Tak berselang lama setelah mengumumkan pemutusan kerja sama dengan Mazola Junior, PSS Sleman sudah memperkenalkan pelatih anyar yang dipercaya untuk menahkodai pasukan Super Elang Jawa di sisa kompetisi.
Dalam mengarungi BRI Liga 1 musim 2024/2025, catatan yang ditorehkan PSS bisa dikatakan sangat jauh dari kata memuaskan. Lantaran mereka masih terbenam di papan bawah tabel klasemen, tepatnya peringkat ke-17 atau satu strip di atas Persis Solo yang menjadi juru kunci.
Keseluruhan baru 19 poin yang dikemas Hokky Caraka dan kolega dari 23 pertandingan. Saat dipimpin Wagner Lopes di awal kompetisi, Super Elang Jawa hanya meraih sekali kemenangan. Sementara dua laga lain berakhir imbang, dan menderita empat kali kekalahan.
Kemudian Lopes digantikan oleh rekan senegaranya, yakni Mazola Junior. Bersama juru taktik berusia 59 tahun itu juga belum mampu mengentaskan PSS dari masa-masa sulit. Total hanya 5 kali menang, 2 hasil seri, serta 9 kalah ditelan mentah-mentah.
Bahkan baru-baru ini, mereka berpuasa kemenangan dalam empat pertandingan beruntun, yakni ketika bertemu Semen Padang FC, Borneo FC Samarinda, Bali United, serta Arema FC.
Pengumuman pemecatan Mazola Junior dilakukan setelah PSS Sleman dibantai habis-habisan oleh pasukan Singo Edan melalui skor 2-6. Terbaru, manajemen dipastikan menunjuk pelatih asal Belanda, yakni Pieter Huistra.
“We are delighted to welcome our new coach, @pietehuistra. Selamat bekerja,, hadirkan banyak kemenangan untuk Super Elja di sisa musim ini, coach!” demikian keterangan yang melengkapi unggahan Instagram resmi klub, Rabu (19/2/2025).
Dikutip dari laman ligaindonesiabaru.com, Super Elang Jawa membagikan potret Pieter Huistra bersama dengan Presiden Direktur PT PSS Sleman, Gusti Randa.
Nama Pieter Huistra memang sudah tak asing bagi penggemar sepak bola tanah air, khususnya para suporter kesebelasan domestik. Mengingat ia sebelumnya menjabat sebagai pelatih kepala Borneo FC.
Namun kemudian didepak sejak pertengahan Januari 2025 kemarin, setelah skuad Pesut Etam mengalami penurunan performa dan menderita hasil minor. Pemutusan kerja sama dilakukan pasca Borneo ditaklukkan oleh Semen Padang FC.
Bersama klub asal Kalimantan itu, Huistra telah mempersembahkan 38 kemenangan, 15 pertandingan imbang, juga 19 kekalahan. Kini didapuk untuk menangani PSS Sleman, pelatih asal Belanda tersebut mengalami misi berat untuk membawa Super Elang Jawa selamat dari zona merah degradasi.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Flavio Silva Jadikan Kritik Tajam Suporter sebagai Motivasi untuk Bangkit
-
Dibebani Target, Pieter Huistra Telah Identifikasi Problematika PSS Sleman
-
Dejan Tumbas Lewati Momen Penuh Haru bersama Persebaya Surabaya, Ada Apa?
-
Lalui Periode Sulit, David da Silva Fokus Berikan yang Terbaik untuk Persib Bandung
-
Soroti Kekecewaan Tim Indonesia, Media Asing Ini Unggulkan Capaian Vietnam
Artikel Terkait
-
Dejan Tumbas Lewati Momen Penuh Haru bersama Persebaya Surabaya, Ada Apa?
-
Setelah Tahan Imbang Persija, Persib Waspadai Madura United
-
Lalui Periode Sulit, David da Silva Fokus Berikan yang Terbaik untuk Persib Bandung
-
Ramon Bueno Ambil Pelajaran Berharga, Persija Bersiap Hadapi PSM Makassar
-
Klub yang Dilatih Guru Patrick Kluivert Pindah Markas, Ada Apa?
Hobi
-
Flavio Silva Jadikan Kritik Tajam Suporter sebagai Motivasi untuk Bangkit
-
Sama-sama Gagal, Prestasi Shin Tae-yong di Piala AFF 2024 Lebih Lumayan
-
Dibebani Target, Pieter Huistra Telah Identifikasi Problematika PSS Sleman
-
Sulit Menerima, Carlos Sainz Sempat Mengira akan Terus Bertahan di Ferrari
-
Alami Tren Buruk di Klub, Rizky Ridho Berpotensi Tersingkir dari Timnas Indonesia?
Terkini
-
Benarkah Jumlah Buku yang Dibaca Menunjukkan Karakter Seseorang?
-
Sinopsis Fukushuu Kareshi, Drama Romantis Ayaka Konno dan Jin Suzuki
-
Ulasan Buku Catatan Kriuk untuk si Single, Kiat Menjadi Jomblo yang Bahagia
-
Girl Group KiiiKiii Ungkap Harapan dan Ambisi Jelang Debut pada Bulan Maret
-
Menggali Potensi Siswa Terpencil, Membangun Orientasi Masa Depan yang Cerah