Capaian minor yang didapatkan oleh Indra Sjafri beserta anak asuhnya di ajang Piala Asia U-20 belakangan ini mendapatkan atensi yang luas dari para penggemar sepak bola nasional.
Pasca menyaksikan dua kali kekalahan yang diderita oleh Pasukan Garuda Nusantara di ajang tersebut, warganet pun melancarkan komentar yang mayoritas bernada kekecewaan.
Tak hanya itu, capaian suram yang didapatkan oleh coach Indra bersama sang anak asuh pun dibandingkan dengan apa yang dicatatkan oleh pendahulunya, Shin Tae-yong.
Namun demikian, jika kita analisis lebih mendalam, pencapaian Shin Tae-yong dan pasukannya di Piala Asia U-20 edisi 2023 di Uzbekistan lalu memang lebih baik daripada yang sekarang.
Setidaknya, ada 3 alasan yang memperkuat hal itu. Apa sajakah itu? Mari kita ulas!
1. Hanya Telan Satu Kekalahan
Alasan pertama mengapa Timnas Indonesia U-20 di era Shin Tae-yong dapat dikatakan lebih baik daripada saat ini adalah, karena mereka hanya menelan satu kekalahan saja.
Berdasarkan data yang ada di laman history AFC, pada Piala Asia U-20 di Uzbekistan 2 tahun lalu, dari tiga laga yang telah dijalani di fase penyisihan grup, mereka hanya kalah di laga perdana melawan Iraq saja.
Hal ini tentunya lebih baik daripada capaian Indra Sjafri dan para penggawanya di Piala Asia U-20 kali ini. Di mana dari dua laga yang telah dijalani, mereka kandas dua kali pula. Uniknya, jumlah kekalahan yang dialami Timnas U-20 saat ini masih bisa bertambah, mengingat mereka masih menyisakan satu laga terakhir melawan Yaman pada Rabu (19/2/2025).
2. Bawa Pulang Poin Lebih Banyak
Tak hanya menorehkan kekalahan yang lebih sedikit, Timnas U-20 era Shin Ta-yong juga dipastikan lebih baik dalam hal membawa pulang poin dari ajang Piala Asia U-20. Dalam catatan AFC, STY sukses membawa pulang empat poin, hasil dari sekali menang, sekali seri dan sekali kalah dari tiga laga yang telah dijalani.
Sementara Timnas U-20 era Indra Sjafri ini, paling banyak hanya akan membawa pulang tiga poin jika nantinya mereka berhasil menumbangkan Yaman di partai pamungkas.
3. Mampu Tahan Imbang Uzbekistan
Indikator ketiga mengapa Timnas U-20 era Shin Tae-yong lebih baik daripada era saat ini adalah, karena mereka berhasil menahan imbang Uzbekistan. Alasan ini cukup masuk akal karena Uzbekistan U-20 di tahun 2023 lalu adalah tim terbaik yang dimiliki oleh negara asal Asia Tengah tersebut.
Dan lebih kerennya lagi adalah, Timnas U-20 Shin Tae-yong berhasil menahan imbang Uzbekistan di kandang mereka sendiri! Sebuah capaian yang tentunya selama ini hanya bisa dilakukan oleh tim-tim kualitas utama benua Asia saja.
Sementara di sisi lain, Timnas U-20 asuhan Indra Sjafri digulung habis dengan skor 1-3 oleh Uzbekistan di pertandingan kedua fase grup C beberapa waktu lalu.
Itulah 3 alasan mengapa Timnas Indonesia U-20 era Shin Tae-yong lebih baik daripada saat ini. Mungkin ada yang mau menambahkan?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Timnas U-17 Jangan Terlalu Jumawa, Uzbekistan yang Mereka Kalahkan Bukanlah Tim Juara Asia
-
Sandy Walsh Gabung Buriram, Liga Thailand Kian Disesaki para Defender Timnas Indonesia
-
Nasib Sandy Walsh dan Tak Ramahnya Tanah Matahari Terbit bagi Pesepak Bola Indonesia
-
Piala Kemerdekaan 2025: Kans Menang Skuat Garuda Muda Melawan Uzbekistan U-17 KW 2
-
Bukan Hanya Sekadar Pindah, Hijrahnya Jay Idzes Juga Pecahkan Rekor Kawasan ASEAN!
Artikel Terkait
-
Satu Pemain Penting Australia Cedera Lagi Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
Meski Masih Sisakan Satu Laga, Raihan Indra Sjafri Dipastikan Lebih Minor Dibandingkan STY
-
Calvin Verdonk Bakal Jadi Korban Krisis di NEC Nijmegen
-
Jens Raven Targetkan Timnas Indonesia Tetap Raih Poin di Piala Asia U-20
-
Demi Harga Diri, Timnas Indonesia U-20 Wajib Tuntaskan Misi Kemenangan atas Yaman
Hobi
-
Jangan Cuma Fokus Cara Masukin Bola! Ini Strategi Saat Bola Futsal Direbut Lawan
-
BRI Super League: Pelatih Persijap Jepara Kembali Soroti Panen Kartu Kuning
-
Bek Timnas Irak Soroti Kualitas Pemain Lokal Indonesia, Ada Pujian Khusus?
-
Jadi Young Player of The Week, Toni Firmansyah Bersinar di BRI Super League
-
Kemenangan di MotoGP Austria Jadi Ajang Balas Dendam Marc Marquez ke Ducati
Terkini
-
Merdeka untuk Bumi: Suara Anak Muda Menjaga Lingkungan di usia 80 Tahun RI
-
Sudah Menang 2 Kali, Denzel Washington Ngaku Tak Berambisi Raih Piala Oscar
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Makna Lirik Tabola Bale, Lagu Timur Viral yang Bikin Presiden Bergoyang
-
Review Film Descendent: Alien dan Studi Karakter Pria yang Takut Jadi Ayah