Nama seorang Joel Veltman belakangan ini tiba-tiba saja menjadi perbincangan hangat di kalangan para pencinta Timnas Indonesia. Hal tersebut tak lepas dari keinginan pemain berdarah Belanda itu untuk bisa bermain membela Skuat Garuda di ajang internasional.
Meskipun diakuinya sulit, namun pemain yang satu ini tampaknya tetap ngebet ingin berpindah federasi dan menjadi bagian dari Pasukan Merah Putih.
"Tentu Anda harus mengikuti aturan. Saya pikir Anda bisa pindah jika tidak bermain di pertandingan internasional selama dua tahun. Saya terbuka untuk itu, saya ingin bermain untuk Indonesia. Saya serius tentang itu," ucap Veltman sepertimana dilansir laman Suara.com (8/2/2025).
Memang, untuk berpindah kewarganegaraan pun berpindah federasi, pemain Bighton Hove Albion ini akan sangat sulit untuk dilakukan. Dan di sisi lain, induk sepak bola Indonesia, PSSI juga memiliki setidaknya 3 alasan untuk mengabaikan keinginan Veltman tersebut.
1. Sudah Pernah Bermain bagi Timnas Belanda Senior
Alasan utama mengapa PSSI sebaiknya mengabaikan keinginan Veltman tersebut adalah, karena sang pemain sudah pernah membela Timnas Belanda Senior. Tak hanya sekali atau dua kali, menyadur laman transfermarkt, Veltman tercatat pernah bermain bagi de Oranje sebanyak 28 kali dan menyumbangkan 2 gol.
Mengingat adanya peraturan FIFA yang menyatakan bahwa seorang pemain bisa berpindah federasi dengan catatan maksimal bermain untuk Timnas Senior sebuah negara sebanyak tiga kali, tentunya untuk membuat Veltman bisa berseragam Garuda peluangnya hampir nol persen.
2. Sudah Berusia Uzur
Selain pernah memperkuat Timnas Belanda Senior hingga puluhan kali, alasan PSSI harus mengabaikan keinginan Joel Veltman ini adalah karena sang pemain saat ini sudah berusia uzur.
Laman transfermarkt mencatat, Veltman lahir di Velsen, Belanda pada 15 Januari 1992, sehingga saat ini sang pemain telah berusia 33 tahun.
Dengan usia tersebut, jikapun Veltman bisa membela Timnas Indonesia, maka dirinya hanya akan memiliki rentang karier yang singkat, dan mungkin tak akan lebih dari 3 atau 4 tahun.
Belum lagi dipotong dengan masa pengurusan perpindahannya yang pasti akan memakan waktu sangat lama karena bertentangan dengan aturan FIFA. Dan itupun masih dengan catatan, jika semisal Veltman bisa diurus perpindahan federasinya, ya!
3. Skuat Garuda Miliki Stok yang Melimpah di Posisi Veltman
Alasan ketiga PSSI tak perlu menanggapi keinginan Veltman ini adalah, karena di posisi sang pemain saat ini sudah ada banyak stok pemain yang berkualitas.
Berdasarkan data dari laman transfermarkt, Veltman memiliki posisi utama sebagai bek kiri, dan bisa pula ditaruh di jantung pertahanan. Dan seperti yang kita ketahui, di posisi itu, Timnas Indonesia sudah memiliki stok yang melimpah.
Di bek kiri misalnya, Skuat Merah Putih memiliki nama-nama berkelas seperti Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Pratama Arhan, Nathan Tjoe-A-On atau bahkan pemain dari dalam negeri seperti Edo Febriansyah dan Dony Tri Pamungkas.
Sementara di sektor jantung pertahanan, malah lebih melimpah lagi. Di posisi ini ada el capitano Jay Idzes, Elkan Baggott, Mees Hilgers, Rizky Ridho, Jordi Amat, Justin Hubner, atau para pemain dari liga domestik seperti Wahyu Prasetyo dan Muhammad Ferrari yang belakangan ini mulai menanjak permainannya.
Perlu digarisbawahi, deretan nama-nama di atas, tentunya belum termasuk pemain dari posisi lain, yang memiliki versatility tinggi dan bisa ditempatkan di area bermain yang biasa ditempati oleh Veltman.
Jadi, meskipun Veltman berkeinginan untuk bisa membela Timnas Indonesia, namun dengan alasan yang dikemukakan di atas, akan lebih baik jika PSSI tak perlu menanggapinya ya!
Baca Juga
-
Yotsakorn Burapha dan Gol ke Gawang Indonesia yang Selalu Bawa Petaka bagi Thailand
-
Meski Kalahkan Thailand, Catatan Gerald Vanenburg Ternyata Masih Kalah dari 2 Pendahulunya
-
Rekor 3 Pertemuan Yotsakorn Burapha vs Timnas Indonesia, Semuanya Berakhir Zonk!
-
Piala AFF U-23 dan Buyarnya Prediksi yang Dituliskan oleh Induk Sepak Bola Asia Tenggara
-
Semifinal Piala AFF U-23 dan Bekal Empat Kontestan Fase Gugur, Siapa yang Paling Unggul?
Artikel Terkait
-
Pratama Arhan Menggila di Australia, Bukan karena Lemparan
-
Sandy Walsh Kasih Kode Lebih Nyaman Main di Sistem 3 Bek, Cocok dengan Pelatih Yokohama?
-
Dulu Shin Tae-yong Pusing, Kini Patrick Kluivert Punya Banyak Pilihan di Lini Depan Timnas Indonesia, Siapa Saja?
-
Joel Veltman Ngebet Dinaturalisasi, tapi Sebaiknya PSSI Tak Perlu Realisasikan Mimpi Itu
-
Dear Patrick Kluivert, Ole Romeny Bongkar 4 Posisi Idealnya di Timnas Indonesia
Hobi
-
Pol Espargaro Komentari Performa Pecco Bagnaia: Dia Terlihat Tidak Nyaman
-
Menang Telak Lawan Arema, Performa Persija Jakarta Lampaui Ekspektasi
-
Piala AFF U-23: Bukti Totalitas Gerald Vanenburg Demi Timnas Indonesia
-
Bangga, Gigi Dall'igna Buktikan Keputusannya Pilih Marc Marquez Tidak Salah
-
Jelang BRI Super League, Madura United FC Masih Punya Dua Catatan Penting
Terkini
-
Ulasan Buku Cantik itu Ejaannya Bukan Kurus: Kiat Pede Meski Bertubuh Gemuk
-
Ulasan Novel A Man: Mengungkap Identitas Kasus Kematian Palsu
-
Ulasan Novel Heart Block: Membiarkan Perasaan Datang secara Alami
-
Rilis Trailer Baru, The Long Walk Kisahkan Kompetisi Jalan Kaki Mematikan
-
Comeback Agustus, IVE Bagikan Spoiler Lagu Baru di Gayo Daejeon Summer 2025