Jelang turun di putaran final gelaran Piala Asia U-20 di awal bulan depan, Pasukan Garuda Muda kini tengah menjalani laga uji coba empat negara bertajuk Mandiri U-20 Challenge Series 2025. Selain diikuti oleh Indonesia, mini turnamen empat negara ini juga disertai oleh negara Asia Selatan yakni India, dan duo negara Asia Barat, yakni Suriah dan Yordania.
Bagi seorang Indra Sjafri, mendampingi sang anak asuh turun di laga uji coba kali ini berpotensi mendatangkan sebuah dilema. Pasalnya, selain dirinya harus bisa menunjukkan performa terbaik guna memuaskan para pendukung, pelatih asal Sumatera Barat tersebut juga harus pandai berhitung agar kekuatan terbaik anak asuhnya tak terekspose secara luas.
Sedari awal, coach Indra sendiri memang tak menargetkan untuk menurunkan kekuatan terbaiknya di turnamen empat negara ini. Faktor kerahasiaan kekuatan yang dimiliki, serta keinginan untuk menghindari analisis lawan terhadap kekuatan penuh yang dimiliki anak asuhnya, membuat sang pelatih memilih jalan untuk merahasiakan sebagian amunisi yang ada dalam skuatnya.
"Kami ingin tim tampil lebih baik dan lebih padu. Tapi tentu saja, kami tidak akan menampilkan kekuatan penuh karena ini disiarkan langsung dan pasti akan dipantau oleh lawan," ujar coach Indra sepertimana menyadur laman kantor berita resmi Indonesia, Antara (26/1/2025).
Namun di sisi lain, tentunya apa yang disampaikan oleh coach Indra ini tidak disepakati oleh para penggemar Timnas Indonesia. Ketika pihak internal Timnas Indonesia U-20, atau dalam hal ini coach Indra Sjafri berkeinginan untuk menyimpan sebagian kekuatan, para pendukung Timnas Indonesia tak mau tahu dengan hal tersebut.
Bagi mereka, permainan yang apik, dengan hasil akhir yang positif tentunya menjadi sebuah keniscayaan atau bahkan sebuah tuntutan. Hal ini tidaklah mengherankan dan tak bisa disalahkan, karena di mata penggemar, kemenangan adalah sebuah hal yang harus terpenuhi agar mereka bisa mengetahui sejauh mana kekuatan yang dimiliki oleh tim kesayangannya.
Kontradiksi pemikiran ini tentunya menghasilkan dua sudut pandang yang berbeda, sehingga bisa saja mendatangkan sebuah dilema bagi coach Indra. Di satu sisi, sebagai seorang pelatih dirinya ingin merahasiakan kekuatan penuhnya agar bisa menjadi sebuah senjata andalan di turnamen yang sesungguhnya nanti, sementara di satu sisi ada pihak-pihak yang ingin menyaksikan permainan terbaik dari skuat yang selama ini dibesutnya.
Kalau teman-teman pembaca, lebih setuju dengn coach Indra atau kebanyakan penggemar Timnas Indonesia, nih?
Baca Juga
-
Persib dan Dewa United Sama-Sama Bertarung di Level Asia, Siapa yang Lebih Berpeluang Juara?
-
Usaikan Rangkaian Laga Uji Coba, Timnas Indonesia Miliki Modal Cukup Apik Menuju Piala Dunia U-17
-
PSSI dan Timnas Indonesia Kini: Ajang Pertarungan Kaum Elit Borjuis vs Suporter Proletarian
-
Putusan FIFA kepada 7 Pemain Malaysia dan Keadilan Nyata yang Dinanti Publik Sepak Bola Vietnam
-
Alumnus Tim-Tim Besar, Seberapa Mengerikan Jude Soonsup-Bell Penyerang Anyar Timnas Thailand?
Artikel Terkait
-
Media Vietnam: Marselino Ferdinan Calon Bintang Masa Depan Asia
-
'Penyakit' Timnas Indonesia Senior Ikut Jangkiti Skuad U-20, Kekalahan dari Suriah Jadi Bukti
-
Statistik Gemilang Elkan Baggott, Siap Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia
-
Belum Debut, Calon Pemain Timnas Indonesia Dilarang Tampil Dua Laga
-
Tak Dipindah, AFC Pastikan Timnas Indonesia vs Bahrain Digelar di Stadion GBK
Hobi
-
Sea Games 2025: Tak Pasti Diperkuat Pemain Diaspora, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia U-23?
-
Rekap Hylo Open 2025 Day 3: Wakil Indonesia Mulai Berguguran, Sisa Lima!
-
Daftar 21 Pemain Skuad Timnas U-17 untuk Piala Dunia, Ada Nama Tak Terduga!
-
Persib dan Dewa United Sama-Sama Bertarung di Level Asia, Siapa yang Lebih Berpeluang Juara?
-
Usaikan Rangkaian Laga Uji Coba, Timnas Indonesia Miliki Modal Cukup Apik Menuju Piala Dunia U-17
Terkini
-
4 Soothing Cream Centella Asiatica untuk Redakan Iritasi dan Cegah Breakout
-
4 Pelembab setelah Eksfoliasi untuk Kulit Lembap dan Skin Barrier Sehat!
-
Bullying, Kasta Sosial, dan Anak Oknum dalam Manhwa Marked By King BS
-
Kesesatan Berpikir Generasi: Predikat Tak Harus Verba, Kenapa Kita Salah?
-
Aksi Nyata Sobat Bumi UNY, Wujud Kepedulian Mahasiswa untuk Desa dan Alam