo Saka Siap Tampil Lawan Fulham, Mikel Arteta Rencanakan Misi Revans
-
Piala FA: Gagal Eksekusi Penalti, Erling Haaland Kena Semprot Roy Keane
-
Media Jepang Sebut Indonesia Seperti Tim B Timnas Belanda, Ini Sebabnya
Artikel Terkait
-
Gempa Magnitudo 5 Guncang Mandalay, Myanmar Kembali Bergetar
-
Myanmar Berkabung: 7 Hari Masa Berkabung Nasional Usai Gempa Dasyat
-
Pipa Gas Petronas Terbakar: Detik-Detik Ledakan Dahsyat, 112 Orang Terluka
-
Mats Deijl Ikut Jatuh Cinta dengan Atmosfer Suporter Timnas Indonesia di SUGBK
-
Pratama Arhan Selamatkan Cewek Thailand dari Bola, Netizen: Cocok Sama Ini Dibandingkan Azizah
Hobi
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Carlo Ancelotti Wajib Jaga Fokus Pemain, Imbas Jadwal Padat Real Madrid?
Terkini
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Rilis Foto Pembacaan Naskah, Ini 5 Pemeran Drama Labor Attorney Noh Moo Jin
-
Selain Donatur Dilarang Ngatur: Apakah Pria Harus Kaya untuk Dicintai?
-
Indonesia Krisis Inovasi: Mengapa Riset Selalu Jadi Korban?