Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Rana Fayola R.
Pemain Timnas Indonesia U-17. (pssi.org)

Hasil undian Piala Dunia U-17 2025 yang digelar FIFA di Qatar pada Senin (26/5/2025) dini hari cukup mengejutkan publik tanah air. Lantaran skuad Garuda Muda bergabung dalam Grup H bersama Brasil, Honduras, dan Zambia.

Tak heran jika grup tersebut bisa dijuluki sebagai grup neraka. Diketahui, ajang bergengsi itu akan berlangsung mulai 3 hingga 27 November 2025 mendatang dan diikuti oleh 48 negara. Edisi 2025 adalah kali pertama penerapan format baru, yakni dengan jumlah peserta yang diperluas menjadi 48 tim.

Nova Arianto, pelatih kepala Timnas Indonesia U-17 yang hadir langsung dalam prosesi drawing memang tak menampik bahwa hasil ini merupakan tantangan besar bagi anak asuhannya. Namun alih-alih merasa gentar, ia justru memilih berpikir positif dan menganggap momen ini sebagai peluang emas.

“Bersyukur bisa menghadiri momen drawing Piala Dunia U-17 2025 dan kita semua bisa melihat kita satu grup bersama Brasil, Honduras, dan Zambia. Pastinya bukan grup yang mudah, karena semua mempunyai kualitas yang baik, terutama Brasil yang menjadi lawan paling diwaspadai,” kata Nova, sebagaimana menyadur pssi.org, Senin (26/5).

Brasil tentu bukan lawan yang bisa dianggap remeh. Negara berjuluk Negeri Samba itu tercatat sebagai juara terbanyak Piala Dunia U-17 bersama Nigeria, masing-masing mengoleksi lima gelar. Mereka juga baru saja keluar sebagai juara Piala Amerika Selatan U-17 tahun ini.

Berbeda dengan Brasil, Honduras dan Zambia akan mencatatkan debutnya. Walau belum berpengalaman di level tersebut, Nova enggan memandang keduanya dengan sebelah mata. Ia menilai, tak ada pertandingan yang mudah di level Piala Dunia. Apalagi saat mempertaruhkan masa depan sepak bola usia muda.

Nova Arianto Ingin Kekuatan Mental Timnas Indonesia U-17 Tahan Lama

Kekuatan mental dinilai akan menjadi pondak utama untuk menghadapi turnamen sekelas Piala Dunia. Oleh karenanya, Nova Arianto ingin para pemain muda Indonesia tidak terjebak pada rasa inferior di hadapan tim-tim papan atas dunia.

“Saya berharap pemain tetap mempunyai mental yang kuat karena selama 90 menit di sepak bola semua bisa terjadi. Kami berharap bisa lolos ke babak selanjutnya dengan minimal meraih peringkat ketiga terbaik di grup H,” paparnya.

Optimisme Nova tak datang tanpa alasan. Mengingat sebelumnya Timnas U-17 berhasil melaju ke putaran final setelah tampil impresif di ajang Piala Asia U-17 2025. Yang mana pasukan Merah Putih berhasil meraih status juara Grup C dan menyapu bersih tiga kemenangan. Performa itulah yang memberi keyakinan bahwa Garuda Muda mampu memberi perlawanan.

“Timnas Indonesia agar persiapan yang akan kami lakukan ke depan bisa berjalan maksimal dan kita bisa memberikan performa terbaik di Piala Dunia U-17 2025,” tandasnya.

Senada dengan Nova, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga menilai tantangan menghadapi Brasil adalah peluang besar yang harus dimaksimalkan. Menghadapi tim legenda tentu bukan sekadar pertandingan, melainkan juga pelajaran Baru.

“Melawan negara legenda sepak bola dunia tentunya menjadi pengalaman luar biasa bagi Garuda Muda. Mereka akan merasakan atmosfer pertandingan kelas dunia sejak dini. Kami berharap pengalaman ini membangun mental serta kualitas permainan mereka ke level yang lebih baik,” kata mantan presiden Inter Milan tersebut.

Bergabungnya Indonesia di Grup H bisa menjadi momentum untuk menunjukkan perkembangan sepak bola nasional. Perlu dicatat, peluang untuk lolos dari fase grup juga lebih terbuka dengan adanya format turnamen yang lebih luas. Tiga tim terbaik dari masing-masing grup akan melaju ke babak gugur. Jadi walaupun tergabung di grup berat, Timnas Indonesia tetap memiliki kesempatan yang terbuka.

Dengan dukungan maksimal dan persiapan matang, Indonesia punya peluang menciptakan kejutan.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rana Fayola R.