Pertarungan yang dijalani oleh Timnas Indonesia di kandang Australia berakhir dengan cukup tragis. Bertanding di Sydney Football Stadium, anak asuh Patrick Kluivert tersebut dibekap oleh tim tuan rumah dengan skor sangat mencolok.
Sepertimana yang dirilis oleh laman AFC, pada pertandingan ketujuh babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga tersebut, Jay Idzes dan kolega dipermak 1-5 oleh tim tuan rumah.
Martin Boyle, Nishan Velupillay, Jackson Irvine dan Lewis Miller, menjadi empat nama yang sukses menjebol gawang Maarten Paes di pertandingan tersebut. Sementara di kubu Indonesia, Ole Romeny menjadi satu-satunya penggawa Garuda yang berhasil melesakkan gol ke gawang tuan rumah.
Bukan hanya berhiaskan kekalahan, laga melawan Australia sendiri juga dihiasi dengan sebuah pengingkaran atas janji yang diucapkan oleh sang pelatih, Patrick Kluivert.
Pasca ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia, legenda hidup Barcelona tersebut langsung memberikan statemen yang menyatakan bahwa dirinya hanya akan memprioritaskan pemain yang memiliki menit tanding melimpah untuk mengisi skuatnya di Timnas.
Bukan hanya itu, sang pelatih juga menambahkan, Timnas Indonesia akan menjadi tempat yang "tak ramah" bagi para pemain yang minim menit bermain di klub.
"Jika Anda tidak memiliki waktu bermain di klub, Anda tidak bugar untuk bertanding. Itu adalah hal-hal penting," ujar Kluivert sepertimana dilansir laman Suara.com (22/3/2025).
"Tidak, kami perlu memeriksa seberapa banyak mereka bermain. Jadi itulah semua hal yang menjadi tanggung jawab kami," imbuhnya.
Namun sayangnya, di laga pertama melawan Australia, mantan pelatih Curacao ini langsung meng-counter ucapannya sendiri.
Alih-alih memainkan para pemain yang memiliki menit bermain melimpah, pelatih berkebangsaan Belanda ini justru memainkan pemain yang kesulitan untuk bersaing di klubnya seperti Nathan Tjoe-A-On dan Rafael Struick.
Bukan hanya memainkan, namun Kluivert juga memasang keduanya sebagai starter, alias pengisi sebelas awalan di laga kontra Australia!
Padahal, jika dibandingkan dengan pemain lainnya yang memiliki posisi serupa, Kluivert memiliki stok yang cukup melimpah jika indikatornya adalah menit bermain di klub.
Seperti misal, di sektor tengah yang ditempati oleh Nathan Tjoe-A-On, Kluivert punya stok pemain dengan menit bertanding yang cukup banyak seperti Ivar Jenner atau Joey Pelupessy yang bisa dimainkan di gelandang bertahan.
Berdasarkan data dari laman transfermarkt, Ivar Jenner musim ini memiliki durasi bermain sebanyak 1.601 menit, sementara Pelupessy berada di angka 1.132 menit.
Atau jika ingin lebih bertahan, Kluivert bisa saja memasang Jordi Amat yang musim ini bermain sebanyak 1.769 menit bersama JDT di semua ajang.
Catatan mereka tentunya lebih banyak daripada milik Nathan yang selama satu musim ini hanya mendapatkan 127 menit bermain di semua ajang.
Pun demikian dengan Rafael Struick. Pasca pindah ke Liga Australia, pemain berusia 21 tahun tersebut hanya mencatatkan total bermain 387 menit.
Angka ini tentunya berbeda jauh dengan pemain-pemain lain di barisan penyerangan yang dipanggil oleh Kluivert seperti Muhammad Ramadhan Sananta, Hokky Caraka maupun pemain anyar Septian Bagaskara.
Dalam catatan transfermarkt, hingga pemanggilan ke Timnas kali ini, Sananta telah bermain selama 1.430 menit, kemudian Hokky Caraka telah bermain 1.042 menit dan Septian Bagaskara bermain 776 menit yang secara perhitungan adalah dua kali lipat dari menit bermain Struick selama musim ini.
Tentunya Patrick Kluivert memiliki pertimbangan tersendiri hingga akhirnya dirinya menurunkan pemain-pemain tersebut dan mengingkari janji yang diucapkannya dulu.
Namun sayangnya, jika dilihat-lihat, masih terlalu dini bagi Kluivert untuk melakukan pengingkaran terhadap pernyataannya tersebut. Pasalnya, laga melawan Australia ini adalah laga pertama baginya, namun sudah harus dihiasi dengan pengingkaran yang mematahkan pernyataannya sendiri.
Baca Juga
-
Perbandingan Statistik STY dan John Herdman di Pentas Piala Dunia, Siapa Lebih Unggul?
-
Meski Segera Diganti, Legacy STY Masih Terus Bertahan Setidaknya Hingga 2 Tahun Mendatang!
-
John Herdman dan Persimpangan di Timnas Indonesia: Pulang Cepat atau Tinggalkan Legacy?
-
Miliki CV Lebih Apik Ketimbang Kluivert, Saatnya Pendukung Garuda Optimis dengan John Herdman?
-
Skandal Naturalisasi Pemain Malaysia dan Rasa Sungkan AFC yang Berimbas Setumpuk Hukuman
Artikel Terkait
-
Rekan Elkan Baggott: Timnas Indonesia Cuma Bikin Repot Australia 20 Menit
-
Mees Hilgers Absen Lawan Bahrain, Dipulangkan ke Belanda
-
Kepala BGN Dadan Hindayana: Jangan Heran Kalau PSSI Sulit Buat Menang, Karena Gizinya Tidak Bagus
-
Singgung Shin Tae-yong, Ketakutan Ragnar Oratmangoen soal Timnas Indonesia Terbukti: Itu Masalahnya
Hobi
-
John Herdman Dibayar Rp670 Juta per Bulan, PSSI Dapatkan Kualitas dengan Harga Miring?
-
Jordi Cruyff Pilih Hengkang dari PSSI, Simon Tahamata Bakal Menyusul?
-
Perbandingan Statistik STY dan John Herdman di Pentas Piala Dunia, Siapa Lebih Unggul?
-
Meski Segera Diganti, Legacy STY Masih Terus Bertahan Setidaknya Hingga 2 Tahun Mendatang!
-
Gaji Fantastis John Herdman Bikin Media Malaysia Kaget, Tertinggi di ASEAN?
Terkini
-
3 Drama Fantasi Kim Hye Yoon yang Bikin Nagih: Dari Lawan Takdir Sampai Cinta Lintas Waktu!
-
4 Pelembab Lokal Calendula Atasi Kemerahan dan Jerawat pada Kulit Sensitif
-
Jebakan Euforia Kolektif: Menelaah Akar Psikologis Perayaan Tahun Baru yang Merusak
-
Xiaomi 17 Ultra Ludes di China, Harga Naik Tinggi di Pasar Sekunder
-
Review Serial Plur1bus: Wabah Kebahagiaan Paksa Karya Kreator Breaking Bad