Pemain Persija Jakarta, Ramon Bueno sebut berkompetisi di Liga 1 merupakan level yang cukup berbeda baginya. Menyadur laman resmi klub Persija (persija.id) pada Senin (02/09/2024), pemain asal Spanyol tersebut menyebut bahwa bermain di liga Indonesia cukup berada di luar ekspektasinya selama ini, termasuk dari gaya dan pola permainan.
“Liga ini memiliki level yang lebih tinggi dari yang saya prediksi. Liga Indonesia lebih banyak mengandalkan duel dan kecepatan, sedang di Spanyol lebih ke taktikal dan organisasi. Kecepatan itulah yang sedikit bermasalah bagi saya. Terlepas dari itu, Liga 1 adalah liga yang bagus,” ujar Ramon Bueno.
Ramon Bueno sendiri memang menjalani musim debutnya di liga Indonesia di kasta BRI Liga 1 musim 2024/2025 kali ini bersama klub Persija Jakarta. Dirinya juga telah menjalani laga debutnya melawan PS Barito Putera. Kendati baru menjalani laga debutnya saat melawan PS Barito Putera, mantan pemain klub Spanyol, Villarreal CF dan Cordoba CF ini juga telah menjalani ajang pra-musim bertajuk Piala Presiden 2024 bersama skuad “Macan Kemayoran” beberapa waktu lalu.
Miliki Level yang Berbeda, Ramon Bueno Akui Perlu Adaptasi di Liga Indonesia
Lebih lanjut lagi, Ramon Bueno juga menyebut bahwa bermain di liga Indonesia yang dikenal memiliki ketahahan fisik tinggi dan dipaksa terus berlari adalah sebuah hal baru baginya. Dirinya juga menyebut bahwa akan terus beradaptasi di klub barunya, Persija Jakarta dan akan memberikan yang terbaik untuk tim kebanggaan kota Jakarta tersebut.
“Saya senang dengan penampilan saya, meski masih banyak hal yang harus ditingkatkan. Saya harus mengenal rekan satu tim dan Liga 1 dengan lebih baik lagi. Seiring berjalannya waktu saya optimistis akan mencapainya. Yang paling penting adalah tim dalam kondisi yang baik karena kami mendapat tujuh poin,” ujar Ramon Bueno.
Tentunya memang ada perbedaan dari gaya permainan klub-klub asal Spanyol yang pernah dibela oleh Ramon Bueno yang lebih mengandalkan umpan-umpan pendek dengan tim-tim liga Indonesia yang dituntut memiliki gaya pressing tinggi dan kecepatan pemainnya. Namun, diharapkan hal ini justru memberikan sudut pandang dan khazanah pesepakbolaan baru bagi pemain berusia 29 tahun tersebut.
BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Lupakan STY, Timnas Indonesia Sejatinya Perlu Pelatih dengan 2 Karakter Ini
-
SEA Games 2025: Indra Sjafri di Ambang Cetak Rekor Bersejarah di Timnas!
-
Gaya Melatihnya Mirip Shin Tae-yong! Benarkah Jesus Casas Jadi Jawaban Timnas Indonesia?
-
Bukan STY, Legenda Ini Justru Sarankan PSSI Rekrut Pelatih Lokal di Timnas!
-
SEA Games 2025: Beda Nasib Timnas Putra dan Putri Indonesia, Seperti Apa?
Artikel Terkait
Hobi
-
BRI Liga 1: Nermin Haljeta Harap PSIM Yogyakarta Bisa Jaga Tren Positif
-
Sindir Nasionalisme, Dirtek PSSI Bocorkan Kisi-Kisi Pelatih Baru
-
Lupakan STY, Timnas Indonesia Sejatinya Perlu Pelatih dengan 2 Karakter Ini
-
Kompak! Pemain Timnas Indonesia Nantikan Kembalinya Shin Tae-yong
-
Rizky Ridho Blak-blakan Soal Blunder Maut Lawan Irak: "Sepersekian Detik Saja..."
Terkini
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
-
Empat Tokoh Mengkaji Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI
-
Bukan Kaleng-Kaleng! 5 Laptop 7-10 Jutaan Paling Worth It Tahun Ini
-
Scarlett Johansson Buka Suara Soal Rumor Perannya di Tangled Live-Action
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan