Dua pembalap terbaik di MotoGP saat ini, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin, mengaku tidak akan membiarkan persaingan sengit di lintasan mempengaruhi hubungan harmonis mereka di dunia nyata.
Diketahui, keduanya sejak musim lalu bertarung habis-habisan untuk memperebutkan gelar juara dunia MotoGP. Baik Pecco maupun Martin secara silih berganti merajai setiap race, tidak jarang mereka juga terlibat battle yang sengit saat balapan.
Dalam tiga race terakhir ini pun juga beberapa kali sempat terjadi pergantian posisi di puncak klasemen, Martin yang sudah memimpin sejak awal musim, tiba-tiba disalip oleh Bagnaia sebelum jeda musim panas.
Puncak klasemen berhasil direbut kembali oleh Martin di GP Silverstone, saat itu keduanya masih terpaut jarak 3 poin.
Kemudian, di GP Austria, tepatnya di sprint race mereka memiliki jumlah poin yang sama persis, yakni 250 poin. Dan di sesi main race, Pecco Bagnaia kembali mengambil alih posisi teratas dengan gap sebanyak 5 poin.
Kendati demikian, meskipun sudah terlibat persiangan yang luar biasa sejak tahun lalu, hal tersebut juga tidak lantas membuat hubungan Pecco dan Martin ikut memanas.
Pecco sendiri mengaku bahwa dia dan Martin memang rival saat balapan, tapi sebagai sesama pembalap, mereka saling menghormati.
"Memang benar bahwa ketika Anda berjuang untuk tujuan yang sama, Anda sedikit berubah, tetapi rasa hormat harus selalu ada," ungkap Pecco, dilansir dari laman Autosport.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Martin, menurutnya hubungan antara dia dan Pecco bukan hanya tahun lalu dan tahun ini. Masih ada banyak momen di masa depan yang akan mereka lalui bersama.
"Seperti yang dikatakan Pecco, ini bukan tahun lalu atau tahun ini, kami masih punya banyak tahun untuk saling bertarung. Saya memberikan yang terbaik, dan jika dia lebih baik dari saya, mengapa saya harus marah? Itulah yang namanya menghormati," ujar Martin.
Tidak heran, perebutan gelar kali ini disebut-sebut lebih dingin dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya, katakanlah persaingan antara Valentino Rossi dengan Marc Marquez.
Kita bisa melihat sendiri bagaimana konflik di antara mereka yang masih bertahan hingga saat ini, ketika The Doctor sudah pensiun.
Sementara Pecco dan Martin, tampaknya sudah lebih bijak dalam menghadapi persaingan. Daripada sibuk mengomentari pembalap lain, mereka lebih suka fokus untuk menampilkan yang terbaik.
BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Sapu Bersih Kemenangan di MotoGP Qatar 2025, Strategi Marc Marquez Jitu
-
Pecco Bagnaia Sebut 2 Kesalahan di MotoGP Qatar 2025: Tak Boleh Terulang
-
Puncak Klasemen Direbut Sang Kakak Lagi, Alex Marquez Tak Sakit Hati
Artikel Terkait
-
Yamaha Keluar dari Zona Nyaman, Mengintip Sosok Mesin V4 yang Siap Menggetarkan MotoGP
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Yamaha Siap Tinggalkan Mesin Inline, Bakal Gunakan V4 untuk MotoGP Mendatang
-
Sapu Bersih Kemenangan di MotoGP Qatar 2025, Strategi Marc Marquez Jitu
-
Pecco Bagnaia Sebut 2 Kesalahan di MotoGP Qatar 2025: Tak Boleh Terulang
Hobi
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
Terkini
-
Jin BTS Siap Temui ARMY Lewat Tur Solo Perdana RUNSEOKJIN_EP.TOUR
-
Couple Favorit Hospital Playlist Ini Dikabarkan Tampil di Resident Playbook
-
Lucunya Hantu Pemula Berjuang Takuti Manusia di Film Dead Talents Society
-
Review Film Without Arrows: Dokumenter yang Diam-Diam Menancap di Hati
-
Pilih Tekuni Musik Trot, Sungmin Super Junior Tinggalkan SM Entertainment