Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Agus Siswanto
Gregoria Mariska Tunjung harus lewati Pusarla Sidu untuk raih tiket babak semifinal Denmark Open 2024. (Instagram/@badminton.ina)

Ajang Denmark Open 2024 kali ini menghadirkan fenomena baru bagi kubu Indonesia. Jika sebelumnya nomor tunggal putra selalu gemilang, kini giliran tunggal putri. Dua wakil Indonesia di nomor Tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung dan Putri KW masih bertahan di babak 8 besar. Sementara itu Ginting dan Jojo harus berkemas lebih cepat.

Jorji, salah satu wakil Indonesia di tunggal putri di ajang kali ini seolah mengulang apa yang dialaminya tahun lalu. Dalam ajang Denmark Open 2023, Jorji pun harus meladeni Pusarla Sindu di babak 16 besar. Hasilnya, Jorji harus mengakui keunggulan Pusarla Sindu.

Di ajang yang sama tahun ini, situasi itu terulang lagi. Bedanya, kini mereka berhadapan di babak 8 besar atau perempat final. Dalam babak ini, sang pemenang berhak tampil di babak semifinal. Sehingga wajar jika pertemuan kali ini menjadi kesempatan Jorji untuk meraih prestasi.

Namun jika melihat catatan pertemuan keduanya, Pusarla jauh mengungguli Jorji. Dalam 12 kali pertemuan, Jorji hanya mampu menang 2 kali. Salah satunya dalam ajang Spain Masters 2023. Rekor ini yang diharapkan tidak membebani Jorji.

Dilansir dari laman bwfworldtour.bwfbadminton.com prestasi, Pusarla belakangan ini terbilang kurang bagus. Pencapaian tertinggi hanya meraih final di Malaysia Masters 2024, dan dia kalah dari Wang Zhi Yi. Merosotnya prestasi ini membuat Pusarla terlempar ke peringkat 18 BWF.

Sementara Jorji dalam urusan ranking jauh lebih baik karena duduk di peringkat 8 BWF. Namun dalam masalah gelar, Jorji pun tidak jauh beda dengan Pusarla. Prestasi tertinggi Jorji di raih di Swiss Open 2024 dengan menjadi finalis, namun gagal meraih gelar.

Dengan perbandingan situasi yang hampir sama, Jorji mempunyai kesempatan besar untuk meraih hasil sempurna dengan mengalahkan Pusarla. Penurunan performa Pusarla menjadi alasan utama.

Namun meskipun demikian semua kembali pada Jorji sendiri. Di ajang Arctic Open 2024, kekalahan Jorji dari Han Yue murni disebabkan rangkaian kesalahan sendiri yang dilakukan Jorji. Maka menjadi sangat penting baginya untuk menjaga konsistensi selama pertandingan. Jorji harus mampu mengantisipasi semua ini jika ingin meraih hasil positif.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Agus Siswanto