Beberapa developer dari game Dragon Age dan Mass Effect mengungkapkan bahwa mereka meninggalkan BioWare setelah studio tersebut memutuskan untuk memusatkan perhatian penuh pada pengembangan Mass Effect 5.
Keputusan ini datang setelah pengumuman dari General Manager BioWare, Gary McKay, yang menyatakan bahwa studio sedang memanfaatkan waktu di antara siklus pengembangan untuk memikirkan kembali cara mereka bekerja. McKay menambahkan bahwa untuk tahap ini, mereka tidak lagi membutuhkan dukungan penuh dari seluruh tim, sehingga beberapa developer dipindahkan ke proyek lain di dalam EA, sementara sebagian lainnya harus menghadapi pemutusan hubungan kerja.
Menurut laporan dari IGN, EA juga telah memindahkan sejumlah developer dari BioWare ke posisi yang sesuai di studio lain dalam perusahaan. Namun, ada sejumlah developer dari tim Dragon Age yang perannya dihentikan. Mereka diberi kesempatan untuk melamar posisi baru di perusahaan lain, namun beberapa di antaranya memutuskan untuk mencari pekerjaan baru di luar EA.
Salah satu yang terkena dampak adalah Trick Weekes, yang telah bekerja di BioWare selama hampir 20 tahun. Weekes dikenal berperan besar dalam pengembangan Mass Effect 1 hingga 3, Dragon Age: Inquisition, dan yang terbaru, Dragon Age: The Veilguard. Ia mengungkapkan bahwa ia sedang mencari posisi baru sebagai writer atau narrative designer.
Selain Weekes, sejumlah developer senior lainnya juga mengumumkan pengunduran diri mereka, seperti editor Karin West-Weekes dan narrative designer Ryan Cormier, yang juga berperan dalam The Veilguard. Beberapa nama lain yang terkena dampak termasuk producer Jen Cheverie dan senior systems designer Michelle Flamm.
Menurut artikel dari The Gamer, pengumuman ini menunjukkan bagaimana BioWare berusaha untuk mengoptimalkan struktur tim mereka menjelang pengembangan Mass Effect 5, yang kini menjadi prioritas utama setelah berakhirnya proyek The Veilguard.
Dragon Age: The Veilguard, yang baru saja diluncurkan pada 2023, ternyata tidak memenuhi ekspektasi penjualan EA. Game tersebut hanya berhasil meraih 1,5 juta pemain, jauh dari target 3 juta yang diinginkan. Kegagalan ini turut memengaruhi keputusan EA untuk mengevaluasi ulang prioritas mereka di BioWare.
Beberapa faktor yang menyebabkan ketidakberhasilan ini termasuk masalah dalam pengembangan dan kendala operasional yang terjadi sepanjang siklus pembuatan game. EA tampaknya sekarang lebih berfokus untuk memastikan bahwa Mass Effect 5 tidak menghadapi masalah serupa, mengingat antusiasme yang lebih tinggi dari penggemar.
Dengan The Veilguard yang sudah selesai, BioWare kini sepenuhnya fokus pada Mass Effect 5. Meskipun Mass Effect 5 sangat dinantikan, game ini masih berada di tahap pengembangan awal. Hal ini menunjukkan bahwa tim yang sebelumnya bekerja pada Dragon Age sekarang harus beradaptasi dengan arah baru dari studio yang lebih fokus pada franchise Mass Effect.
Kehilangan developer senior yang sudah lama berkarir di BioWare menciptakan ketidakpastian di kalangan penggemar. Namun, Mass Effect 5 dipimpin oleh tim inti yang terdiri dari para veteran dari trilogi asli Mass Effect, seperti Mike Gamble, Preston Watamaniuk, dan Derek Watts. Para veterans tersebut diharapkan bisa membawa kualitas dan nuansa yang telah dikenal dari game sebelumnya.
Walaupun begitu, banyak yang mempertanyakan apakah Mass Effect 5 bisa melampaui ekspektasi penggemar dan mengembalikan BioWare ke masa jayanya setelah sekian lama.
Selain itu, meskipun pengembangan Mass Effect 5 sudah dimulai, tidak ada tanggal rilis yang pasti untuk game ini. Banyak penggemar yang berharap bahwa dengan tim yang berpengalaman di belakangnya, game yang akan dihasilkan nanti bisa membawa kembali kualitas yang bisa melewati ekspektasi. Namun, masih banyak yang harus dilakukan sebelum proyek besar ini siap diluncurkan.
BioWare kini berada di persimpangan, harus menghadapi tantangan dalam mengelola tim yang lebih kecil sembari memaksimalkan potensi Mass Effect 5. Dengan perubahan besar yang terjadi di dalam studio, banyak yang bertanya-tanya apakah Mass Effect 5 akan membawa BioWare kembali ke masa jayanya ataukah studio ini akan terus berjuang dengan masa depan yang tak pasti.
Baca Juga
-
Sword of the Sea akan Hadir! Jelajahi Dunia Magis di Atas Hoversword
-
007 First Light: Petualangan Bond Muda Nekat yang Bawa Aksi dan Drama Seru!
-
Silent Hill f Hadirkan Teror Baru di Jepang, Siap Uji Nyali!
-
Onimusha: Way of the Sword, Kebangkitan Epik Setelah Dua Dekade Vakum
-
Lama Dinanti, Ragebound Hidupkan Kembali Ninja Gaiden dengan Gaya Klasik yang Brutal
Artikel Terkait
-
Daftar Kode Redeem FC Mobile Road to Munich 2025, Spesial Liga Champions
-
Meta PHK Karyawan Lagi, Kali Ini Sasar Unit Bisnis Dunia Virtual
-
Daftar Kode Redeem FC Mobile Bonus UCL Standar Pack, Terbaru April 2025
-
ConocoPhillips Mulai PHK Karyawan Imbas Harga Minyak Turun
-
Kode Redeem Once Human Terbaru April 2025, Dapatkan Hadiah Starchrom dan Tautan Energi
Hobi
-
Giring Bola, Lawan Norma: Perempuan di Tengah Maskulinitas Futsal
-
Pemain Keenam di Tribun: Supporter Futsal Punya Peran Strategis
-
BRI Super League: Pelatih Persebaya Surabaya Analisa Kekuatan Lawan Pertama
-
Satoru Mochizuki Lebih Lama di Indonesia, Kembali Tukangi Timnas Putri?
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
Terkini
-
Semarak Perlombaan dan Talenta Singa di Perayaan Hari Anak Nasional 2025 Karawang
-
Review Film Speak No Evil, Sikap Diam yang Memberikan Masalah Baru
-
Choi Min Shik dan Han So Hee Siap Bintangi Film "The Intern" Versi Korea
-
Redmi Note 14 SE 5G Resmi Meluncur, Usung Mediatek Dimensity 7025 Ultra
-
Kalahkan STAYC, TXT Raih Trofi Ke-2 Lagu Beautiful Strangers di Music Bank