Wonderkid timnas Indonesia, yakni Marselino Ferdinan hingga saat ini belum resmi mengumumkan klub barunya usai kontraknya habis bersama klub asal Belgia, KMSK Deinze. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, pemain berusai 19 tahun tersebut resmi berstatus bebas transfer (free-agent) sejak 1 Juli 2024 lalu. Hal ini membuatnya kini berstatus ‘pengangguran’ karena belum memiliki klub baru.
Namun, beberapa hari terakhir, mantan jebolan akademi klub Persebaya Surabaya tersebut cukup ramai disebut akan merumput di liga Australia atau A-League. Hal ini berdasarkan rumor dari salah satu jurnalis olahraga di Australia, yakni Joey Lynch yang menyebut klub-klub asal Australia disarankan merekrut Marselino Ferdinan. Dirinya menganggap performa Marselino Ferdinan sepanjang gelaran Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-23 2024 cukup baik bersama timnas Indonesia.
“Perlu diketahui bahwa penyerang Indonesia berusia 19 tahun Marselino Ferdinan berstatus bebas transfer. Starter reguler yang mencetak gol di Piala Asia. Klub-klub A-League bisa saja mengalami hal yang lebih buruk. Pemain berbakat dengan potensi nilai jual kembali yang bagus. Telah diberitahu oleh seseorang yang jauh lebih pintar dari saya bahwa akan ada pembayaran kompensasi pelatihan untuk mantan klubnya di Belgia karena dia berusia di bawah 23 tahun. Sekitar $14k USD. Sayangnya, ini merupakan hambatan bagi banyak klub A-Liga saat ini. Tapi kita bisa berharap,” tulis Joey Lync melalui akun twitter pribadinya, @joeylynchy.
Jika melihat dari pernyataan tersebut, tim-tim liga Australia bisa saja merekrut Marselino Ferdinan. Namun, hal ini akan menjadi cukup sulit karena harga sekitar 14 ribu USD bagi pemain dibawah 23 tahun yang berkarir di liga Australia dianggap terlalu mahal.
Syamsir Alam Berikan Komentar Terkait Rumor Transfer Marselino Ferdinan
Menanggapi rumor transfer Marselino Ferdinan ke klub Australia, mantan pemain timnas Indonesia, Syamsir Alam menyebut Marselino Ferdinan sudah memiliki klub baru. Namun, dirinya tak menjelaskan secara rinci klub mana yang berhasil mendapatkan mantan kapten timnas Indonesia U-20 tersebut. Dirinya melalui akun instagram pribadinya @syamsir11alam, hanya mengucapkan selamat kepada Marselino Ferdinan dan mendoakan sukses di klub barunya.
“Sukses di klub barunya dan kualifikasi Piala Dunia nanti Lino,” tulis Syamsir Alam di unggahan instagramnya.
Syamsir Alam sendiri pernah mencatatkan 2 caps bersama timnas Indonesia sebelum memutuskan pensiun di usia 32 tahun di dari dunia sepakbola.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Rizky Ridho Disarankan Abroad ke Eropa, Ini 3 Liga yang Direkomendasikan
-
Jordi Amat dan Shayne Pattynama Kian Tersisih, Begini Nasibnya di Timnas!
-
Rumor Jordi Amat Gabung Klub Liga 1, Bagaimana Karirnya di Timnas Indonesia?
-
3 Pemain Keturunan Ini Dirumorkan Akan Segera Dinaturalisasi, Siapa Saja?
Artikel Terkait
-
AFC Beri Penghargaan Ole Romeny yang Jadi Pahlawan Timnas Indonesia
-
Punya Nama Khas Orang Jawa, Siapa Diego Wagimin? Rekan Setim Dean James
-
Pemain Keturunan Indonesia Bikin Malu Raksasa Liga Jepang, Bakal Dipanggil Kluivert?
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Pemain Keturunan Indonesia Statusnya Berubah Jadi WNI, Miliki Prestasi Mentereng
Hobi
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Carlo Ancelotti Wajib Jaga Fokus Pemain, Imbas Jadwal Padat Real Madrid?
-
Bukayo Saka Siap Tampil Lawan Fulham, Mikel Arteta Rencanakan Misi Revans
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Review Film 'Pabrik Gula': Teror Mistis di Balik Industri Gula Kolonial