Pasukan Garuda Nusantara harus pulang cepat dari gelaran Piala Asia U-20 di China. Bertarung di grup C bersama Iran, Uzbekistan dan Yaman, anak asuh Indra Sjafri tersebut tak mampu finish di posisi dua besar klasemen untuk melanjutkan langkahnya.
Bukan hanya sekadar pulang cepat, Pasukan Muda Merah Putih ini juga ternyata pulang dengan membawa banyak catatan minor. Untuk kali ini, kita akan membahas tiga catatan ngenes yang dibawa pulang oleh Timnas Indonesia dari gelaran kali ini.
1. Pulang Hanya Membawa 1 Poin
Nasib ngenes pertama yang dialami oleh Timnas Indonesia adalah, mereka hanya mampu membawa pulang satu poin saja dari tiga laga yang telah dijalani.
Menyadur laman AFC, Dony Tri Pamungkas dan kolega bahkan sempat tak mendapatkan satu poin pun di dua laga pertama mereka.
Ironisnya, di laga terakhir melawan Yaman yang seharusnya bisa mereka maksimalkan menjadi sebuah kemenangan dan meraih poin maksimal, justru harus berakhir imbang tanpa gol.
Padahal kita semua tahu, Yaman sejatinya memiliki kualitas yang relatif seimbang dengan Indonesia, dan berada di bawah level Iran serta Uzbekistan yang sebelumnya mereka hadapi di dua laga sebelumnya.
2. Kebobolan 5 Gol Lewat Skema Bola Udara
Berdasarkan laman statistik AFC, hingga kepulangan mereka ke tanah air, Pasukan Garuda Muda kebobolan enam gol dan hanya mampu memasukkan satu gol.
Fakta ngenesnya adalah, lima dari enam gol yang bersarang ke jala gawang Indonesia, tercipta dari pola serangan yang menggunakan skema bola-bola udara.
Dalam video unggahan kanal YouTube AFC Asian Cup, satu-satunya gol dari serangan bola bawah yang bersarang ke gawang Indonesia adalah gol kedua Uzbekistan yang diciptakan melalui kaki kiri Abdugafur Khaydarov.
3. Selalu Bermain dalam Kungkungan Lawan
Statistik ngenes ketiga yang didapatkan oleh Timnas Indonesia dari turnamen ini adalah, dari tiga laga yang telah dijalani, mereka selalu bertanding di bawah kungkungan lawan.
Dari data match report AFC, pada laga melawan Iran lalu, mereka hanya bisa menguasai 43,7 persen penguasaan bola, kemudian di laga melawan Uzbekistan menguasai 36,8 persen ball possesion dan di laga terakhir melawan Yaman yang memiliki kekuatan relatif setara, Dony Tri Pamungkas dan kolega hanya menguasai 43 persen bola.
Dengan kata lain, dari tiga laga tersebut, anak asuh Indra Sjafri itu tak mampu sekalipun menjadi pihak yang lebih superior dari sang lawan.
Nah, ternyata perjalanan Timnas Indonesia di gelaran Piala Asia U-20 kali ini dipenuhi dengan fakta-fakta yang cukup miris ya!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
Artikel Terkait
-
Mirip Status Maarten Paes, Pemain Keturunan Rp6,08 Miliar Ini Eligible Jadi Kiper Pelapis 3 Timnas
-
Asnawi dan Muhammad Ferrari Belum Tentu Dilepas ke Tim ASEAN All Star?
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Pemain Timnas Indonesia Pantang Main Guling-guling Jika Ogah Disemprot Alex Pastoor
Hobi
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
Terkini
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya