Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Tim Persis Solo di BRI Liga 1. (ligaindonesia.com)

Tanpa meraih poin usai dua pertandingan pertama BRI Liga 1 2024/2025 membuat Persis Solo terjerembab menduduki peringkat ke-17 di klasemen sementara.

Posisi ini satu tingkat lebih tinggi daripada PSS Sleman yang mendapat hukuman pengurangan tiga poin, tetapi sama-sama menelan kekalahan beruntun di awal musim.

Ramadhan Sananta dan rekan-rekannya takluk melalui tiga gol tanpa balas ketika menjalani laga perdana menghadapi PSM Makassar. Kemudian di pertandingan selanjutnya, mereka harus mengakui keunggulan PSIS Semarang dalam Derby Jateng yang berlangsung sengit di Stadion Manahan, Solo.

Namun hasil pahit yang didapatkan oleh Persis Solo rupanya bukan tanpa alasan. Milomir Seslija yang merupakan pelatih kepala tim ini terang-terangan membongkar biang kerok dari kurangnya chemistry di dalam skuad asuhannya. Diketahui, ragam bahasa menjadi tantangan berat yang harus segera ditangani.

Kami punya batasan dalam bahasa. Namun saya tempatkan di satu posisi. Untuk Ricardo Lima, Gonzalo, Karim Rossi, dan Facundo, mereka semua bisa berbahasa Spanyol. Namun masalah terbesar di tim saya adalah pemain saya tidak berkomunikasi satu ama lain saat ada di lapangan,” kata Milomir seperti dikutip dari laman resmi Liga Indonesia pada Jumat (23/8/2024).

Dalam kompetisi BRI Liga 1 musim ini, ada tambahan kuota untuk merekrut pemain asing. Persis Solo menggunakan jasa tujuh pemain asing yang berbeda-beda. Ada Eduardo Kunde (Jerman), Ricardo Lima (Brasil), Gonzalo Andrada (Uruguay), Sho Yamamoto (Jepang), Moussa Sidibe (Mali), Facundo Arranda (Argentina), serta Karim Rossi (Swiss).

Keberagaman yang ada di kubu Persis Solo cukup menimbulkan dilema tersendiri. Menatap kondisi tersebut, Arizal Perdana Putra selaku Direktur Bisnis Persis Solo pun tak lepas tangan dan akan segera merekrut penerjemah multi bahasa agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar.

Manajemen tidak diam saja. Kami sudah berusaha mencari interpreter (penerjemah) dan lain sebagainya. Namun saat ini agak kesulitan menemukan interpreter yang cocok. Karena pemain kan ada yang menggunakan bahasa Spanyol dan Portugis. Itu memang agak kurang lazim di Liga Indonesia,” ujar Arizal Perdana.

Namun sembari menantikan kehadiran interpreter yang tepat, ia meminta kepada pemain maupun tim pelatih untuk memaksimalkan sumber daya yang ada.

Saat belum bisa mendapatkan support yang diinginkan, harus dimaksimalkan apa yang ada. Bagaimana caranya, pasti yang sesuai style dari coach Milo. Karena manajemen tidak akan intervensi apa-apa,” sambungnya.

Di pekan ketiga, Laskar Sambernyawa akan berhadapan dengan Persija Jakarta pada Sabtu (24/8/2024) mendatang.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rana Fayola R.