Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Agus Siswanto
Anthony Ginting saat turun di China Open 2024 bulan lalu (Instagram/@badminton.ina)

Terhitung mulai Selasa (8/10/2024) ajang Arctic Open 2024 membuka tur BWF di Kawasan Eropa. Ajang Arctic Open 2024 yang mempunyai level super 500 ini akan digelar pada 8-13 Oktober 2024. Dalam turnamen ini, PBSI mengirimkan kekuatan terbaiknya, termasuk 2 tunggal putra andalannya, Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

Bagi 2 andalan Indonesia ini, ajang Arctic Open 2024 mempunyai arti yang besar. Hal ini dikaitkan dengan kemarau gelar yang tengah melanda, terutama bagi Anthony Ginting. Jika Jojo sudah mengoleksi satu gelar di All England 2024, Ginting masih nihil hingga saat ini.

Namun melihat drawing yang dirilis bwfworldtour.bwfbadminton.com, Senin (7/10/2024), upaya Ginting dipastikan mudah. Hal ini disebabkan Ginting harus berhadapan dengan Lu Guang Zu, salah satu andalan China di babak 32 besar.

Jalan terjal yang harus dihadapi Ginting dikaitkan dengan performa Ginting belakangan ini. Pemain yang pernah menduduki top 5 BWF ini, kini dihadapkan pada inkonsistensi dalam penampilan. Tidak jarang Ginting harus tersisih pada babak awal,  bahkan oleh lawan yang secara kemampuan di bawahnya.

Lu Guang Zu sendiri berpeluang menjegal langkah Ginting. Meski secara peringkat sedikit di bawah Ginting, dalam pertemuan belakangan ini sudah mulai mampu mengalahkan Ginting. Kekhawatiran ini yang patut diwaspadai oleh Ginting.

Bagi Ginting, Arctic Open 2024 tampak akan menjadi momentum kebangkitan pasca hasil jeblok dalam tur Asia kemarin. Pasalnya, Arctic Open 2024 akan diikuti beberapa turnamen berikutnya yang mampu dimanfaatkan untuk meningkatkan kepercayaan diri Ginting.

Dalam daftar pemain yang dilansir bwfworldtoru.bwfbadminton.com, di nomor tunggal sebenarnya tidak terlalu banyak nama yang mengkhawatirkan. Nama-nama beken di nomor ini, seperti Shi Yu qi dan Viktor Axelsen tidak tampak sama sekali. Unggulan pertama diduduki Anders Antonsen dan unggulan kedua, Kodai Naraoka.

Dengan situasi semacam ini, dengan jam terbangnya yang tinggi, Ginting seharusnya mampu memanfaatkan dengan baik kesempatan ini. dengan mampu bermain baik di babak awal, pintu juara bagi Ginting terbuka lebar. Apalagi jika Jojo pun bermain konsisten, all Indonesians final bukan menjadi hal yang tidak mungkin.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Agus Siswanto