Drama yang terjadi antara Valentino Rossi dan Marc Marquez di GP Sepang tahun 2015 silam ternyata masih belum usai, meskipun The Doctor sudah pensiun, tapi percikan-percikan api di antara keduanya masih kerap muncul.
Melansir dari laman Crash, pada 09 Agustus 2024, Rossi sempat menyindir keputusan Ducati yang memilih Marc Marquez dibandingkan Jorge Martin atau Enea Bastianini. Dia menganggap pembalap-pembalap tersebut merasa dikhianati oleh Ducati atas keputusannya.
Hal ini pun kembali memicu kehebohan di kalangan penggemar MotoGP, terutama penggemar Rossi dan Marquez sendiri. Sepang 2015 lagi-lagi menjadi bahan perdebatan.
Tak hanya penggemar, Valentino Rossi pun sepertinya tidak akan pernah melupakan kejadian di Sepang sembilan tahun lalu tersebut. Pasalnya, saat itu dia hampir meraih gelar juara kesepuluh dan adanya insiden dengan Marquez, membuat gelar yang sedang diperjuangkannya seolah dicuri.
Lantas, dengan konflik berkepanjangan ini adakah dampak yang ditimbulkan? Yang jelas, konflik ini membuat kompetisi MotoGP menjadi lebih panas dan menarik untuk di simak, tidak hanya saat balapan berlangsung, tetapi juga segala sesuatu yang ada di balik layar.
Dari sisi Marc Marquez dan Valentino Rossi sendiri, masalah ini pastinya akan membuat rivalitas mereka abadi sepanjang masa. Terbukti, meskipun Rossi pensiun, perseteruan Marquez dilanjutkan dengan murid-murid The Doctor.
Akan tetapi, dari sisi prestasi dan kompetisi balap hal ini tidak mengubah banyak hal. Keduanya berkembang dan berprestasi dengan cara masing-masing.
Marc Marquez, sejak konflik Sepang 2015 semakin membuktikan kepada dunia bahwa dia merupakan legenda MotoGP dan salah satu pembalap paling berbakat dalam sejarah.
Terbukti dengan empat kali juara dunia di tahun 2016-2019, yakni di masa Rossi masih berkompetisi. Kemudian membuat gebrakan baru dengan pindah ke Ducati, dia mampu tampil gemilang di tim yang dulu menjadi malapetaka bagi karier Rossi, serta mengalahkan anak didiknya.
Sementara Valentino Rossi sebenarnya juga tidak jauh beda, dia berhasil membawa empat muridnya, yakni Luca Marini, Enea Bastianini, Franco Morbidelli, dan Marco Bezzecchi, tampil gemilang di kelas utama.
Uniknya, kepindahan Marc Marquez ke Ducati secara tidak langsung memberi keuntungan bagi Rossi karena timnya, VR46 Racing Team, menjadi tim satelit utama Ducati.
Dipilihnya Marc Marquez untuk menjadi pembalap pabrikan, menjadi salah satu alasan Pramac pindah ke Yamaha. Dan kedudukan Pramac sebagai tim satelit utama kemudian digantikan oleh VR46 Racing Team mulai musim depan.
BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Salut, Johann Zarco Beri Tips ke Jack Miller Agar Dipertahankan Pramac
-
Rumor Max Verstappen Makin Kencang, Bos Red Bull Salahkan George Russell?
-
Menang di 3 Sirkuit Tersulit, 2025 Jadi Musim Terbaik Marc Marquez?
-
Bersaing dengan Honda, Gigi Dall'igna Minat Rekrut Jack Miller di WorldSBK
-
Percaya Diri, Bos McLaren Tak Tertarik Sama Sekali pada Max Verstappen
Artikel Terkait
Hobi
-
Achmad Jufriyanto Alami Patah Tulang Rusuk, Pelatih Persib Bandung Buka Suara
-
Guncang Stadion Jepang, ENHYPEN Kukuhkan Reputasi Powerhouse Performance
-
Piala Presiden 2025 dan Ironi Kualitas Persepakbolaan Indonesia di Laga Persib Bandung vs Port FC
-
Ketika Futsal Jadi Ruang Ekspresi Anak Muda Urban
-
Stefano Lilipaly Merapat, Produktivitas Gol Dewa United Bakal Meroket?
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Istirahat, Ini Makna Lagu SEVENTEEN "Healing"
-
Ulasan How Can I Be Grateful When I Feel So Resentful? Berdamai dengan Masa Lalu
-
Sukses Lambungkan Namanya, Idris Elba Justru Belum Pernah Nonton Serial The Wire
-
Mau Nonton Jurassic World Rebirth? Ini Urutan Nonton Saga Jurassic World!
-
My Chemical Romance Konser di Jakarta pada 3 Mei 2026, Tiket Dijual 9 Juli