Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Agus Siswanto
Penampilan Anthony Ginting di Malaysia Open 2025 sebagai penampilan terakhir sebelum cedera (@badminton.ina)

Secara mengejutkan Anthony Ginting ditarik dari skuad Badminton Asia Championships 2025. Sebagai penggantinya, PBSI menunjuk Alwi Farhan yang sukses membawa Indonesia raih gelar Badminton Asia Team Championships 2025.

Pengumuman yang disampaikan oleh Eng Hiang pada Senin, 24 Maret 2025 sangat mengejutkan. Pasalnya, Anthony Ginting juga baru ditarik saat All England 2025 siap digelar. Alasan cedera yang belum pulih saat itu yang digunakan.

“Menurut hasil pemeriksaan tim medis, kondisi Anthony Ginting dinyatakan belum siap untuk bertanding dan masih perlu waktu untuk mengembalikan kondisi ke tahap siap bertanding,” kata Eng Hiang dilansir dari laman resmi PBSI.

Dengan mundurnya Ginting dari ajang ini, maka semakin Panjang absennya dalam berbagai ajang. Sejalan dengan itu, ranking Ginting pun merosot hingga kini menempati ranking 71 BWF. Sebuah situasi yang sangat menyedihkan.

Di sisi lain, menurunnya performa Ginting tidak terjadi pada Jonatan Christie. Meski gelar terakhirnya dicapai di All England 2024, peringkar Jojo masih terbilang bagus di peringkat 10 BWF.

Hal ini disebabkan oleh aktifnya Jojo dalam setiap event yang diadakan BWF. Sehingga dalam setiap partisipasinya, Jojo masih bisa menabung poin untuk pertahankan posisinya. Maka tidak heran jika pada Desember lalu, Jojo mampu menembus BWF World Tour Finals di China.

Penurunan prestasi Ginting sebenarnya sudah terlihat cukup lama. Hal ini ditandai dengan semakin jarangnya Ginting meraih gelar dalam setiap ajang yang diikuti. Bahkan tidak jarang Ginting harus tersisih di babak awal.

Ginting sendiri terakhir main di ajang Malaysia Open 2025, bulan Januari lalu. Saat itu langkah Ginting terhenti di babak 16 besar dari Kunlavud Vidistran, Thailand. Saat itu dia sendiri sudah dalam kondisi cedera saat bermain di Denmark Open 2024, November lalu.

Terkait dengan kondisi tersebut, PBSI pun mengajukan protection ranking untuk Anthony Ginting pada BWF. Protection ranking sendiri sebagai bentuk perlindungan agar poin Ginting tidak tergoyahkan selama dirinya absen di beberapa turnamen.

Dan upaya tersebut dikabulkan BWF.

“BWF telah menyetujui protection ranking untuk Anthony Sinisuka Ginting,” tulis akun Instagram PBSI, @badminton.ina, Kamis (27/3/2025).

Protection ranking berlaku tiga bulan dari 25 Maret hingga 24 Juni 2025 dengan jumlah poin 50.155 poin,” lanjut keterangan tersebut.

“Yang pasti berat juga buat saya. Maksudnya kemarin tetap Latihan, Cuma dibatasi Gerakan-gerakan yang memang masih sakit,” aku Ginting di Pelatnas PBSI Cipayung, Kamis (27/3/2025).

Mundurnya Ginting ditambah dengan penurunan perform aini menjadi sinyal bahaya bagi PBSI berkaitan nomor Tunggal putra. Sebab selama ini PBSI hanya mengandalkan 3 pemain di nomor ini Jonatan Christie, Chico Wardoyo, dan Anthony Ginting.

Tiga sosok ini yang paling sering maju dalam berbagai event, dan Jojo serta Gintinglah yang mempunyai porsi paling banyak. Akibatnya keduanya sering kelelahan dan performanya tidak optimal.

Hal berbeda terjadi pada tim negara-negara lain. Sebagai contoh, China, mereka mempunyai pelapis yang sangat banyak. Sehingga penampilan nomor ini selalu berbeda, tergantung pada level ajang yang diikuti.

Malaysia pun mulai mengikuti. Mereka kini tidak bertumpu pada Lee Zi Jia saja, namun mulai memunculkan nama-nama baru. Jepang, Hongkong, Denmark pun melakukann langkah yang sama.

Maka menjadi sebuah langkah tepat ketika Alwi Farhan mulai didorong naik ke level lebih tinggi. Sukses Farhan di beberapa ajang terakhir, termasuk saat menghadapi Axelsen, menjadi modal berharga.

Namun akan menjadi sia-sia jika PBSI hanya fokus pada Farhan saja. Sudah seharusnya nama-nama baru pun dimunculkan.

Agus Siswanto