Dalam laga matchday ke-4 babak kualifikasi Piala Dunia 2026 round 3 kemarin, pertahanan timnas Indonesia saat melakoni pertandingan kontra China benar-benar disorot. Pasalnya, sepanjang babak pertama lini pertahanan skuad garuda seakan-akan mudah untuk ditembus, khususnya dari sektor sayap kanan dan kiri. Hal ini tentunya membuat salah satu pemain yang berposisi di sektor tersebut, yakni Shayne Pattynama kembali disorot performanya.
Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), Shayne Pattynama kembali diturunkan sebagai starter oleh Shin Tae-yong saat laga kontra China kemarin. Namun, alih-alih menunjukkan performa yang cukup gemilang, bek keturunan Belanda-Indonesia tersebut justru tampil di bawah ekspektasi dan dianggap menjadi salah satu biang kekalahan timnas Indonesia atas China. Bahkan, salah satu gol dari China juga disinyalir merupakan kesalahannya yang gagal menutup pergerakan pemain lawan.
Performa Shayne Pattynama Tak Stabil, Terancam Dipinggirkan Shin Tae-yong?
Melansir dari beberapa sumber di kanal berita suara.com, Shayne Pattynama memang menjadi salah satu pemain pertama yang dinaturalisasi oleh PSSI guna membela timnas Indonesia. Proses naturalisasinya menjadi satu dengan Jordi Amat dan Sandy Walsh yang kini sama-sama menjadi andalan di timnas Indonesia. Bahkan, pemain yang diketahui pernah membela timnas Belanda U-18 ini juga telah melakoni debutnya sejak tahun 2023 lalu.
Namun, berbeda dari Sandy Walsh dan Jordi Amat yang kerap kali jadi andalan di timnas Indonesia, performa Shayne Pattynama kerap kali naik-turun dan cenderung kurang stabil. Bahkan, dalam laga kontra China kemarin, dirinya menjadi salah satu pemain dengan performa yang cukup buruk sepanjang laga.
Tentunya hal ini perlu menjadi sorotan mengingat Shayne Pattynama belum memenuhi ekspektasi dari Shin Tae-yong sejauh ini. Bahkan, dirinya harus kalah saing dari seorang Calvin Verdonk yang notabene merupakan pemain yang belum genap 6 bulan membela timnas Indonesia. Di sisi lain, Calvin Verdonk memang memberikan performa yang cenderung stabil sehingga menjadi pilihan utama di sektor bek kiri skuad garuda saat ini.
Banyak hal yang kemungkinan menjadi alasan kurang stabilnya performan Shayne Pattynama saat ini. Mulai dari cedera yang dideritanya beberapa waktu lalu, hingga klub tempatnya saat ini, yakni KAS Eupen yang kurang begitu memberikan jam bermain untuknya sehingga mempengaruhi performanya saat ini.
Tentu kita berharap Shayne Pattynama dapat segera kembali menemukan performa terbaiknya seperti saat awal-awal membela timnas Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Media Belanda Tiba-tiba Berikan Komentar Sindiran ke Mees Hilgers, Ada Apa?
-
Demi Piala Dunia U-17, PSSI Harus Pertimbangkan Menambah Pemain Keturunan
Artikel Terkait
-
Teman Lama Kevin Diks Bakal Jadi Musuh Terbesar di Timnas Indonesia vs China, Siapa Dia?
-
Ole Romeny Dihantui Nasib Sial Setelah Ditonton Patrick Kluivert
-
Erick Thohir Singgung Patrick Kluivert Dibantai Australia 5 Gol: Ketika Yakin Imbang, Kami Kalah
-
Kabar Tak Enak Ragnar Oratmangoen, Bakal Senasib dengan Nathan Tjoe-A-On?
-
Karma Wasit Ahmed Al Kaf Usai Rugikan Timnas Indonesia, Didepak FIFA
Hobi
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
Terkini
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien