Setelah kurang lebih tiga tahun melanjutkan karir sepak bola profesionalnya di kompetisi sepak bola kawasan Asia Timur, bek Timnas Indonesia, Pratama Arhan berpotensi untuk mengakhiri kiprahnya di kawasan ini.
Hal ini tak lepas dari dilepasnya sang pemain oleh klub yang dibelanya satu tahun belakangan, Suwon FC. Menyadur laman Suara.com (3/1/2025), klub yang berkompetisi di kasta tertinggi persepakbolaan Korea Selatan tersebut menyatakan melepas Arhan dan beberapa pemain lainnya.
Itu artinya, jika nantinya sang pemain tak lagi melanjutkan karir di Jepang, Korea Selatan maupun negara-negara sekawasan, petualangan Arhan akan benar-benar berakhir di persepakbolaan Asia Timur.
Hal ini tentunya menjadi sebuah ironi tersendiri bagi Arhan dan juga persepakbolaan Indonesia pada umumnya. Pasalnya, sang pemain yang mengawali karir abroadnya bersama Tokyo Verdy di J2 League Jepang, menyisakan sebuah catatan yang sangat minor, atau bahkan bisa dikatakan cukup buruk.
Bagaimana tidak, selama kurang lebih tiga tahun memperkuat klub dari Jepang dan Korea Selatan, pemain berusia 23 tahun tersebut total hanya mendapatkan enam kali kesempatan bermain saja, di mana empat dia mainkan bersama Tokyo Verdy, dan dua sisanya saat berseragam Suwon FC.
Dengan catatan yang sangat minor tersebut, tentu saja tak mengherankan jika pada akhirnya harga pasaran sang pemain menjadi anjlok. Hal ini dapat dibuktikan dari data yang ada di laman transfermarkt, di mana harga mantan pemain PSIS tersebut saat ini berada di angka Rp2,61 miliar.
Harga ini tentunya turun drastis dari harga yang dimiliki oleh Arhan sebelumnya, di mana pada puncak tertingginya, harga sang pemain sempat menyentuh angka Rp5,65 miliar ketika hijrah dari PSIS Semarang menuju Tokyo Verdy pada 1 Maret 2022 lalu.
Bahkan, jika dibandingkan dengan harga ketika Arhan didatangkan oleh Suwon FC dari Liga Jepang, harga Arhan saat ini juga masih terpaut cukup jauh. Dalam catatan transfermarkt, ketika pemain berusia 23 tahun ini pindah dari Tokyo Verdy menuju Suwon FC pada 16 Januari 2024 lalu, dirinya masih memiliki banderol di harga Rp4,35 miliar alias terpaut satu miliar rupiah lebih dengan harganya yang sekarang.
Semoga saja di klub barunya nanti, Arhan bisa bermain reguler dan menunjukkan skill terbaiknya di lapangan hijau. Karena dengan hal itu, maka lambat laun harga pasarnya juga akan kembali naik sekaligus membuat tim-tim lain menaruh minat untuk mendatangkannya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Bahrain Juara Piala Teluk 2024, Timnas Indonesia Bakal Ukir Gol Indah di Bulan Maret?
-
Final AMEC 2024: Vietnam dan Thailand Bertarung untuk Jadi Pemilik Laga Final Ketiga
-
Bahrain Juarai Piala Teluk, Indonesia Justru Dapat Keuntungan dari Titel yang Mereka Dapuk
-
Lagi, Bahrain Diuntungkan 2 Gol Berbau Keberuntungan di Gelaran Piala Teluk 2024
-
Sah! Lawan Paling Menyebalkan Timnas Indonesia di Grup C Ini Rengkuh Titel Juara Kawasan
Artikel Terkait
-
Soal Kabar Pemecatan Shin Tae-yong, PSSI: Jelas Punya Target ke Piala Dunia
-
Isu Shin Tae-yong Dipecat, Segini Gaji Terbaru STY saat Latih Timnas Indonesia
-
Punya Keturunan Indonesia, Mitchel Bakker Ternyata Satu Agen dengan Erling Haaland
-
Asisten Pelatih Timnas Indonesia dan Menpora Beda Pernyataan Soal Masa Depan STY, Mana yang Benar?
-
Bahrain Juarai Piala Teluk, Indonesia Justru Dapat Keuntungan dari Titel yang Mereka Dapuk
Hobi
-
Malut United Resmi Gaet Ahmad Wadil, Talenta Muda Jebolan Elite Pro Academy
-
Bahrain Juara Piala Teluk 2024, Timnas Indonesia Bakal Ukir Gol Indah di Bulan Maret?
-
Final AMEC 2024: Vietnam dan Thailand Bertarung untuk Jadi Pemilik Laga Final Ketiga
-
Thailand Pamer Mental Petarung, Siap Tuntaskan Balas Dendam Lawan Vietnam
-
Bahrain Juarai Piala Teluk, Indonesia Justru Dapat Keuntungan dari Titel yang Mereka Dapuk
Terkini
-
3 Film Korea Beralur Cerita Super Menegangkan yang Pantang Kamu Lewatkan
-
Buku Susahnya Hidup dengan Manusia: Sisi Psikologis Hubungan Antarmanusia
-
Jangan Asal Beli, Ini 8 Hal yang Patut Diperhatikan Sebelum Memilih Powerbank
-
Review Film The Choice: Jatuh Cinta dengan Tetangga Sendiri
-
Cinta Terhalang Nasab dalam Novel Jadilah Purnamaku Karya Khilma Anis