Pertemuan Timnas Indonesia dan Jepang masih belum berakhir. Walaupun di atas kertas Samurai Biru dipastikan mempunyai kualitas yang unggul jauh, tetapi pada laga terakhir skuad Garuda bisa memberikan kenangan yang membekas.
Tepatnya dalam match day ke-5 Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga. Tim besutan pelatih Shin Tae-yong memang dipaksa mengakui ketangguhan Jepang dengan skor telak empat gol tanpa balas.
Masih hangat di ingatan bagaimana Indonesia mampu merepotkan barisan pertahanan sang raksasa Asia selama hampir 35 menit. Diiringi pula oleh gemuruh Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang didatangi puluhan ribu suporter.
Bentrok tersebut juga menjadi reuni dua pemain NEC Nijmegen, yakni Calvin Verdonk dan Koki Ogawa. Salah satu media Belanda, forzanec.nl menyoroti duel keduanya. Apalagi kini Verdonk sudah kembali ke klubnya untuk mempersiapkan laga bergengsi melawan FC Utrecht.
“Kami kalah 4-0 dari Jepang, tapi kami meraih kemenangan penting melawan Arab Saudi,” kata Verdonk kepada ForzaNEC.
Tak memungkiri bahwa tiga poin yang didapat dari pertandingan menjamu Arab Saudi membuat Timnas Indonesia semakin dekat untuk tampil di Piala Dunia 2026. Pasalnya skuad Garuda kini menempati peringkat ketiga di atas Arab Saudi, Bahrain, dan China.
Indonesia hanya selisih tipis satu angka dari Australia yang menempati urutan kedua klasemen sementara Grup C. Masih tersisa empat pertandingan yang bakal dihadapi pasukan Merah Putih.
Termasuk laga tandang melawan Jepang sebagai pertandingan penutup. Menatap pertemuan kedua itu, Verdonk berharap Jepang menurunkan tim pelapis saat menjamu Indonesia.
“Sekarang semuanya sudah sangat dekat. Kami memiliki segalanya di tangan kami sendiri dengan dua pertandingan kandang lagi. Yang terakhir adalah melawan Jepang-tandang. Mudah-mudahan mereka sudah mengetahuinya, sehingga bisa bermain di tim B,” imbuh Verdonk sembari mengedipkan mata bergurau.
Soroti Fanatisme Penggemar
Salah satu bagian yang paling mencolok adalah antusiasme masyarakat tanah air terhadap sepak bola. Calvin Verdonk pun turut merasakan efek dahsyat hal tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, ia mengaku tak bisa berjalan dengan santai atau normal jika berada di Indonesia. Situasi ini menyusul besarnya basis penggemar.
Ia menjelaskan, “Ada pusat perbelanjaan di dekat hotel kami. Saya pikir itu biasanya lima menit berjalan kaki. Sekarang aku butuh waktu tiga perempat jam, haha. Sepak bola sangat populer di sana dan Anda dikenali oleh semua orang. Mereka semua juga ingin ngobrol denganmu.”
Perlu diketahui, pertandingan terakhir ke markas Jepang akan berlangsung pada 16 Juni 2025 mendatang. Skuad Garuda juga harus menghadapi Bahrain, Australia, serta China.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Thailand Mulai Kehilangan Taring, Kabar Gembira untuk Timnas Indonesia?
-
Timnas Indonesia Makin Percaya Diri usai Hajar Arab Saudi, STY Buka Suara
-
Timnas Vietnam Berpotensi Terusir dari Stadion My Dinh, VFF Cari Solusi
-
Media Vietnam Nilai Misi Ambisius Indonesia Bisa Berantakan, Ini Alasannya!
-
Nikmati Atmosfer Gila Bola di Indonesia, Ragnar Oratmangoen Ungkap Mimpinya
Artikel Terkait
-
Ronaldo Tiba di Bali, Bertemu Timnas Indonesia
-
Bocoran Orang Dalam: Rizky Ridho Habis Dimaki-maki Shin Tae-yong
-
Mau Geser Maarten Paes dari Kiper Utama Timnas Indonesia? Nadeo Argawinata cs Harus Lakukan Ini
-
Statistik 2 Klub Lokal Terbanyak Penyumbang Pemain ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
-
Bahaya! 4 Pemain Abroad Thailand Demi Habisi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Hobi
-
Sadar Posisi, Marc Marquez Tak Ingin Melompati Pecco Bagnaia di Ducati
-
Calvin Verdonk Singgung Taktik Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Ini Alasannya
-
Bersaing dengan 2 Seniornya, Apakah Arkhan Kaka Bisa Dilirik oleh STY?
-
Musim 2025 Belum Mulai, Bos Ducati dan Aprilia Saling Sindir Soal Nomor 1
-
Jadwal F1 GP Qatar 2024: Masih Menantikan Juara Dunia Konstruktor
Terkini
-
Ulasan Film Exhuma, Aksi Dua Dukun Muda Menaklukkan Arwah Misterius Penunggu Tanah
-
Kandungan Paraben dalam Kosmetik Dianggap Menyebabkan Kanker, Benarkah?
-
Review Film Do Patti: Ketika Ikatan Saudara Kembar Berubah Menjadi Neraka
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki