Angin segar di kubu Arema FC tengah mengendur. Dua kekalahan yang diperoleh dalam BRI Liga 1 2024-2025 menjadi pukulan telak bagi anak asuhan pelatih Joel Cornelli. Terbaru, mereka kalah menyakitkan ketika bertandang ke markas PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo.
Melansir laman resmi ligaindonesiabaru.com, evaluasi strategi maupun kinerja tim langsung dilakukan oleh skuad Singo Edan untuk menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya. Arkhan Fikri dan rekan-rekannya diharapkan bisa bangkit meraih kemenangan.
Joel Cornelli mengakui bahwa skema tiga bek yang dipasang oleh Wagner Lopes membuat timnya cukup kesulitan. Meski sempat merubah taktik saat laga memasuki babak kedua, situasi bagi Arema FC semakin sulit usai PSS Sleman berhasil mencetak gol pertama.
“Arema sebenarnya sudah bagus, tapi kami terlalu lambat. Kami sudah mencoba merubah taktik di jeda antar babak. PSS cetak gol, jadi makin sulit dibobol karena mereka bertahan. Mereka bertahan, mengincar transisi, lalu mereka mencetak tiga gol, jadi sulit buat kami,” kata Cornelli, dikutip pada Senin (23/9).
Lebih lanjut, sistem skuad Singo Edan tak berubah. Namun PSS Sleman yang balik arah memasang formasi lima bek membuat juara turnamen pramusim Piala Presiden 2024 itu harus mengakui keunggulan pasukan Super Elang Jawa.
Mengintip klasemen sementara, kini mereka menduduki urutan ke-14 dengan catatan 6 poin. Hasil tersebut tentu tak begitu diharapkan, mau tak mau Arema FC harus segera bangkit dan menghindari zona berbahaya.
Bantah Tudingan Terlalu Andalkan Pemain Asing
Dalam kesempatan tersebut, Joel Cornelli juga membantah tentang sebuah tudingan yang menyebut bahwa Arema FC terlalu mengandalkan pemain asing dan meminggirkan pemain lokal. Ia menegaskan bahwa semua pemain memiliki peran yang sama di dalam tim.
“Setelah Piala Presiden, saat kita juara, baru di BRI Liga 1 kami bisa menurunkan pemain asing. Tapi dari kami, pemain asing dan lokal itu sama saja,” jelas pelatih asal Brasil itu.
Jika melihat susunan pemain yang diturunkan oleh sang pelatih ketika menghadapi tantangan PSS Sleman, Arema FC menurunkan sejumlah pemain asing seperti Lucas Frigeri, Pablo Oliveira, William Marcilio, Charles Lokolingoy, hingga Dalberto Belo.
Sedangkan dari pemain lokal ada Achmad Maulana Syarif, Anwar Rifai, sampai salah satu pemain andalan Timnas Indonesia, yakni Arkhan Fikri. Di pekan selanjutnya, Arema FC akan kembali menjalani laga tandang. Kali ini ke markas PSIS Semarang, tepatnya pada 26 September mendatang.
BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
Psikis Afghanistan Turun, Timnas Indonesia U-17 Siap Sapu Bersih Grup C?
-
Liga 1: Dewa United Bertekad Gagalkan Misi Bangkit Bali United, Mampukah?
-
Timnas Indonesia 'Terbang' ke Piala Dunia U-17, Peran Liga Jadi Sorotan
-
Tegas! Nova Arianto Tuntut Garuda Muda Tetap Jaga Fokus Lawan Afganistan
Artikel Terkait
-
Witan Pastikan Gaji Tak Telat, Ferrari ke Pramono soal Performa Persija Menurun: Manusia Pak
-
Liga 1: Dewa United Bertekad Gagalkan Misi Bangkit Bali United, Mampukah?
-
Bakal Ada Wasit Asing Ngawal Pertandingan Rawan di 7 Laga Sisa BRI Liga 1
-
Pemain-pemain Persija Sedang Marah! Kenapa?
-
Hasil BRI Liga 1: Kalahkan Persija, Madura United Keluar dari Zona Degradasi
Hobi
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Timnas Indonesia U-17: Tim Non-unggulan yang Bikin Lawan-Lawannya dalam Posisi Sulit
-
Lolos Piala Dunia U-17 2025, 3 Pemain Keturunan Ini Bisa Dinaturalisasi!
-
Bukan Cuma Taktik dan Strategi, Fakta Ini Buktikan Nova Arianto Benar-Benar Murid Sejati STY
Terkini
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
4 Novel Romance Berlatar Musim Gugur: Kisah Cinta di Saat Daun Berguguran
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis