Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Potret Mees Hilgers. (instagram.com/@meeshilgers)

Bek timnas Indonesia, Mees Hilgers kembali menjadi sorotan dari publik sepakbola dunia dan Eropa. Melansir dari laman berita suara.com (11/05/2025), bek berusia 23 tahun tersebut masuk ke dalam daftar pemain dengan performa Progressive Carries atau dribel ke arah depan atau ke wilayah lawan bagi seorang bek tengah.

Kabar tersebut diketahui melalui unggahan akun X atau Twitter @RissingStarsIX beberapa waktu lalu. Dalam unggahan di akun tersebut, Mees Hilgers masuk ke dalam daftar nama pemain yang sukses melakukan dribble ke arah pertahanan lawan dan memiliki performa terbaik dalam urusan penyerangan bagi pemain yang masih berusia di bawah atau usia 23 tahun yang berkarir di liga Eropa.

Posisi bek FC Twente ini bahkan mengungguli bek-bek muda Eropa dengan nama besar, seperti Lenny Yoro (Manchester United) serta Tomas Araujo dan Antonio Silva (Benfica). Jika dibedah lebih dalam, catatan bek berusia 23 tahun ini dalam hal Progressive Carries atau dribel cukup mentereng,” tulis laman berita suara.com.

Uniknya, performa Mees Hilgers dalam melakukan penyerangan ke sektor pertahanan lawan juga diulas oleh media FBRef. Melansir dari laman resmi media tersebut, bek yang kini berkarir untuk klub asal Belanda, FC Twente tersebut mencatatkan performa yang cukup mengesankan untuk seorang bek tengah.

Mees Hilgers mencatatkan rata-rata membuat sekitar 1,44 kali dribel ke arah lawan per 90 menit dengan rata-rata jarak 165,4 meter per 90 menit. Bahkan, performa ini sendiri jika ditelaah lebih jauh lagi sama dengan melakukan tusukan atau dribel ke sepertiga akhir atau area pertahanan lawan dengan rataan 0,94 dribel per 90 menit dalam sebuah pertandingan. Tentu performa ini cukup luar biasa untuk seorang bek tengah.

Patrick Kluivert Harus Jeli Manfaatkan Kemampuan Mees Hilgers yang Unik

Lebih lanjut lagi, performa atau kemampuan Mees Hilgers yang cukup unik tersebut tentunya harus bisa dimanfaatkan secara jeli dan terarah oleh pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Pasalnya, sejauh ini Mees Hilgers seringkali dikritik oleh banyak pihak memiliki performa yang kurang baik di timnas Indonesia kendati menjadi pemain termahal dalam skuad garuda saat ini.

Melansir dari laman transfermarkt.co.id, Mees Hilgers sejak dinaturalisasi pada tahun 2024 silam sudah mencatatkan 3 laga bersama skuad garuda sejauh ini. Namun, dari ketiga laga tersebut, dirinya hanya mencatatka 1 laga dengan performa baik saat timnas Indonesia jumpa dengan Bahrain pada bulan Oktober 2024 silam.

Kondisi ini tentunya harus bisa dicermati oleh Patrick Kluivert jika nantinya dirinya ingin memasang kembali Mees Hilgers di skuad timnas Indonesia. Dalam daftar pemain timnas Indonesia, khususnya di sektor bek tengah, hanya nama Mees Hilgers saja yang dianggap memiliki kemampuan overlap atau menyerang ke lini pertahanan lawan.

Kemampuan ini tentunya bisa sangat berguna saat timnas Indonesia melakukan build-up serangan dari lini pertahanan. Namun, perlu diketahui bek dengan karakter permainan seperti Mees Hilgers ini memerlukan tandem bek tengah ataupun gelandang bertahan yang mampu meng-cover posisinya saat dirinya sedang melakukan overlap ke lini pertahanan lawan.

Tugas ini kemungkinan bisa diemban oleh seorang Jay Idzes di sektor bek tengah dan Joey Pelupessy yang bisa bertindak sebagai seorang gelandang bertahan murni. Kemampuan defensive Joey Pelupessy di sektor gelandang bertahan dirasa cukup cocok jika Patrick Kluivert memilih memainkan Mees Hilgers yang memiliki karakter sebagai seorang bek yang hobi menyerang.

Tentunya jika Patrick Kluivert mampu memanfaatkan keunggulan ini, bukan tak mungkin skuad timnas Indonesia akan memiliki senjata rahasia lainnya dalam seorang Mees Hilgers. Namun, tentunya memaksimalkan kemampuan sang pemain yang cukup unik ini juga harus disertai dengan taktik yang cukup matang.

zahir zahir