Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pemain Timnas Indonesia, Eliano Reijnders (pssi.org)

Paca dua kekalahan beruntun yang dialami oleh Timnas Indonesia, para pendukung Skuat Merah Putih mulai bergejolak. Hal tersebut tak lepas dari keputusan kontroversial yang dilakukan oleh coach Shin Tae-yong dalam hal penentuan skuat.

Setelah pertarungan melawan Bahrain, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut secara misterius mencoret Eliano Reijnders yang beberapa waktu sebelumnya dikebut proses naturalisasinya. Tentu saja hal ini menimbulkan riak-riak kecil di kalangan pendukung.

Pasalnya, jika merunut pada data yang ada di laman transfermarkt.com, adik kandung dari Tijjani Reijnders tersebut tampil cukup reguler bersama klubnya saat ini, PEC Zwolle. Sehingga, ketika pemain ini dicoret oleh coach Shin, para suporter pun mempertanyakan keputusan sang pelatih.

Bahkan, menyadur laman Suara.com pada Minggu (17/11/2024), publik Indonesia, khususnya barisan pendukung Timnas Indonesia, sampai tersulut kemarahannya akibat pencoretan pemain berusia 24 tahun tersebut.

Namun, tentu saja sebagai fans atau penggemar Timnas Indonesia, kita tak boleh terlalu banyak menuntut. Pasalnya, pemilihan pemain untuk skuat, termasuk keputusan untuk memainkan atau tidak memainkan seorang pemain dalam sebuah pertandingan, adalah hak mutlak dari seorang pelatih.

Dan sebagai pendukung Timnas Indonesia yang baik, kita harus belajar memahami hal itu. Ingat, di era sebelumnya, ketika Timnas Indonesia ditangani oleh Simon McMenemy, Timnas Indonesia sempat mengalami fase-fase kelam ketika sang pelatih "tunduk" kepada kata-kata warganet dan menyusun skuat berdasarkan masukan dari mereka.

Padahal, Simon McMenemy sendiri adalah sosok penting di balik pesatnya kemajuan Timnas Filipina di awal dekade 2010an. Di tangan Simon, Filipina yang semula menjadi lumbung gol, bertransformasi menjadi tim yang sangat liat dan menyulitkan tim-tim lainnya di kawasan Asia Tenggara.

Dan itulah yang harus benar-benar dipahami oleh para pendukung Timnas Indonesia. Cukuplah masa kepelatihan Simon McMenemy menjadi pembelajaran, dan jangan pernah diulangi lagi. Terkait dengan keberadaan Eliano, dimainkan ataupun tidak, itu merupakan hak prerogatif dari coach Shin, dan semua pihak tidak memiliki hak untuk mencampurinya, terlebih jika posisi kita adalah sebagai pendukung belaka.

Karena kita yakin, apapun keputusan yang dijatuhkan oleh coach Shin kepae Eliano, sang pelatih pasti memiliki alasan yang kuat untuk melakukan hal itu. Jadi, marilah menjadi barisan suporter yang bijak, jangan sedikit-sedikit melontarkan STY out, tanpa memahami posisi sang pelatih yang pasti sudah berusaha untuk memberikan apapun yang terbaik untuk kejayaan Timnas Indonesia.

Bukan demikian?

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.