Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pun melayangkan sejumlah sanksi bagi manajemen Persib Bandung. Sanksi ini diberikan karena manajemen dianggap gagal menjalankan tanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan pada laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta pada, Senin (23/9/2024).
Uniknya kerusuhan yang terjadi bukanlah gesekan antara bobotoh atau supporter Persib Bandung dengan Persija Jakarta. Kerusuhan justru terjadi antara para bobotoh dengan steward. Dalam kerusuhan tersebut puluhan penonton masuk lapangan dan menyerang para steward setelah pertandingan.
Menariknya lagi kerusuhan terjadi bukan karena Persib Bandung menderita kekalahan. Diduga kerusuhan ini merupakan buntut tuduhan salah seorang steward yang melakukan tindakan tidak pantas pada salah seorang bobotoh saat Persib Bandung hadapi Port FC.
“Kami menerima surat dari Komdis PSSI yang memberikan sanksi larangan menyelenggarakan 2 pertandingan kandang dengan penonton dan penutupan tribun utara dan Selatan untuk 3 pertandingan berturut-turut, serta denda sebesar Rp. 295.000.000,” ungkap Andang Ruhiat Vice President Operation Persib Bandung Bermartabat, dilansir laman resmi Persib Bandung, persib.co.id, Jumat (4/10/2024).
Besarnya sanksi yang diberikan Komdis PSSI setimpal dengan pelanggaran yang dilakukan para pendukung Persib Bandung. Paling tidak terdapat 3 hal yang membuat Komdis PSSI memberikan sanksi dan denda yang begitu besar:
1. Penyalaan flare dalam jumlah banyak
2. Pelemparan air mineral dalam botol dan plastic kea rah steward di pinggir lapangan
3. Masuknya para penonton ke area lapangan
4. Penganiayaan yang mengakibatkan sejumlah korba mengalami luka-luka
Menanggapi sejumlah sanksi ini, manajemen Persib Bandung pun menyadarinya.
“Tentunya kami memahami memang harus ada sanksi atas pelanggaran peraturan yang jelas-jelas terjadi di pertandingan lawan Persija tersebut,” lanjutnya.
Pihak manajemen sendiri sangat menyesalkan atas kejadian dan sejumlah sanksi terkait kejadian tersebut. Bagaimanapun juga dengan adanya sanksi ini, tidak hanya klub saja yang dirugikan, pihak penonton pun akan dirugikan, terutama para pendukung yang tidak terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Pada akhirnya pihak manajemen berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak terutama para pendukung. Perilaku negatif yang dilakukan pendukung justru akan menimbulkan kerugian besar bagi semua pihak, termasuk pendukung sendiri.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025 Tidak Hanya Untungkan Timnas Indonesia
-
Tambah 4 Pemain Diaspora, Harusnya PSSI Berani Revisi Target SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Borong 2 Gol Kemenangan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Penuhi Janjinya
Artikel Terkait
Hobi
-
Kata-Kata Ivar Jenner usai Timnas Indonesia Kandas di Fase Grup SEA Games
-
Indra Sjafri Minta Maaf usai Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
Terkini
-
7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
-
LE SSERAFIM Batal Acara Fan Sign di China, Diduga Imbas Member Asal Jepang
-
Baterai Raksasa, Fitur Lengkap: Seberapa Kuat Moto G57 Power?
-
Rizal Armada Lontarkan Unek-Unek untuk Sikap Pejabat: Muak Banget!
-
Soodam Ikut Hengkang, SECRET NUMBER Alami Perombakan Besar-besaran di 2025