Timnas Indonesia U-17 akhirnya sukses mengamankan satu slot putaran final Piala Asia U-17 di Arab Saudi tahun depan. Menyadur laman Suara.com, kepastian tersebut didapatkan oleh anak asuh Nova Arianto tersebut selepas bermain imbang melawan Australia di partai pamungkas.
Namun sayangnya, pertarungan terakhir yang dilakoni oleh Indonesia U-17 melawan Australia U-17 lalu menuai banyak kritikan. Meskipun pada awal-awal laga pertarungan berjalan dengan sangat menarik, namun di pertengahan babak kedua pertandingan yang sejatinya menjadi laga penentuan kelolosan tersebut justru berlangsung membosankan.
Hal ini tak lepas dari peragaan permainan Indonesia dan Australia yang cenderung bermain aman. Selama kurang lebih 25 menit terakhir pertandingan berjalan, tak ada serangan yang diinisiasi oleh Australia, maupun Indonesia. Sehingga, akhir-akhir pertandingan itupun berjalan dengan membosankan.
Namun ternyata, di balik permainan membosankan yang diperagakan oleh keduanya di pertandingan tersebut, tersimpan sebuah kenyataan terkait ketakutan Australia terhadap permainan Timnas Indonesia. Sejatinya, Australia U-17 berada di atas angin pada pertandingan tersebut.
Semenjak awal permainan berjalan, mereka sudah memposisikan diri sebagai pendikte pertarungan, dan menciptakan banyak peluang. Bahkan, laman statistik AFC merilis, Australia berhasil menguasai 88 persen ball possesion berbanding 12 persen milik Timnas Indonesia.
Pun demikian halnya dengan penciptaan peluang. Selama pertandingan, mereka berhasil melepaskan 11 tembakan yang mengancam jala gawang Indonesia. Namun, di sinilah ketakutan Australia tersembunyi.
Meskipun mereka berhasil menguasai jalannya pertandingan, namun mereka selalu kocar-kacir ketika Pasukan Muda Merah Putih melancarkan serangan balik. Bagaimana tidak, meskipun hanya memiliki penguasaan bola di kisaran angka 12 persen, namun serangan balik yang dilancarkan oleh Evandra Florasta dan kolega selalu dapat mengancam pertahanan Australia.
Menyadur video unggahan kanal YouTube RCTI Entertainment pada Senin (28/10/2024), Pasukan Garuda Muda tercatat bisa melesakkan 5 tembakan ke gawang yang mengancam. Bahkan, dalam sebuah momen serangan balik cepat di babak pertama, mereka hampir saja menjebol gawang The Young Socceroos.
Dan hal inilah tampaknya yang membuat Australia akhirnya sadar. Andaikan mereka terus memaksakan bermain menyerang, sementara Indonesia memiliki senjata maut dalam skema serangan balik, maka hal itu bisa menjadi bumerang bagi mereka sendiri.
Sehingga pada akhirnya, Australia lebih memilih untuk memainkan passing-passing membosankan di setengah babak kedua, demi menghindari serangan balik mematikan dari sang lawan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Membedah Catatan Patrick Kluivert saat Dampingi Skuat Garuda di Babak Kualifikasi, Memuaskan?
-
Patrick Kluivert dan 2 Pernyataannya yang Saling Bertolak Belakang di Waktu yang Terbilang Singkat
-
Harus Diakui, Timnas Indonesia Kerap Kehilangan Identitas Permainan di Era Patrick Kluivert
-
Meski Tampil Underperform, Yakob Sayuri Tak Layak untuk Dapatkan Hujatan Warganet!
-
Meski Dikalahkan Arab Saudi, Timnas Indonesia Masih Bisa Jadi Juara Grup dan Lolos Otomatis!
Artikel Terkait
-
Semua Level Timnas Indonesia Berlaga di Piala Asia, Buktikan Peningkatan
-
6 Langkah Mudah Registrasi Garuda ID untuk Nonton Timnas Indonesia
-
Jelang Lawan Timnas Indonesia, Media Jepang Justru Soroti Ramadhan Sananta
-
Anomali Timnas U-17: Lolos Piala Asia tapi Dihujat oleh Suporter Sendiri
-
Breakingnews! Gelandang FC Twente Sem Steijn Mustahil Bela Timnas Indonesia, Ini Info A1 Yussa Nugraha
Hobi
-
ANC 2025: SMAN 10 Bekasi Mendominasi Laga tapi Tersentak di Akhir
-
Recap AXIS Nation Cup 2025: SMK Nusantara Tundukkan SMKN 1 Batam
-
AXIS Nation Cup 2025: Euforia dan Aksi Sepanjang Hari
-
Bukan Sekadar Futsal, AXIS Nation Cup Jadi Ajang Kreativitas dan Solidaritas Pelajar
-
Sorakan Suporter dan Tarian Keren Warnai Grand Final AXIS Nation Cup 2025
Terkini
-
Gachiakuta: Ketika Dunia Manga Dipadukan dengan Seni Jalanan
-
OOTD Layering ala Shin Ye Eun: Intip 4 Gaya Timeless yang Mudah Ditiru!
-
Menebar Cahaya dari Kalam Ilahi: Komunitas Sahabat Al-Qur'an Tumbuh Bersama Ayat dan Amal
-
Nepotisme dan Oligarki di Tengah Janji 19 Juta Lapangan Kerja
-
Di Balik Film Gadis dan Penatu: dari Ide Hingga Layar Festival